Korban Mutilasi di Banyumas Merupakan Pegawai Kemenag Kota Bandung
Polisi menangkap pelaku mutilasi di Banyumas. Diketahui, korban adalah perempuan berinisial KW (51) adalah seorang ASN yang bertugas di Kementerian Agama Kota Bandung.
Polisi menangkap pelaku mutilasi di Banyumas. Diketahui, korban adalah perempuan berinisial KW (51) adalah seorang ASN yang bertugas di Kementerian Agama Kota Bandung.
Dusun Plandi, Watuagung, Kecamatan Tambak, Banyumas, Jawa Tengah kembali geger. Tetapi kali ini bukan lantaran longsor seperti dua tahun lalu, melainkan oleh temuan diduga korban mutilasi.
"Setelah melakukan mutilasi, dia ingin menghilangkan jejak dengan menyebarkan potongan tubuh ke luar area pasar. Karena tidak ada kesempatan waktu akhirnya disebar di sekitar lokasi pembunuhan," jelas AKP Komang Yogi Arya Wiguna, Kasatreskrim Polres Malang Kota di Pasar Besar Kota Malang, Selasa (18/6).
Sebanyak 3 adegan dilakukan di lokasi pertama, sementara sisanya dilakukan di Pasar besar.
Kabar penangkapan disampaikan ibu kandung korban, Suhartini (40). Dia mengaku mendapat informasi bahwa Prada DP ditangkap Denpom Sriwijaya di Serang, Banten, Kamis (13/6).
Proses pencarian identitas korban terus dilakukan, sambil menunggu laporan masyarakat. Sementara polisi menduga korban adalah seorang tunawisma yang biasa tinggal di sekitar lokasi.
Pelaku mengarang sebuah skenario cerita guna menjawab orang di sekitarnya yang akan menanyakan perbuatannya. Cerita itu dapat disampaikan secara runtut, walaupun gagal meyakinkan banyak orang.
"Setelah dilakban pelaku menato kaki korban, yaitu dengan tulisan 'Sugeng' dan 'Wahyu Yang Didapat Dari Gereja Comboran'. Setelah melakukan penatoan korban ditinggal pergi," kata Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri.
"Pelaku kecewa, karena mengajak hubungan badan, namun pelaku sakit. Sehingga pelaku tidak dapat melampiaskan hasrat seksualnya," tegas Asfuri.
Sugeng, pelaku mutilasi di Malang ditangkap. Namun motifnya belum diketahui karena keterangannya yang dianggap janggal:
Prada DP (22) menjadi buronan polisi dan TNI setelah dinyatakan sebagai terduga pembunuh pacarnya, Fera Oktaria (20). Pelaku disinyalir masih berada dan bersembunyi di wilayah Sumatera Selatan.
Pelaku atas nama Sugeng (49) warga Jodipan Kota Malang diamankan Rabu (15/5) petang. Ia mengaku baru mengenal korban sekitar 9 hari lalu di sekitar Klenteng Ang En Kiong Jalan RE Martadinata Kota Malang.
Sugeng (49) pelaku mutilasi mayat di Pasar Besar Lantai II Kota Malang akan menjalani tes kejiwaan. Kondisi psikisnya akan diketahui setelah mendapatkan hasil dari pemeriksaan psikiater.
Sugeng, pelaku kasus mutilasi di Pasar Besar Kota Malang mengaku melakukan perbuatannya atas pesan dari korban. Korban meminta untuk dimutilasi sebelum meninggal dunia karena sakit.
Bagian tubuh korban ditemukan di dalam kamar mandi yang terkunci. Sementara kedua tangan dari siku sampai telapak ditemukan di samping anak tangga. Jarak antara satu bagian tubuh dan tubuh yang lain lebih kurang 50 cm.
Salta (21), salah satu teman korban mengungkapkan Fera pernah bercerita kalau kekasih dipacarinya selama empat tahun itu sering memukul bahkan pernah membenturkan kepala korban ke tembok hingga terluka.
Prada DP (22), terduga pembunuh Fera Oktaria (20) diketahui desersi dari Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Tamtama Infanteri Ridam II/SWJ Baturaja sejak 4 Mei 2019. Posisi DP masih dilacak petugas dan segera diringkus.
Kapendam II Sriwijaya Kolonel Inf Djohan Darmawan menduga DP bersembunyi di sebuah tempat di wilayah Sumsel. Dia berharap warga bisa bekerja sama karena fotonya telah beredar luas di media setelah.