Sugeng Santoso Tato Namanya saat Korban Mutilasi Pingsan
Merdeka.com - Kasus mutilasi dengan tersangka Sugeng Santoso (49) terbongkar bermula dari tato nama pelakunya di telapak kaki korban. Tato itu ternyata dibuat saat korban dalam kondisi pingsan, sebelum dibunuh dengan cara digorok, kemudian dimutilasi.
"Setelah dilakban pelaku menato kaki korban, yaitu dengan tulisan 'Sugeng' dan 'Wahyu Yang Didapat Dari Gereja Comboran'. Setelah melakukan penatoan korban ditinggal pergi," kata Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri di Mapolres Malang Kota, Senin (20/5).
Pelaku kembali ke lokasi pada tengah malam dan menemukan korban dalam kondisi masih hidup. Namun korban menghabisi pada dini hari, yakni 8 Mei, saat lokasi sepi orang.
"Sekitar pukul 01.30 WIB, 8 Mei, pelaku mendatangi korban dan melihat kondisi korban masih kondisi tidur," jelas Asfuri.
Korban dibunuh dengan cara digorok sebelum kemudian jasadnya dibawa ke kamar mandi yang berjarak sekitar 10 meter. Sugeng mengaku melihat korban masih bergerak-gerak usai dihabisi.
"Pelaku melihat tangan dan kaki korban masih bergerak-gerak. Sehingga kemudian diseret ke kamar mandi," kata Asfuri.
Namun begitu dimasukkan di kamar mandi ternyata tidak cukup dan pintu tidak bisa ditutup. Akhirnya pelaku memotong bagian kedua kaki, dan kemudian tangan.
Potongan kaki dan tangan selanjutnya dibawa ke tangga, lokasi ditemukan kemudian. Sedangkan tubuh korban ditinggalkan di toilet dalam kamar mandi dengan posisi ditutupi karung.
"Ada bukti ceceran darah di bawah tangga, yang menandakan bahwa korban pada saat dilakukan pembunuhan masih hidup, sehingga darahnya cukup banyak, termasuk muncrat ke kaos pelaku," pungkasnya.
Selasa (14/5) ditemukan 6 potongan tubuh seorang perempuan di Pasar Besar Lantai II Kota Malang. Dua potongan tangan, dua potongan kaki, dan kepala ditemukan di sekitar tangga. Sementara badan korban ditemukan di kamar mandi.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban yang berusia 13 tahun sedang menjalani perawatan. Kasus terungkap setelah orang tua korban membuat laporan.
Baca SelengkapnyaPolisi menjelaskan skenario evakuasi korban tewas yang terjepit kereta api Turangga usai tabrakan dengan kereta api lokal Bandung.
Baca SelengkapnyaBesaran dana santunan ini diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan RI No.15 Tahun 2017.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Begini jadinya seorang penjahat kasus kejahatan serius disuapi polisi usai ditembak kakinya.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.
Baca SelengkapnyaPutri Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko kembali mencuri perhatian publik karena paras manisnya.
Baca SelengkapnyaKecelakaan itu menyebabkan dua penumpang odong-odong tewas dan seorang lainnya mengalami luka berat.
Baca SelengkapnyaKapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengakui banyak anggotanya yang tugas mengawal pemilu jatuh sakit akibat kelelahan.
Baca SelengkapnyaBerikut momen anggota berkumis bertemu Jenderal Polisi Bintang Dua.
Baca Selengkapnya