Curhatan Fera Oktaria Saat Masih Pacaran dengan Anggota TNI Prada DP
Merdeka.com - Warga Musi Banyuasin dihebohkan dengan ditemukannya mayat di tempat penginapan daerah setempat. Saat ditemukan korban disembunyikan di dalam kasur. Kondisi korban tanpa busana dan sangat mengenaskan. Tubuhnya terpotong-potong dan sudah membusuk.
Setelah diidentifikasi, korban ternyata seorang pegawai minimarket bernama Fera Oktaria. Dia diduga menjadi korban mutilasi. Dugaan sementara, pelaku mutilasi itu adalah mantan pacarnya, seorang anggota TNI Prada DP. Berikut fakta tentang kasus mutilasi Fera Oktaria:
Sempat Menginap Dengan Pria di Hotel
Sebelum ditemukan tewas, Fera Oktaria diketahui menginap bersama seorang pria di penginapan Sahabat Mulia di Jalan PT Hindoli Sungai Lilin, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Korban masuk ke hotel itu dengan seorang pria yang terdata (tanpa dilengkapi KTP) berinisial DN pada Selasa (7/5) malam. Mereka menghuni kamar 06 sambil membawa satu koper warna hitam.
Esok paginya, pria tersebut keluar kamar. Dia terlihat menelpon seseorang tentang harga sewa speedboat. Sore harinya atau pukul 17.00 WIB, DN kembali ke penginapan dengan membawa satu koper lagi dari luar. Hanya saja, kapan DN meninggalkan penginapan belum diketahui.
Keluarga Duga Fera Dimutilasi Mantan Pacar
Hingga saat ini, polisi masih menelusuri pembunuh pegawai minimarket, Fera. Namun keluarga menduga, korban dimutilasi oleh mantan pacarnya.
Dugaan itu muncul karena korban pernah bercerita sering diancam mantan pacarnya. Bahkan, korban enggan bertemu lagi dengannya karena merasa takut.
"Tapi kami tidak tahu diancam seperti apa, cuma bilang sering diancam saja," kata kakak kandung korban, Putra (30).
Pernah Curhat Dianiaya Pacar yang Anggota TNI
Cerita mengejutkan datang dari ibu dan teman-teman korban. Kepada ibunya, Fera pernah bercerita kalau dia mempunyai pacar yang pencemburu dan sering memukul.
Hal itu juga diungkap teman korban, Mia (21). Menurut Mia sekitar dua pekan lalu, Fera mengeluhkan kondisinya. Korban mengaku tidak ingin melanjutkan lagi hubungan dengan kekasihnya yang merupakan anggota TNI di Sumsel. Sebab Fera sering dipukul dan disiksa oleh pacarnya itu.
Selain Mia, Salta (21), salah satu teman korban mengungkapkan Fera pernah bercerita kalau kekasih dipacarinya selama empat tahun itu sering memukul bahkan pernah membenturkan kepala korban ke tembok hingga terluka.
"Beberapa kali bertemu, dia memang sering cerita kalau ingin mengakhiri hubungan dengan kekasihnya. Karena sudah tidak tahan disiksa terus," katanya.
Fera Sempat Mau Dibakar Pelaku
Polisi masih menelusuri kasus pembunuhan Fera di dalam kamar penginapan di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba). Di Tempat Kejadian Perkara (TKP), polisi menemukan beberapa barang bukti, seperti 2 unit koper hitam berukuran sedang, pakaian korban, minyak tanah, obat nyamuk dan korek api.
Dari hasil penyelidikan, diduga pelaku mutilasi ini menggunakan modus khusus untuk menghilangkan jejak pembunuhannya. Diduga pelaku ingin membakar jasad korban menggunakan obat nyamuk, korek api dan minyak tanah yang sudah disiapkan.
Pelaku sudah menyusun waktu pembakaran, dengan menghidupkan obat nyamuk yang lama-kelamaan akan menyambar ke minyak tanah yang berada di dekat jasad korban.
"Sudah dirancang dengan timer, sehingga saat kamar ditinggalkan, korban akan terbakar dengan sendirinya. Tapi obat nyamuknya akhirnya mati, jadi tidak sempat terbakar," ujar Direktur Direskrimum Polda Sumsel Kombes Yustan Alviani.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fadil memastikan setiap laporan yang masuk mengenai pelanggaran anggota Polri, akan diproses sesuai aturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaPraktik ini terungkap setelah polisi lebih dulu menerima informasi ada peredaran narkoba melintas di wilayah gerbang tol Sragen.
Baca SelengkapnyaPolda Sulbar menangkap empat tersangka penyalahgunaan dan peredaran narkoba. Seorang di antaranya anggota Polri, Brigadir A.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri memetakan beberapa wilayah yang perlu mendapat perhatian khusus pada saat musim mudik 2024.
Baca SelengkapnyaBukan hanya kegantengannya, tentara satu ini berhasil membius netizen dengan kepiawaiannya dalam mengaji. Suaranya pun mampu buat hati bergetar.
Baca SelengkapnyaDua orang bintara dihukum push up oleh Kapolres karena tak bawa istri saat upacara pelantikan kenaikan pangkat.
Baca SelengkapnyaKapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaPetugas juga melakukan pemetaan sejumlah titik rawan macet.
Baca SelengkapnyaPerbuatan tersangka dipicu sakit hati kepada warganya.
Baca Selengkapnya