IHSG Melemah 50,58 Poin
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 50,58 poin atau 0,74 persen ke 6.812,72 pada akhir perdagangan. Sebanyak 206 saham naik, 337 saham turun dan 190 saham stagnan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 50,58 poin atau 0,74 persen ke 6.812,72 pada akhir perdagangan. Sebanyak 206 saham naik, 337 saham turun dan 190 saham stagnan
IHSG Merosot 0,94 Persen Akibat Kisruh Credit Suisse di Eropa. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah dengan penurunan 0,94 persen ke level 6.565,73 pada Kamis (16/3). Sentimen negatif terhadap IHSG ini salah satunya dipicu meluasnya kisruh kegagalan bank ke Credit Suisse di Eropa.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan turun 1,14 persen yang di tutup pada level 6.016,86, dibandingkan dengan penutupan pekan sebelumnya yang berada di level 6.086,25. Hal yang sama juga terjadi pada penurunan kapitalisasi sebesar 1,17 persen.
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat selama periode 22 hingga 26 Maret 2021, Pasar Modal Indonesia mencatatkan pergerakan data berada di zona merah. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan mengalami perubahan sebesar 2,53 persen.
IHSG Merosot Dipicu Rencana PSBB Jakarta. IHSG turun tajam sebesar 5 persen ke level 4.892,87 atau turun 257,49 poin pada Kamis (10/9/2020) pukul 10.36 WIB. Merosotnya IHSG, bahkan sampai penjualannya sempat dibekukan sementara, diduga dipicu oleh rencana penerapan PSBB secara ketat di Ibu Kota.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, sampai 21 Juli 2020, kinerja pasar saham masih menunjukkan pelemahan sebesar 18,8 persen. Jika dibandingkan dengan negara lain di regional, Indonesia itu termasuk yang paling besar nomor dua setelah Filipina penurunan indeksnya.
IHSG ditutup melemah 24,3 poin atau 0,49 persen ke posisi 4.916,7. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak turun 6,06 poin atau 0,79 persen menjadi 764,61.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali melakukan pembekuan perdagangan saham. Pembekuan tersebut dilakukan karena adanya penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pukul 10:20:48 waktu JATS. Penurunan IHSG terjadi beberapa saat usai pembukaan perdagangan.
Yulianto mengatakan, penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjadi jelang penutupan perdagangan. Adapun penurunan IHSG terjadi mencapai 5 persen, sehingga bursa saham harus menahan perdagangan selama 30 menit.
Wimboh mengatakan, relaksasi di sektor riil yang dilakukan otoritas akan memberikan stimulus kepada para emiten. Otoritas telah merelaksasi penilaian kolektabilitas kredit bermasalah debitur dan juga restrukturisasi kredit bagi UMKM.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup anjlok 225,25 poin atau 5,20 persen ke posisi 4.105,42 pada perdagangan hari ini, Kamis (19/3). Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG berada di zona merah.
Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama menyatakan, berdasarkan indikator, pelemahan itu terjadi akibat MACD menunjukkan sinyal negatif. Sementara itu, Stochastic dan RSI mulai menunjukkan jenuh jual atau oversold.
Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan pembekuan sementara perdagangan (trading halt) pada sistem perdagangan di Bursa Efek Indonesia pada pukul 15:02:44 waktu JATS. Hal ini dipicu penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai 5 persen.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih akan bertahan di zona negatif. Sejumlah kalangan menilai saat ini ialah momen tepat untuk membeli saham-saham jangka panjang dengan harga murah. Ada sejumlah aspek yang perlu dihindari saat memilih emiten sebelum membeli.
Analis Bina Artha Sekuritas, Nafan Aji mengharapkan paket kebijakan stimulus II diberikan pemerintah dapat memperbaiki kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Seperti diketahui, IHSG dalam beberapa waktu terakhir terus mengalami tekanan pasca adanya virus corona.
Sebanyak 360 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sementara 64 saham menguat dan 84 saham diam di tempat.
Analis Binaartha Sekuritas, M Nafan Aji Gusta Utama mengatakan bahwa melemahnya IHSG maupun indeks global dipengaruhi oleh faktor penyebaran Covid-19 atau virus corona secara masif, serta deklarasi WHO soal virus corona sebagai pandemi internasional.
Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini menyetop sementara perdagangan saham. Sebab, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 5,01 persen ke level 4.650,58. Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi, mengatakan ini adalah saat yang tepat untuk belanja.