Tiga bulan pasca menjalani hukuman, eks Kadiv Propam Polri ini menuliskan surat untuk anak sulungnya yang tengah berulang tahun ke-22 pada 1 Juni 2023, yakni Trisha Eungelica Ardyadana.

Mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri, Ferdy Sambo harus rela melepaskan jabatan strategisnya atas kasus pembunuhan Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Ferdy Sambo lulusan Akpol tahun 1994. Dia pernah menjabat beberapa posisi penting di korps Bhayangkara. Kariernya pun terbilang cukup moncer. Sebelum pada akhirnya hancur karena terjerat kasus pembunuhan Brigadir J. Berikut foto Ferdy Sambo dari zaman AKBP hingga pangkat Irjen, Senin (13/2).

Mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo menjalani sidang putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (13/2) besok. Vonis diberikan majelis hakim terdakwa kasus dugaan pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J itu diselipkan permintaan reformasi Polri.

Orangtua Brigadir J bakal melihat langsung sidang vonis Ferdy Sambo dan Putri Candrawati yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada Senin (13/2).

JPU juga menganggap keterangan Kuat selama persidangan berbelit-belit dan tidak mengakui serta menyesali perbuatannya dalam perkara dimaksud.

Komisioner Kompolnas Poengky Indarti menilai gugatan Ferdy Sambo tersebut aneh. Sebab menurut Poengky, keputusan Majelis Kehormatan Kode Etik (MKKE) melakukan Pemberhentian Dengan Tidak Hormat (PTDH) Ferdy Sambo sebagai Kadiv Propam Polri sudah tepat.

Ferdy Sambo menggugat Kapolri karena tidak terima dipecat dari Polri saat menjabat sebagai Kadiv Propam Polri.

Menurut, Ferdy Sambo ia membongkar skenario setelah istrinya diancam jadi tersangka, bukan berdasarkan 'nyanyian' Bharada E.

Dalam persidangan kali ini, Hakim Wahyu Iman Santoso kembali menggali peristiwa usai penembakan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo.

Dalam persidangan kasus Ferdy Sambo, mantan Karo Paminal Propam Brigjen Hendra Kurniawan mengawal perintah bosnya untuk menghapus rekaman CCTV di sekitar Kompleks Perumahan Polri.

Tim penasihat hukum Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi mengaku telah menerima salinan dakwaan terhadap kliennya. Pasangan suami istri itu segera diadili dalam perkara pembunuhan berencana terhadap Brigadir J alias Nofriansyah Yoshua Hutabarat.

Sedangkan, untuk Bharada E alias Richard Eliezer sendiri nantinya akan dilakukan sehari setelahnya yakni 18 Oktober 2022.

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menilai belum membutuhkan pengawalan yang bersifat khusus, termasuk safe house bagi hakim dan sebagainya. KY menghormati keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tersebut.

Kasus pembunuhan Brigadir J alias Nofriansyah Yoshua Hutabarat dengan terdakwa Ferdy Sambo Cs segera disidangkan. Berkas perkara itu rencana dilimpahkan Kejaksaan Agung ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan hari ini, Rabu (5/10).

Restoran pakai nama 'Irjen Sambo' jadi menu makanan.

Adapun tersangka pembunuhan berencana yang dilimpahkan ke Kejagung merupakan Ferdy Sambo, Richard Eliezer, Ricky Rizal, Kuat Ma'ruf, dan Putri Candrawathi.

Beda perlakuan Ferdy Sambo dan tersangka lain saat tiba di Kejagung