Gibran mengakui saat ini masih banyak bangunan rumah yang berdiri di pinggir Bengawan Solo.

Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) menepis informasi yang menyebutkan banjir 2 hari di Kota Solo disebabkan meluapnya sungai terpanjang di Pulau Jawa itu. Banjir yang juga melanda Sukoharjo itu bukan akibat dibukanya pintu air di Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri.

Demikian juga saat ditanyakan suntikan dana untuk pelaku UMKM yang juga menjadi korban banjir. Gibran memastikan mereka juga akan memperoleh bantuan dari BTT. Namun jumlahnya berapa, ia enggan membeberkannya.

Banjir yang melanda sebagian wilayah Kota Solo sejak Kamis (16/2) lalu, kini mulai surut. Warga terdampak mulai meninggalkan pengungsian dan membersihkan rumah masing-masing.

Jika permukaan air sungai naik secara signifikan, maka alat pendeteksi dini banjir yang dilengkapi dengan sirine tersebut mampu mengirimkan pesan singkat ke perangkat wilayah.

Tanggul itu harus segera diperbaiki.

Rumah Wali Kota Solo, FX Hady Rudyatmo, juga kebanjiran.

Rudy juga menyiapkan berbagai antisipasi baik dapur umum maupun tenda pengungsian.