AirAsia Akan Transformasi Jadi Perusahaan Fintech
Untuk menjadi perusahaan fintech sendiri, perkembangan hingga saat ini di Indonesia, AirAsia sedang menunggu perizinan dari OJK sebagai pemegang otoritas.
Untuk menjadi perusahaan fintech sendiri, perkembangan hingga saat ini di Indonesia, AirAsia sedang menunggu perizinan dari OJK sebagai pemegang otoritas.
Avtur sendiri menyumbang biaya operasional maskapai sebesar 40 persen. Dia pun berharap pemerintah mampu mencari solusi agar harga avtur setara dengan negara tetangga.
Pernyataan tersebut menyusul instruksi pemerintah kepada maskapai untuk menurunkan harga tiket pesawat 50 persen di bawah tarif batas atas (TBA) pada hari Selasa, Kamis dan Sabtu, pukul 10.00-14.00.
AirAsia sebelumnya juga sudah meluncurkan lima rute baru domestik seiring dengan dukungan pemerintah serta masuknya satu pesawat baru.
Persaingan maskapai termasuk mengenai penerapan harga tiket seharusnya menjadi strategi bisnis. Masyarakat sebagai konsumen kemudian, bebas memilih pesawat mana yang akan digunakan. Dengan demikian, persaingan sehat pun akan tercipta.
CEO AirAsia, Tony Fernandes, menceritakan perjalanan hidupnya membangun perusahaan yang semula akan tamat dan dililit banyak utang hampir mencapai USD 1 juta per bulan. Maskapai berwarna merah itu, dulunya bahkan diprediksi tak punya masa depan yang jelas.
AirAsia menawarkan sejumlah pilihan layanan kompensasi yang bisa didapatkan dengan menghubungi maskapai melalui https://support.airasia.com. Ini ditawarkan bagi penumpang yang tidak ingin melanjutkan perjalanan sehubungan dengan perpindahan penerbangan domestik AirAsia dari Bandung ke Kertajati.
Direktur Utama AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan mengatakan meskipun Bandara Kertajati sesungguhnya sudah siap beroperasi, namun harus diakui memang terdapat hambatan yang membuat Kertajati masih sepi. Salah satunya, jalan tol yang menghubungkan Bandung dan Bandara Kertajati belum selesai.
Berdasarkan laporan keuangan AirAsia pada kuartal I-2019, AirAsia masih tercatat membukukan rugi bersih senilai Rp 93,79 miliar. Namun, jumlah kerugian tersebut turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 218,67 miliar.
Direktur Utama AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan menegaskan, komitmen pihaknya untuk memperluas rute domestik, termasuk ke rute yang dianggap 'kurus'. Saat ini, kata dia, AirAsia tengah menjajaki penerbangan ke Sorong, Papua Barat.
Kelima rute pulang pergi tersebut adalah Jakarta-Lombok (frekuensi 11 kali seminggu), Bali-Lombok (7 kali seminggu), Yogyakarta Kulon Progo-Lombok (3 kali seminggu), Bali-Labuan Bajo (7 kali seminggu) serta Surabaya-Kertajati (3 kali seminggu).
Direktur Utama Air Asia Indonesia, Dendy Kurniawan, sejauh ini tiket pesawat yang dijual maskapainya sudah murah dan dapat dijangkau oleh masyarakat.
Direktur Utama AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan menegaskan, Indonesia sangat potensial untuk bisnis penerbangan. Menurutnya, sebagai negara kepulauan dengan jumlah penduduk yang besar, Indonesia merupakan pasar yang menarik untuk dikembangkan.
AirAsia menyabet penghargaan sebagai maskapai penerbangan murah (low cost carrier/ LCC) terbaik di dunia alias World's Best Low-Cost Airline dalam ajang Skytrax World Airline Awards 2019. Ini adalah tahun ke-11 AirAsia memperoleh penghargaan itu.
Maskapai AirAsia Indonesia mendukung pemerintah terkait rencana pemindahan penerbangan pesawat jet komersil dari Bandara Husein Sastranegara Bandung (BDO) ke Bandara Internasional Kertajati Jawa Barat (BIJB). Pemindahan ini diharapkan dapat berdampak langsung pada peningkatan okupansi penumpang.
Setelah berhasil sukses di Warner Music, pria berusia 54 tahun menantang dirinya untuk masuk dan terjun di industri penerbangan pada 2001. Sebagai permulaan, dia membeli sebuah maskapai Malaysia yang hampir bangkrut yang saat itu hanya bernilai satu ringgit saja.
AirAsia meresmikan pusat operasi (hub) terbarunya di Lombok, Nusa Tenggara Barat, mengingat daerah itu menjadi salah satu tujuan utama kunjungan wisata. AirAsia menilai Lombok memiliki potensi pariwisata yang sangat besar, bahkan Lombok juga sudah masuk ke dalam program '10 Bali Baru' yang dicanangkan pemerintah.
Sewajarnya OTA ada regulator teknis yang mengatur layaknya ride-hailing dimana mulai ditata oleh Kementrian Perhubungan (Kemenhub) bersinergi dengan Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).