Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tradisi Maulid Nabi Adat Bayan Lombok, Ritual Bisoq Menik Hingga Menyembeq

Tradisi Maulid Nabi Adat Bayan Lombok, Ritual Bisoq Menik Hingga Menyembeq Tradisi Maulid Nabi Adat Bayan Lombok. ©2021 Merdeka.com/Elyana Dasuki

Merdeka.com - Alunan pukulan lesung dan alu bergiliran menderu, menghasilkan irama beragam. Para wanita Suku Sasak ini menyambut hari dengan penuh suka cita. Hari yang bertepatan dengan peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW dalam tradisi Mulud Adat Bayan. Begitu juga para pria yang turut menyemarakkan tradisi Maulid Nabi Adat Bayan, Kecamatan Baya, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.

Pengaruh agama Islam di Pulau Lombok memang tidak bisa lepas dari peran Wali Songo yang berdakwah di Tanah Lombok pada abad ke-16. Ajaran Islam menyatu dengan adat Sasak dengan adanya pusat peribadatan Masjid Bayan Beleq. Masjid pertama di Lombok yang melahirkan tradisi Maulid Nabi Adat Bayan.

Salah satu rangkaian kegiatan mereka ialah menumbuk padi secara tradisional. Tak seperti biasanya, alu memiliki panjang dua kali orang dewasa sedangkan lesungnya seukuran perahu. Tak hanya itu, ritual lain berupa Ngegelat, hingga Menyembeq turut menyemarakkan peringatan kelahiran Nabi Muhammad.

tradisi maulid nabi adat bayan lombok

©2021 Merdeka.com/Elyana Dasuki

Uniknya lagi, Maulid Nabi Adat Bayan diselenggarakan lebih dari 2 hari setelah peringatan kelahiran Nabi Muhammad pada setiap tanggal 12 Rabiul Awal. Pada tanggal 14 dan 15 Rabiul Awal atau selama dua hari, masyarakat Suku Sasak melaksanakan peringatan Maulid Nabi.

Hari pertama warga adat Bayan akan menyerahkan hasil bumi kepada Inan Menik yang nantinya akan disajikan kepada tokoh agama dan adat. Melalui Inan Menik, setiap warga akan mengutarakan hajatnya yang kemudian akan diberi tanda daun sirih pada dahi mereka masing-masing. Tradisi ini disebut dengan Menyembeq.

Malam harinya para pria akan melakukan tradisi Ngegelat, yakni menghiasi ruangan masjid kuno Bayan Beleq. Simbol yang digunakan sarat akan makna dan, iringan gamelan turut menjadi pertanda ritual Presean dimulai. Presean merupakan pertarungan dua pria menggunakan pemukul yang terbuat dari rotan. Bak duel sungguhan, mereka memakai perisai yang terbuat dari kulit sapi.

tradisi maulid nabi adat bayan lombok

©2021 Merdeka.com/Elyana Dasuki

Sebuah ikatan antara para perempuan dengan beras, tergambar jelas dalam ritual Bisoq Menik. Ritual ini diselenggarakan pada hari kedua dalam peringatan Maulid Nabi. Para wanita akan turun ke sungai untuk mencuci beras atau Bisoq Menik. Ritual Bisoq Menik harus dilakukan oleh perempuan dalam keadaan suci. Bahkan saat menjalankannya, berbicara merupakan pantangan tersendiri.

Di Sungai mata air Lokoq Masan Segah ini mereka memanfaatkan aliran airnya. Nantinya, beras yang sudah bersih kemudian segera dimasak sebagai hidangan makan bersama warga desa.

tradisi maulid nabi adat bayan lombok

©2021 Merdeka.com/Elyana Dasuki

Namun sebelumnya, para wanita harus menyusuri jalan setapak menembus semak untuk sampai di tepian sungai. Ada pantangan tersendiri, mereka dilarang memotong jalan dan menoleh selama perjalanan. Bakul yang berisi beras dipikul di atas kepala dengan pakaian adat tradisional yang sudah ditentukan.

Sore harinya, Praja Mulud atau para pemuda Adat yang telah didandani menyerupai dua pasang pengantin. Diiringi bersama-sama dari rumah Pembekel Beleq Bat Orong atau Pemangku adat. Mereka akan diarak menuju Masjid Kuno dengan membawa sajian yang berupa hidangan seperti nasi dan lauk pauknya.

Praja Mulud ini menggambarkan proses terjadinya perkawinan Adam dan Hawa, yang disimbolkan dengan pasangan pengantin yang dilakukan oleh pranata-pranata adat Bayan.

tradisi maulid nabi adat bayan lombok

©2021 Merdeka.com/Elyana Dasuki

Kedekatan antara perempuan dengan makanan itulah yang saat ini terjadi dalam tradisi Maulid Nabi Adat Bayan. Hubungan antara perempuan dengan makanan memang tidak dapat dipisahkan. Perempuan, sudah memberi makan anak-anaknya sebelum anak tersebut menghirup napas kehidupan.

Bangunan adat Bayan didominasi dengan dinding yang terbuat dari anyaman bambu. Atapnya terbuat dari bilah bambu dengan atap rumbia hingga ijuk. Hal inilah yang menjadi akulturasi masjid tertua di Lombok melakukan akulturasi dengan budaya Suku Sasak.

(mdk/Ibr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Uniknya Tradisi Sambut Lebaran di Bengkulu, Bakar Batok Kelapa dengan Penuh Sukacita

Uniknya Tradisi Sambut Lebaran di Bengkulu, Bakar Batok Kelapa dengan Penuh Sukacita

Tradisi ini biasa dilakukan oleh masyarakat Suku Serawai yang ada di Bengkulu yang dilaksanakan pada malam menjelang Idulfitri.

Baca Selengkapnya
Mengintip Tradisi Bada Riaya, Lebaran-nya Masyarakat Islam Kejawen Bonokeling di Banyumas

Mengintip Tradisi Bada Riaya, Lebaran-nya Masyarakat Islam Kejawen Bonokeling di Banyumas

Pada hari raya Lebaran, mereka tidak melaksanakan salat Idulfitri. Pelaksanaan salat mereka ganti dengan membersihkan makam leluhur.

Baca Selengkapnya
Mengenal Marandang untuk Sambut Ramadan, Tradisi Masyarakat Minangkabau yang Tak Lekang oleh Waktu

Mengenal Marandang untuk Sambut Ramadan, Tradisi Masyarakat Minangkabau yang Tak Lekang oleh Waktu

Bedanya memasak rendang untuk sambut Ramadan adalah masakannya akan disajikan untuk santap sahur pertama.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengenal Basuluak, Ritual Berdiam Diri saat Bulan Ramadan dari Minang yang Kini Mulai Ditinggalkan

Mengenal Basuluak, Ritual Berdiam Diri saat Bulan Ramadan dari Minang yang Kini Mulai Ditinggalkan

Ritual jemaah penganut Tarekat Naqsyabandiah di Ranah Minang ini menghabiskan waktu di Bulan Ramadan dengan berzikir dan berdoa kepada Allah.

Baca Selengkapnya
Sambut Bulan Suci Ramadan, Begini Serunya Tradisi Nyadran Ala Masyarakat Desa di Boyolali

Sambut Bulan Suci Ramadan, Begini Serunya Tradisi Nyadran Ala Masyarakat Desa di Boyolali

Di balik pelaksanaannya, tradisi Nyadran memiliki nilai-nilai sosial budaya yang terkandung di dalamnya.

Baca Selengkapnya
Begini Awal Mula Tradisi Mudik Jelang Lebaran di Indonesia, Sudah Ada Sejak Kerajaaan Majapahit

Begini Awal Mula Tradisi Mudik Jelang Lebaran di Indonesia, Sudah Ada Sejak Kerajaaan Majapahit

Tradisi ini telah menjadi fenomena sosial yang besar di Indonesia, di mana jutaan orang memilih untuk meninggalkan kota.

Baca Selengkapnya
Menengok Tradisi Mudik di Turki dan Malaysia, Beda dengan Indonesia?

Menengok Tradisi Mudik di Turki dan Malaysia, Beda dengan Indonesia?

Turki merupakan salah satu negara yang masyarakatnya mayoritas muslim. Tradisi mudik di Turki untuk merayakan Idul Fitri yang biasa disebut 'Seker Bayram'.

Baca Selengkapnya
Perahu Bidar, Tradisi Lomba Perahu di Sungai Musi yang Sudah Ada sejak 1898

Perahu Bidar, Tradisi Lomba Perahu di Sungai Musi yang Sudah Ada sejak 1898

Tradisi lomba Perahu Bidar ini sudah berlangsung sejak Kesultanan Palembang tepatnya pada tahun 1898. Lomba ini juga dikenal dengan istilah Kenceran.

Baca Selengkapnya
Mengenal Keunikan Tradisi Megibung di Kampung Islam Kepaon Bali

Mengenal Keunikan Tradisi Megibung di Kampung Islam Kepaon Bali

Megibung merupakan tradisi buka puasa bersama khas kampung Islam Kepaon Bali

Baca Selengkapnya