Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pendapatan Meningkat Selama Pandemi, Ini Kisah Sukses Saminah Jualan Jamu Sejak SD

Pendapatan Meningkat Selama Pandemi, Ini Kisah Sukses Saminah Jualan Jamu Sejak SD Saminah Penjual Jamu. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Pandemi Corona masih terus melanda Indonesia sampai saat ini. Berbagai sektor kehidupan mengalami dampak yang cukup fatal. Sektor ekonomi menjadi salah satu bidang yang terpukul paling berat. Tak sedikit juga perusahaan besar yang akhirnya gulung tikar lantaran tak kuat melawan pandemi.

Tak melulu soal kerugian, rupanya pandemi Corona juga membawa keuntungan bagi sebagian orang. Salah satunya Saminah, seorang penjual jamu keliling di Kota Ngawi. Kesehariannya Saminah berjualan jamu dan ia mengaku kecipratan untung karena adanya pandemi Corona ini.

“Jamu ya Alhamdulillah tetap lancar. Malah nambah. Ya sedikit. Dulu sebelum corona Rp200 ribu sampai Rp250 ribu, corona Rp300 ribu,” tutur perempuan berusia 58 tahun ini saat ditemui merdeka.com.

Jamu merupakan minuman tradisional Indonesia yang terdiri dari beberapa rempah-rempah. Tak aneh jika jamu kini menjadi perburuan banyak orang lantaran dipercaya mampu meningkatkan imunitas tubuh. Tak hanya berjualan keliling, Saminah juga meraup untung dari reseller yang mengambil jamu darinya untuk dijual kembali.

“Saya bikin lalu diambil penjual lain. Harganya beda, ya karena dijual lagi saya nyari untung. Pendapatan Rp300 ribu itu cuman pas keliling, kalo bikinin orang lain itu kisaran Rp200 ribu sampai Rp300 ribu, jadi pendapatan total sekitar Rp400 ribu sampai Rp500 ribu,” ungkapnya.

Setidaknya ada sekitar 6 jenis jamu yang dijajakannya saat berkeliling. Jamu yang familiar seperti beras kencur dan kunir asem tentu juga dijajakannya. Untuk membuat seluruh dagangannya ini Saminah membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 jam untuk memasak.

“Buatnya 2-3 jam. Ini ada suruh, paitan, kunir asem, temulawak, beras kencur, cabe puyang,” papar Saminah.

Di balik untung yang didapatnya saat pandemi Corona ini rupanya Saminah punya kisah hidup yang panjang. Mewarisi ilmu dari sang ibu, Saminah telah menghabiskan 30 tahun lebih untuk berjualan jamu. Ia bahkan mengaku sudah berjualan jamu sejak di bangku sekolah dasar.

Dari Jamu Gendong hingga Jamu Gerobak

saminah penjual jamu

©2020 Merdeka.com

Tak memiliki jenjang pendidikan yang tinggi, Saminah memilih untuk meneruskan bisnis keluarganya saat duduk di bangku SD. Jamu yang dijajakannya saat ini merupakan hasil dari resep turun temurun sang ibu. Awal mulanya Saminah hanya membantu sang ibu untuk membuat jamu, namun akhirnya ia memutuskan untuk ikut berjualan jamu.

“Lepas sekolah, SD sudah nggak sekolah. Meneruskan jualan jamu sampai sekarang. Jamu bikin sendiri. Saya kan bantu ibu saya buat jamu, lalu saya ikut jualan,” papar perempuan asal Sukoharjo ini.

Pada mulanya Saminah berjualan jamu seperti ikon penjual jamu tempo dulu. Baju kutu baru, bakul, dan jarik selalu menemaninya berkeliling desa. Namun kini ia mantap untuk berkeliling dengan menggunakan baju Muslim lengkap dengan jilbab di kepalanya. Ia bahkan tak lagi berjualan dengan cara menggendong jamu, namun menggunakan gerobak sepeda bantuan pemerintah.

“Baru dapat bantuan, mulai 2018 pakai sepeda. Berangkat jam 2 pulang sampe rumah jam 3. Kalau sekarang satu gelas Rp2000. Kalau zaman dulu Rp50 rupiah,” pungkasnya.

Meski jamu menjadi perburuan, Saminah tak lantas menjadi latah dan menaikkan harga dagangannya. Menurutnya, harga bahan baku yang tetap bisa dibeli dengan mudah membuat harga pergelas jamunya tak naik.

“Bahan baku jamu tetap biasa, mboten sulit. Harga pergelas nggak naik,” terang ibu dua anak ini.

Tanpa Pemanis Buatan

saminah penjual jamu

©2020 Merdeka.com

Berkat kegigihannya dalam berdagang, Saminah kini memiliki banyak pelanggan setia. Mengambil untung yang tak terlalu banyak membuat banyak orang rela menunggunya setiap hari. Salah satu pelanggan bernama Sudiyani bahkan mengaku jika Saminah akan meladeni berapapun pembeli membawa uang.

“Sudah langganan sejak lama. Sejak harganya masih Rp500 rupiah sampai Rp1000. Mbaknya itu berapapun diladenin,” ungkapnya.

Pembeli yang lain mengaku senang dengan jamu buatan tangan Saminah. Dibandingkan dengan penjual jamu lain, jamu milik Saminah lebih enak. Tak menggunakan pemanis buatan membuat jamu Saminah tentu beda dari yang lain.

“Dibanding jamu lainnya enak ini. Nggak pake seribu manis (pemanis buatan),” tutur seorang pembeli bernama Sudiyanti.

Bantu Suami Jualan Soto Sampai Kuliahkan Anak

saminah penjual jamu

©2020 Merdeka.com

Rupanya tak hanya berdagang jamu keliling dan menyediakan jamu untuk penjual lain, Saminah juga menjadi istri yang berbakti kepada suami. Berdagang jamu di siang hari, rupanya Saminah juga membantu sang suami untuk berjualan soto ayam saat pagi. Hal ini dilakoninya tentu untuk menghidupi keluarganya. Meski penjualan jamu mengalami kenaikan, namun ia juga merasa sedih lantaran dagangan sotonya justru mengalami penurunan.

Penjualan jamu yang meningkat hampir 50% ini rupanya justru diikuti penurunan penjualan soto. Jika biasanya dalam sehari dirinya dan suami mampu menjual 3-4 ekor ayam dalam bentuk soto, Corona saat ini memubatnya hanya mampu menjual 2 ekor.

“Soto turun separo lebih mbak. Kalo pagi jual soto ayam. Dulu sebelum Corona potong ayam 3-4 ekor, sekarang 2 belum tentu habis. Jamu naik setengah persen, soto turun separo lebih,” ungkap Saminah.

Meski salah satu dagangannya mengalami penurunan, Saminah mengatakan jika ia bersyukur atas apa yang didapat. Berkah rezekinya ini ia mampu menyekolahkan sang anak sampai bangku kuliah. Bahkan salah satu anaknya kini lolos tes CPNS 2019 dan telah bekerja sebagai guru di Magetan.

(mdk/vna)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,

Baca Selengkapnya
Mahasiswa Ini Nekat Jual Handphone untuk Bisnis Ikan Cana, Mengejutkan Kini Punya Ruko dan Hasilkan Puluhan Juta
Mahasiswa Ini Nekat Jual Handphone untuk Bisnis Ikan Cana, Mengejutkan Kini Punya Ruko dan Hasilkan Puluhan Juta

Semua berawal dari melihat Cana (ikan gabus hias) sebagai salah satu ikan hias yang daya tahannya kuat dan memiliki banyak peminat.

Baca Selengkapnya
Tak Terima Sikap Surya Paloh, Relawan Turunkan Bendera NasDem di Markas Pemenangan AMIN
Tak Terima Sikap Surya Paloh, Relawan Turunkan Bendera NasDem di Markas Pemenangan AMIN

Bendera milik Partai NasDem yang berada di halaman Markas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) diturunkan oleh relawan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Curhat Pengusaha Minuman Ringan Makin Terpuruk: Kondisi Industri Ini Sangat Menyedihkan
Curhat Pengusaha Minuman Ringan Makin Terpuruk: Kondisi Industri Ini Sangat Menyedihkan

Selama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah
Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah

Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.

Baca Selengkapnya
Jelang Bulan Ramadan, Jokowi Ingin Masyarakat Beribadah Tenang
Jelang Bulan Ramadan, Jokowi Ingin Masyarakat Beribadah Tenang

Para menteri diminta untuk menjaga harga pangan jelang Idul Fitri.

Baca Selengkapnya
Kisah Perajin Seni Liping di Sukoharjo, Mulai dari Jualan di Jalanan Hingga Produknya Terkenal ke Mancanegara
Kisah Perajin Seni Liping di Sukoharjo, Mulai dari Jualan di Jalanan Hingga Produknya Terkenal ke Mancanegara

Bejo Wage Suu pada awalnya merupakan seorang teknisi bengkel yang belajar seni liping secara otodidak

Baca Selengkapnya
Penghasilan Tak Cukup Buat Beli Nasi dan Lauk, Kakek Tini Makannya Cuma Parutan Kelapa buat Ganjal Perut yang Lapar
Penghasilan Tak Cukup Buat Beli Nasi dan Lauk, Kakek Tini Makannya Cuma Parutan Kelapa buat Ganjal Perut yang Lapar

Kakek di Gorontalo hanya santap parutan kelapa untuk mengganjal perut lapar hingga disorot warganet.

Baca Selengkapnya
Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak
Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak

Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.

Baca Selengkapnya