Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mencicipi Lezatnya Tempoyak, Olahan Fermentasi Buah Durian Khas Melayu

Mencicipi Lezatnya Tempoyak, Olahan Fermentasi Buah Durian Khas Melayu Tempoyak. ©2013 Merdeka.com/commons.wikimedia.org

Merdeka.com - Indonesia mempunyai beragam kuliner khas dan unik yang tersebar di berbagai penjuru Provinsi, salah satu makanan khasnya bernama Tempoyak. Kuliner ini cukup populer di kalangan masyarakat di wilayah Sumatra khususnya Melayu.

Kuliner ini wajib menjadi menu utama dalam setiap hidangan, lantaran pengolahannya yang terbuat dari fermentasi buah durian. Bayangkan saja, bau dari buah durian saja sudah menyengat, apalagi ditambah dengan proses fermentasi.

Dengan cita rasanya yang unik di lidah, kuliner ini lebih mirip "sambal" hanya saja Tempoyak harus melalui proses fermentasi. Biasanya orang-orang mengonsumsi Tempoyak sebagai sambal, bumbu penyedap, hingga pelengkap masakan. Penasaran dengan kuliner khas yang satu ini?

Sudah Eksis Sejak 1836

ilustrasi pindang tempoyak ikan patin

©Creative Commons/Gunawan Kartapranata

Melansir dari Antara, kuliner khas Melayu ini sudah ada sejak abad ke-19, tepatnya pada tahun 1836. Tempoyak menjadi menu favorit raja sampai rakyat biasa di wilayah Terengganu, sebuah daerah yang terletak di Pantai Timur Semenanjung Malaysia.

Masyarakat suku Terengganu sendiri mayoritas beretnis Melayu yang terdiri dari orang Malaysia dan Indonesia. Jika di Indonesia, mereka tersebar di daerah Kepulauan Kalimantan hingga Sumatra.

Meski sudah eksis dari tahun 1836, kuliner ini sampai saat ini menjadi pilihan favorit masyarakat Melayu khususnya di Kalimantan dan Sumatra.

Berbagai Macam Olahan

Olahan Tempoyak khas Melayu ini rupanya bisa diolah menjadi beberapa menu yang tentunya tak kalah nikmat.

Melansir dari Liputan6.com, Tempoyak dari Palembang ini biasa diolah menjadi bumbu daging ayam serta menjadi brengkes ikan. Sedangkan di Jambi, Tempoyak menjadi campuran bumbu ikan patin dan baung.

Sementara di Bengkulu, sebagai campuran udang dan di Lampung diolah menjadi menu rujak atau sambal sebagai pendamping makanannya.

Pembuatan Tempoyak lezat ini terbilang cukup mudah. Daging buah durian yang sudah matang lalu ditambahkan sedikit garam. Setelah itu, simpan selama 3 sampai 7 hari dengan suhu ruangan serta dimasukkan ke dalam wadah kedap udara.

Tempoyak dengan hasil yang baik itu ciri-cirinya adalah memiliki tekstur yang lunak, berwarna putih pucat sampai kekuning-kuningan, berserat halus, lembut dan sedikit berair.

Perlu diketahui, setelah mendapatkan hasil yang baik, Tempoyak harus di masak terlebih dahulu. Di dalamnya terdapat jamur bernama Penicillium yang sangat beracun apabila dikonsumsi langsung.

Penuh Khasiat

sambal tempoyak

©Vidio.com/Liputan6

Apabila Tempoyak Melayu ini diolah dengan baik, mempunyai kandungan manfaat bagi kesehatan tubuh. Di antaranya mengandung Vitamin B1, B2, C dan Mineral seperti Kalium, Kalsium, dan Fosfor.

Ada dua jenis Tempoyak, yaitu Tempoyak Asam dan Tempoyak Asin, untuk menghasilkan rasa tersebut berdasarkan presentasi garam yang ditambahkan pada buah durian.

Jika Tempoyak Asam, penambahan garam terbilang sedikit atau kurang dari 5 persen. Pada Tempoyak Asin penambahan garamnya lebih dari 5 persen.

(mdk/adj)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
7 Cara Membuat Tempoyak Lezat Khas Palembang, Mudah Dipraktikkan
7 Cara Membuat Tempoyak Lezat Khas Palembang, Mudah Dipraktikkan

Tempoyak adalah sambal tradisional yang memiliki rasa pedas dan asam yang unik dari hasil fermentasi durian.

Baca Selengkapnya
Beda dengan Cirebon, Icip Lezatnya Nasi Lengko Indramayu yang Pakai Toping Fermentasi Tempe
Beda dengan Cirebon, Icip Lezatnya Nasi Lengko Indramayu yang Pakai Toping Fermentasi Tempe

Nasi lengko ini beda, karena topingnya tempe, telur rebus dan dage atau fermentasi tempe

Baca Selengkapnya
Mencicipi Intip Ketan, Kuliner Khas Kudus yang Hanya Muncul pada Bulan Ramadan Konon Sudah Ada Sejak Zaman Wali Songo
Mencicipi Intip Ketan, Kuliner Khas Kudus yang Hanya Muncul pada Bulan Ramadan Konon Sudah Ada Sejak Zaman Wali Songo

Di Kudus, penjual intip ketan sudah jarang ditemui. Bisa dibilang makanan tradisional ini kini sangat langka.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Makan Tahu Tempe Bikin Asam Urat? Ini Berbagai Pantangannya
Makan Tahu Tempe Bikin Asam Urat? Ini Berbagai Pantangannya

Bagi individu yang menderita asam urat, penting untuk menghindari konsumsi makanan yang kaya akan purin.

Baca Selengkapnya
Uniknya Nasi Sek, Kuliner Favorit Masyarakat Pariaman yang Mirip Nasi Kucing di Jawa
Uniknya Nasi Sek, Kuliner Favorit Masyarakat Pariaman yang Mirip Nasi Kucing di Jawa

Kuliner khas pesisir Sumatera Barat ini disajikan hanya segenggam tangan orang dewasa namun cita rasanya sungguh luar biasa dan menggoyang lidah.

Baca Selengkapnya
Kuliner Khas Paling Diminati Asal 10 Provinsi di Sumatera
Kuliner Khas Paling Diminati Asal 10 Provinsi di Sumatera

Diwariskan dari generasi ke generasi, inilah makanan favorit yang menjadi kebanggaan setiap provinsi di Sumatera.

Baca Selengkapnya
8 Makanan yang Baik Dikonsumsi saat Buka Puasa, Jangan Asal Makan
8 Makanan yang Baik Dikonsumsi saat Buka Puasa, Jangan Asal Makan

Makanan yang baik dikonsumsi saat buka puasa adalah makanan yang dapat memberikan energi cepat, mudah dicerna, dan kaya akan nutrisi penting.

Baca Selengkapnya
Yuk Cicipi Uniknya Sayur Daun Katel, Kuliner Langka yang hanya ada di Majalengka
Yuk Cicipi Uniknya Sayur Daun Katel, Kuliner Langka yang hanya ada di Majalengka

Daun katel unik, rasanya renyah bisa dijadikan aneka makanan dan hanya bisa ditemukan di Majalengka

Baca Selengkapnya
Mencicipi Putu Piring, Makanan Khas Melayu Riau yang Terbuat dari Tepung Beras dan Rempah-Rempah
Mencicipi Putu Piring, Makanan Khas Melayu Riau yang Terbuat dari Tepung Beras dan Rempah-Rempah

Makanan tradisional khas Kepulauan Riau ini selalu diburu penggemarnya sebagai sajian berbuka puasa.

Baca Selengkapnya