Mencicipi Kue Pinyaram Khas Sumbar, Kudapan Manis untuk Sajian Maulid Nabi
Mencicipi Kue Pinyaram Khas Sumbar, Kudapan Manis untuk Sajian Maulid Nabi
Sumatra Barat memiliki kudapan yang bercita rasa lezat dan wajib untuk dicicipi. Bahkan, ada kudapan yang wajib disajikan saat acara penting berlangsung yaitu Kue Pinyaram.
Kue yang satu ini sudah cukup populer di kalangan masyarakat Sumatra Barat. Pinyaram bahkan menjadi oleh-oleh bagi wisatawan.
Kudapan manis nan lezat ini biasanya wajib disajikan saat upacara adat di Kabupaten Solok Selatan. Penasaran dengan kudapan manis yang satu ini? Simak rangkumannya yang dihimpun dari beberapa sumber berikut.
Asal Usul Kue Pinyaram
Melansir dari beberapa sumber, kata "Pinyaram" berasal dari istilah bahasa Minangkabau yaitu "Panyiram" yang berakar dari akta "Manyiram" artinya "Menyiramkan" yang proses pembuatan kue tersebut. (Foto: Cookpad)
Dalam teori lainnya, kata "Panyaram" digunakan sebagai sebutan lain yang berasal dari istilah "Panyarahan" dan "Ramah" yang dalam bahasa Minangkabau berarti hidangan dalam menjamu tamu atau ramah tamah.
Bahan Dasar Beras Hitam
Kue Pinyaram kurang lebih mirip dengan kue cucur, kue ini berbentuk bulat pipih berdiameter 10 cm, berwarna putih atau coklat dipadu dengan rasa yang gurih serta manis yang menggoyang lidah. (Foto: Wikipedia)
Bahan-bahan untuk pembuatan kue ini terdiri dari Gula Pasir atau Gula Aren, Santan, dan Tepung Beras atau Beras Hitam.
Karakteristik dari kue ini adalah pada bagian tengah sedikit lebih tebal karena penumpukan gula dengan rasa legit dan manis.
berita untuk kamu.
Ada Dua Jenis Varian
Melansir dari liputan6.com, terdapat dua varian Kue Pinyaram yaitu Pinyaram Putih dan Pinyaram Hitam.
Perbedaan keduanya ada di bagian bahan pembuatannya. (Foto: tourism.solselkab.go.id)
Pinyaram Putih menggunakan beras putih sedangkan Pinyaram Hitam dibuat dari beras hitam.
Namun, seiring berjalannya waktu, Pinyaram pun kini hadir dalam beberapa varian rasa, seperti Durian, Pisang, dan Pandan.
Makanan Upacara Adat
Di Minangkabau, Kue Pinyiram biasa disajikan pada saat upacara adat maupun hari-hari besar, seperti pesta pernikahan, hajatan, doa kematian, Maulid Nabi, dan lebaran.
Secara adat, makanan ini tidak tergolong sebagai kuliner yang sakral, hanya sebatas untuk disajikan dalam upacara adat, namun bisa juga menjadi panganan atau camilan.
Anda pun bisa membuat kudapan manis ini di rumah sebagai hidangan pendamping untuk minum kopi.
Di Sumatra Barat, anda bisa menemukan kudapan ini di sepanjang jalan Padang-Bukittinggi bahkan sebaliknya.
- Adrian Juliano
- Alieza Nurulita Dewi
Rumbah tidak memakai bumbu kacang di sajiannya. Ini berbeda dari menu pecel khas Kediri atau Madiun yang banyak memakai kuah kacang dengan rasa yang pedas
Baca SelengkapnyaCara membuatnya terbilang gampang, hampir sama dengan memasak pindang. Bahan-bahannya juga mudah didapat, terlebih bagi masyarakat pedesaan.
Baca SelengkapnyaJenderal TNI Agus Subiyanto menerima kunci rumah Panglima dari Laksamana Yudo Margono sambil mengadakan acara doa bersama bersama anak yatim.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kue Mipan cocok disantap sebagai makanan penutup karena teksturnya yang kenyal, dengan rasa gurih dan manis yang lezat.
Baca SelengkapnyaGubernur Sumatra Utara sekaligus mantan Pangkostrad adakan acara syukuran bersama yatim piatu usai anaknya lulus dari Akademi Militer (Akmil).
Baca SelengkapnyaBerdasarkan kabar yang beredar Adiba dan Egy akan melangsunngkan akad nikah pada pukul 11.00 WIB di kawasan Jakarta.
Baca SelengkapnyaKebijakan tersebut diambil pemerintah untuk memastikan para penyelenggara dapat memantau secara langsung perizinan.
Baca SelengkapnyaAgar lauk yang ada cukup untuk seluruh anggota keluarga, emak-emak di Bojonegoro punya siasat khusus membuat nasi templek sambal cos.
Baca SelengkapnyaKomisi I DPR RI telah berkunjung ke rumah Jenderal Agus Subiyanto, ternyata calon Panglima TNI itu memiliki rumah yang unik karena bernuansa kayu.
Baca Selengkapnya