
Jadi Masjid Tertua di Sumatra Barat, Intip Keunikan Masjid Nurul Islam Tuo Kayu Jao di Solok
Kawasan masjid ini masih begitu asri karena berada di perbukitan hijau dan sejuk pada ketinggian 1.152 meter di atas permukaan laut.
Kawasan masjid ini masih begitu asri karena berada di perbukitan hijau dan sejuk pada ketinggian 1.152 meter di atas permukaan laut.
Jika sedang berada di Kabupaten Solok, Sumatra Barat, Anda bisa mengunjungi rumah ibadah umat Islam yang sudah berusia ratusan tahun bernama Masjid Nurul Islam Koto Kayu Jao.
Masjid tertua di Sumatra Barat ini menjadi peninggalan dari penyebaran dan peradaban agama Islam.
Kawasan masjid ini masih begitu asri karena berada di perbukitan hijau dan sejuk pada ketinggian 1.152 meter di atas permukaan laut. Saat ini, bangunan tersebut diawasi oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala agar masjid ini tetap berdiri kokoh dan terjaga kelestariannya.
Selain menjadi tempat ibadah, Masjid Koto Kayu Jao juga menjadi daya tarik wisatawan yang penasaran dengan bangunan tersebut. Berikut sejarah Masjid Kayu Jao yang dihimpun dari beberapa sumber berikut ini.
Mengutip dari beberapa sumber, tidak diketahui secara pasti kapan masjid ini berdiri. Masjid ini diperkirakan merupakan peninggalan kerajaan Islam pada abad ke-17. (Foto: jadesta.kemenparekraf.go.id)
Lokasi masjid ini berada di Kampung Kayu Jao, Jorong Kayu Jao, Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok. Butuh waktu 1,5 jam perjalanan dari Kota Padang untuk mencapai tempat ini.
Masjid berusia ratusan tahun ini juga dihiasi dengan pemandangan alam yang indah di sekitarnya. Tiap sisi masjid terdapat perbukitan hijau yang seakan mengelilingi kawasan tersebut.
Selain itu, di sebelah timur masjid ada sungai kecil dengan aliran yang cukup deras hingga ke bagian selatan.
Sungai kecil ini bersumber dari sebuah mata air yang digunakan untuk berwudu bagi jemaah yang akan menunaikan salat.
Gaya bangunan masjid ini masih cukup sederhana dan kuno. Atapnya bermaterialkan ijuk yang memiliki 3 tingkat dan disusun menggunakan kerangka yang terbuat dari bambu. Bentuk atapnya sedikit cekung yang berguna agar aliran air hujan bisa mengalir ke bawah.
Di bagian atap diberi pembatas dengan ukiran bermotif geometris. Hal ini bertujuan untuk ventilasi udara dan jalur masuk cahaya ke dalam masjid. Setiap tingkatan atap ada dua ukiran lingkaran seperti roda.
Masjid ini telah mengalami beberapa kali pemugaran, mulai dari mengganti ijuk yang sudah usang sampai pengecatan dinding masjid. Meski sudah dipugar, keorisinilan masjid masih sangat terjaga.
Secara keseluruhan, corak bangunan masjid ini begitu kental dengan gaya khas Minangkabau. Bentuknya bujur sangkar dan menjorok keluar seperti tanduk atau gonjong yang di bagian dalam masjid digunakan untuk imam dan mimbar kayu. (indonesia.go.id)
Masjid ini memiliki 5 anak tangga yang menggambarkan rukun Islam dengan lebar 80 centimeter. Kemudian, ada pintu masuk selebar 1 meter dengan dua daun pintu. Dindingnya masih terbuat dari kayu dan dihiasi dengan jendela berjumlah 13 buah yang mengartikan rukun salat.
Selain itu, masjid ini disangga oleh 27 tiang setinggi 15 meter dan salah satunya ada dib agian tengah masjid. 27 tiang ini tak hanya sekadar pondasi saja, melainkan juga simbol dari enam suku di kawasan masjid, ditambah empat unsur pemerintahan dan tiga unsur agama.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masjid ini dibangun diatas ukuran 13,1 m × 13,1 m yang terdiri dari 14 pintu jendela, 2 pintu besar, 8 tiang penyangga dan 1 tiang utama
Baca SelengkapnyaMengimbau masjid seluruh Indonesia untuk melaksanakan Salat Istisqa atau salat untuk meminta hujan.
Baca SelengkapnyaMasjid itu sudah eksis bahkan sebelum Indonesia merdeka.
Baca SelengkapnyaMasjid Indrapuri ini dulunya merupakan sebuah candi Hindu yang akhirnya berubah fungsi menjadi masjid pada tahun 1618.
Baca SelengkapnyaDi Kota Medan terdapat masjid berusia ratusan tahun yang hingga kini masih berdiri kokoh.
Baca SelengkapnyaMasjid ini mulai dibangun pada awal 2017, terdiri dari dua lantai di mana lantai atas sebagai ruang salat.
Baca SelengkapnyaMasjid ini memiliki gaya arsitektur Arab yang dipadu dengan Jawa.
Baca Selengkapnya