5 Fakta Menarik Ulos, Kain Tradisional Khas Sumatera Utara yang Melegenda
Merdeka.com - Ulos merupakan salah satu warisan budaya Indonesia dari Sumatera Utara yang populer. Kain yang dibuat seperti songket menggunakan alat tenun tersebut hingga kini terus dilestarikan sebagai warisan budaya Indonesia yang bernilai komersil.
Ulos merupakan kain khas kebanggaan Suku Batak, d imana kain ini memiliki peranan penting dalam adat Batak. Ulos tidak hanya populer di Indonesia saja, namun kain ini telah dikenal luas oleh dunia karena nilai dan keindahannya.
Namun tahukan Anda, ternyata ada fakta menarik di balik kain Ulos yang melegenda ini. Berikut fakta-fakta menarik Ulos yang dilansir dari berbagai sumber.
Ulos Asli Tidak Kaku
Bagi yang masih awam dengan kain Ulos, pasti mengira jika Ulos adalah kain yang kaku dan sulit dibentuk menjadi model pakaian lain. Namun, kain Ulos yang asli pada zaman dulu sama seperti kain pada umumnya yang lembut saat disentuh maupun digunakan.
Sesuatu yang membuat Ulos modern lebih kaku adalah benang dan bahan yang digunakan. Ulos modern menggunakan benang dari kanji, jadi akan membuat kain lebih kaku meskipun sudah dicuci berkali-kali. Sedangkan kain Ulos zaman dulu menggunakan benang dari katun yang membuat kain tersebut lebih lembut.
Perlu Teknik Khusus Menganyam Ulos
Mungkin hampir semua orang tahu bahwa membuat sehelai kain Ulos tidaklah mudah. Untuk menghasilkan Ulos yang berkualitas diperlukan teknik yang tidak sembarangan. Waktu pengerjaannya pun tidak lah singkat, perlu waktu berbulan-bulan hanya untuk menyelesaikan satu helai kain Ulos.Ulos dikerjakan dengan cara menganyam. Menganyam Ulos ini mirip seperti mengerjakan soal matematika, benar-benar dihitung, serta menganyam sehelai demi helai benang sampai terbentuk motif.
Perwarna Alami Sudah Mulai Ditinggalkan
Tidak hanya teknik pembuatannya saja yang rumit, namun dalam pewarnaan kain Ulos juga terbilang tidak mudah. Zaman dulu, Ulos diwarnai dari pewarna alam seperti endapan kulit kayu, akar, getah daun yang kini teknik pewarnaan alami tersebut hampir tidak lagi yang meneruskan dan mulai ditinggalkan.Pewarnaan alami kain Ulos kian hilang karena sudah tidak ada lagi yang meneruskan ilmunya. Pewarnaan ini sudah mulai ditinggalkan sejak 50 hingga 80 tahun yang lalu.
Warna Dasar yang Memiliki Makna
Kain Ulos terkenal dengan variasi motif dan warnanya yang sangat cantik. Namun, ternyata Ulos memiliki tiga warna dasar, yaitu merah, putih dan hitam.Ketiga warna ini merujuk pada makna spiritual kehidupan masyarakat Toba. Putih bermakna kesucian, merah bermakna keberanian dan hitam bermakna kharisma serta kepemimpinan.
Hari Ulos Nasional
Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa 17 Oktober diperingati sebagai Hari Ulos Nasional. Siapa yang menyangka bahwa perayaan ini sudah berlangsung sebanyak 4 kali sejak 2015 silam.Pada 17 Oktober 2015, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan kain Ulos sebagai Warisan Budaya Tak Benda, sehingga setiap tanggal tersebut dirayakan Hari Ulos Nasional.
(mdk/far)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usianya Genap 20 Tahun, Ini 6 Fakta Menarik Pulau Samosir di Sumatra Utara
Salah satu kabupaten dengan sejuta objek wisata ini baru saja merayakan hari jadinya yang ke-20. Simak fakta-fakta unik dari Pulau Samosir.
Baca SelengkapnyaFakta Menarik Kuliner Tradisional Es Puter, Bentuk Perlawanan Kaum Pribumi Terhadap Gaya Hidup Penjajah Belanda
Kini keberadaan kuliner es puter sudah makin langka
Baca SelengkapnyaKarakteristik Burung Kutilang, Lengkap dengan Jenis Makanan dan Cara Merawatnya
Burung kutilang atau cangkurileung, ketilang, atau genthilang menjadi burung yang banyak dijumpai di Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Fakta Menarik Tahu Siksa, Kuliner Legendaris Betawi yang Viral Mulai Langka
Ada cerita unik di balik penamaan tahu siksa yang menggiurkan lidah ini.
Baca Selengkapnya50 Contoh Pantun Lucu yang Menghibur, Cocok untuk Cairkan Suasana Saat Berkumpul
Berikut contoh pantun lucu yang menghibur dan cocok untuk mencairkan suasana saat berkumpul.
Baca SelengkapnyaHasilkan Empat Nada, Begini Uniknya Tradisi Menumbuk Padi oleh Ibu-ibu di Kampung Urug Bogor
Tradisi menumbuk padi di Kampung Adat Urug benar-benar unik
Baca SelengkapnyaMengenal Upacara Bekarang Iwak, Tradisi Menjaga Ekosistem Lingkungan ala Masyarakat Sumatra Selatan
Tradisi masyarakat Sumatra Selatan ini tak hanya menjadi kearifan lokal, melainkan juga bermanfaat untuk menjaga ekosistem alam.
Baca SelengkapnyaKini Jadi Pasar Tradisional Standar Nasional, Ini 5 Fakta Menarik Pasar Wates Kediri
Pasar ini bisa jadi pilihan wisata setelah puas menjelajahi objek wisata alam Gunung Kelud karena letaknya berdekatan.
Baca SelengkapnyaMengenal Tradisi Andung, Ungkapan Perasaan Duka saat Upacara Kematian Ala Suku Batak Toba
Ketika seseorang telah pergi untuk selamanya, bagi kelompok Suku Batak Toba orang tersebut layak untuk mendapatkan penghormatan.
Baca Selengkapnya