6 Fakta Gunung Marapi di Sumbar yang Kini Meletus, Ada Hutan yang Tak Boleh Dimasuki Siapapun
Gunung dengan aktivitas vulkanik paling tinggi di Pulau Sumatera
Gunung dengan aktivitas vulkanik paling tinggi di Pulau Sumatera
Mengutip Instagram @gunung.marapi, pada hari kejadian, ada 75 orang yang terdaftar secara resmi sebagai pendaki gunung dengan aktivitas vulkanik paling aktif di Pulau Sumatera itu.
Hingga Senin (4/12) pagi, Basarnas setempat menemukan 11 pendaki yang terjebak di kawasan Gunung Marapi meninggal dunia. Sementara 49 pendaki berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat. Sebagian korban selamat sudah kembali ke rumah, namun sebagian ada yang menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Padang Panjang dan Bukittinggi. Berikut fakta Gunung Marapi.
Gunung Marapi, salah satu gunung berapi paling aktif di Pulau Sumatera.
Gunung ini pernah erupsi pada 8 September 1830. Selain itu, pada 30 April 1979, menyebabkan 60 orang meninggal.
Antara 2011-2014, aktivitas meningkat, dengan letusan abu mencapai Kabupaten Padang Pariaman.
Pada 26 Februari 2014, terjadi letusan, melepaskan material hingga Kabupaten Agam dan Tanah Datar.
Pada 7 Januari 2023, erupsi lagi, menyusul imbauan sebelumnya agar tidak mendaki puncak, tetapi beberapa pendaki masih terjebak.
Puncak Marapi disebut sebagai awal lahirnya
Ranah Minangkabau. Khususnya, awal lahirnya Minang Darek (wilayah pegunungan Marapi) nenek moyang bangsa yang diyakini masih keturunan Iskandar Zulkarnaen dari Macedonia.
Dikisahkan saat nenek moyang orang Minang terdampar di puncak Gunung Marapi, mereka melihat tiga cekungan daratan. Ketiga daerah itu kini dikenal sebagai wilayah Kabupaten Tanah Datar, wilayah Kabupaten Agam, dan
wilayah Kabupaten Lima Puluh Kota. Mengutip laman gunung.id, kisah ini disebut sebagai cikal bakal lahirnya masyarakat Minangkabau yang memiliki adat dan budaya unik.
Bagi orang Minang, Gunung Marapi adalah simbol kebudayaan mereka. Bahkan, ada kepercayaan bahwa orang Minang harus mendirikan Rumah Gadang menghadap ke arah Gunung Marapi.
Konon nenek moyang orang Minang berasal dari lereng Gunung Marapi. Ditandai dengan keberadaan Nagari Pariangan di Kabupaten Tanah Datar. Nagari Pariangan
merupakan cikal bakal lahirnya sistem pemerintahan
masyarakat berbasis nagari di Sumatera Barat.
(Foto: Instagram @gunung.marapi)
Mengutip laman gunung.id, masyarakat menganggap seseorang belum lengkap sebagai orang Minangkabau jika belum pernah menaklukkan jalur pendakian Gunung Marapi.
Salah satu pesona Gunung Marapi adalah keberadaan taman bunga edelweis. Bunga langka berwarna kuning kehijauan ini tumbuh subur di sebuah kawasan sekitar Gunung Marapi.
(Foto: Google Maps rahmat fitrah)
Selain taman bunga edelweis, salah satu kawasan yang terkenal adalah keberadaan hutan larangan. Hutan ini tidak boleh dimasuki siapapun karena diyakini sebagai tempat tinggal orang bunian, sejenis makhluk halus yang dipercaya masyarakat Minangkabau. Konon, jika ada orang nekat masuk ke dalam hutan larangan, ia akan sulit menemukan jalan keluar.
Di balik pesonanya, tersimpan cerita tragis yang dialami oleh para pendaki Gunung Singgalang ini.
Baca SelengkapnyaWarga dan wisatawan tidak melakukan aktivitas dengan radius 3 kilometer dari puncak Gunung Marapi.
Baca SelengkapnyaResmi dibuka, ini fakta Masjid Agung Medan yang menjadi ikon baru Provinsi Sumatra Utara.
Baca SelengkapnyaBurung endemik Sumenep ini punya beragam keunikahn.
Baca SelengkapnyaGunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat, mengalami erupsi sejak 3 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaBangunan itu kini direvitalisasi untuk dikembangkan menjadi tempat wisata.
Baca SelengkapnyaBukti jalur kuno itu ditemukan terpisah-pisah. Tugas berat para peneliti untuk menyusun teka-teki yang tersebar di kawasan pegunungan.
Baca SelengkapnyaPemkot) Surabaya mengklaim sampah plastik di wilayah setempat menurun. Namun, fakta menunjukkan bahwa sampah organik naik berkali-kali lipat.
Baca Selengkapnya