Tak hanya perokok pasif, bahaya rokok hingga ke tangan ketiga
Merdeka.com - Sejak lama, para ahli kesehatan sepakat bahwa asap rokok berbahaya bagi kesehatan manusia. Namun, sampai mana asap itu berpotensi merugikan manusia masih terus dikaji.
Dalam sebuah studi terbaru, efek buruk ternyata tak hanya sampai di lapisan perokok pasif alias tangan kedua saja.
Melansir Gulf News, Rabu (30/5/2018), riset mulai menemukan berbagai bahaya pada derajat ketiga, atau tangan ketiga. Walau studi yang dilakukan masih terbatas, namun para peneliti sudah bisa memastikan, zat kimia rokok bisa tertinggal di berbagai permukaan, pakaian, dan kulit.
Satu studi yang dilakukan tahun ini menemukan, partikel berbahaya dari rokok bisa terserap oleh kulit, tercerna atau bahkan terisap sampai berbulan-bulan setelahnya.
Mereka yang terpapar bahaya rokok pada tahapan ketiga ini kemudian akan memiliki risiko lebih besar terkena kanker paru-paru.
Studi baru, diterbitkan dalam jurnal Science Advances, menunjukkan bagaimana asap rokok dari luar ruangan meresap masuk ke dalam ruang-ruang bebas rokok, dan menyelimuti berbagai permukaan dalam ruangan tersebut.
Partikel berbahaya tadi akan mengudara, dan tersirkulasi ke seluruh bagian gedung melalui sistem pendingin ruangan sentral.
"Hal ini menunjukkan, hanya karena Anda berada di lingkungan bebas rokok, bukan berarti Anda aman dari bahayanya," ujar Peter DeCarlo, pakar kimia atmosfer dari Drexel University di Philadelphia.
Menyerang mereka yang paling rentan
Para pakar kesehatan khawatir, bahaya rokok tangan ketiga ini akan menyerang mereka yang paling rentan. Seperti misalnya, bayi yang merangkak di lantai akan berkontak lebih banyak dengan karpet yang menyimpan bekas residu rokok.
Belum lagi, karena semakin besarnya perbedaan sosioekonomi dari rokok, keluarga-keluarga dari kalangan menengah ke bawah memiliki kemungkinan besar tinggal di lingkungan yang sudah menjadi wadah bahaya rokok tangan ketiga.
"Saya rasa kita tidak benar-benar sadar seberapa besar permasalahan ini," ujar Matthew L. Myers, presiden dari Campaign for Tobacco-Free Kids. "Mustahil untuk ditentukan dari data ilmiah saat ini, seberapa luas dan serius risikonya. Tapi apa yang sudah berhasil kamu temukan semakin menambah alasan, kenapa rokok harus dilarang di tempat umum."
Sumber: Liputan6.com
(mdk/ita)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kekurangan zat besi pada bayi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan sehingga patut diperhatikan.
Baca SelengkapnyaKolik adalah kondisi ketika bayi yang sehat menangis dan disertai dengan rewel yang cukup intens dan berkepanjangan tanpa alasan yang jelas.
Baca SelengkapnyaAtas rekomendasi dokter, ibu muda rekomendasi dokter, ibu muda itu membutuhkan perawatan sekitar dua minggu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menggendong bayi baru lahir membutuhkan perhatian ekstra agar bayi tetap aman dan nyaman di dalam pelukan.
Baca SelengkapnyaKetahui penyebab batuk berdahak pada bayi dan cara tepat mengatasinya.
Baca SelengkapnyaTersedak merupakan kondisi yang rentan dialami oleh bayi pada saat disusui.,
Baca SelengkapnyaSejumlah kondisi batuk pada bayi tidak perlu terlalu dikhawatirkan orangtua dan tidak selalu harus diobati.
Baca SelengkapnyaKeterlambatan bicara pada anak dapat dapat menjadi sumber kekhawatiran bagi orang tua.
Baca SelengkapnyaBocah tak berdosa itu tewas di tangan ibu kandungnya yang berinisial SNF (26) pada Kamis (7/3) pagi.
Baca Selengkapnya