Merdeka.com - Perkembangan anak merupakan hal yang penting diperhatikan oleh orangtua. Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan dan perlu dipahami oleh orang tua terkait hal ini.
Selain memastikan asupan nutrisi si kecil, beraktivitas fisik secara rutin juga menjadi salah satu kunci menjaga daya tahan tubuh Anak. Hal ini diungkap oleh dokter spesialis anak RS Pondok Indah – Puri, Cynthia Rindang Kusumaningtyas.
Menurut dia, jenis dan durasi kegiatan fisik harus menyesuaikan dengan anak serta kemampuan perkembangannya.
"Bila si kecil masih bayi, mengajaknya bermain dalam posisi tengkurap,mencoba meraih benda dengan merangkak, mendorong benda, atau bermain bola dalamposisi duduk selama 30 menit per hari sudah merupakan bentuk olahraga pada kelompok usia tersebut," terang Cynthia dilansir dari Antara.
Untuk batita, aktivitas fisik ringan seperti berjalan-jalan di taman sambil mencari kupu-kupu, bermain pasir, atau membantu menyiram tanaman selama 180 menit sehari bisa menjadi pilihan kegiatan yang menyenangkan bagi anak. Sementara untuk anak yang lebih besar membutuhkan olahraga dengan intensitas lebih tnggi dengan durasi 60 menit dalam satu hari, misalnya bermain petak umpet, naik sepeda, hiking, menari, atau berlari.
Cynthia mengatakan, apabila anak tidak menyukai olahraga tertentu, kegiatan harian di rumah seperti berkebun, membantu orangtua mencuci kendaraan bermotor atau bahkan menyapu sekalipun sudah merupakan bentuk aktivitas fisik yang baik.
"Buatlah variasi pilihan kegiatan setiap harinya dan libatkanlah anak yang berusia lebih besar untuk menentukan aktivitas yang ingin dilakukannya. Keterlibatan seluruh anggota keluarga saat melakukan aktivitas fisik dalam suasana yang menyenangkan tentunya juga akan membuat anak lebih bersemangat untuk berolahraga," kata dia.
Cegah Obesitas Anak
Sebagian kegiatan memang dilakukan di rumah karena pandemi COVID-19, yang bisa menyebabkan kesempatan anak untuk berativitas fisik menjadi jauh berkurang. Akhirnya kegiatan seperti menonton televisi atau main game akan menjadi pilihan anak untuk mengisi waktunya selama berada di rumah.
Belum lagi adanya kencenderungan mengonsumsi berbagai kudapan di sela kegiatan itu. Hasilnya, risiko obesitas bisa meningkat, kata Cynthia. Untuk dapat mencegah obesitas anak selama masa pandemi ini, dia merekomendasikan Anda memberi si kecil makanan bernutrisi seimbang dengan jumlah secukupnya serta menghindari kudapan berkalori tinggi.
Secara umum, multivitamin dan mineral atau suplemen peningkat daya tahan tubuh tidak dibutuhkan pada anak yang tumbuh secara normal dan mau mengonsumsi makanan yang bervariasi. Sumber alami terbaik dari berbagai nutrien adalah makanan yang anak konsumsi sendiri.
Pada umumnya, makanan anak yang bervariasi termasuk kudapannya sudah dapat memenuhi kebutuhan harian anak, termasuk saat anak mengonsumsi berbagai makananyang terfortifikasi seperti sereal, susu, dan jus.
"Hati-hati, pemberian vitamin yang berlebihan juga berpotensi menimbulkan toksisitas," tutur Cynthia.
Ajari anak minum air dengan jumlah cukup, makan sayur dan buah setiap hari agar dia cepat merasa kenyang dengan makanan yang sehat. Selain itu, buatlah kesepakatan jadwal bersama keluarga untuk mengurangi waktu menonton televisi atau main video games. Alihkan segala hal tersebut pada aktivitas fisik seperti jalan pagi atau main sepeda dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. [RWP]
Baca juga:
Bisa Menular, Begini Cara Cegah Terjadinya Gigi Berlubang pada Anak
Cara Membersihkan Mulut pada Anak yang Belum Tumbuh Gigi
Pemberian Vaksin Sejak Dini Bisa Turunkan Risiko Penyakit Berbahaya
Bermain dengan Anak Bisa Jadi Cara Memahami Tumbuh Kembangnya
Buah Hati Mengalami Sariawan, Apa yang Perlu Diketahui Orangtua?
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami