Jangan Disepelekan, Kesemutan Bisa Jadi Gejala dari Berbagai Penyakit

Merdeka.com - Sensasi rasa menggelitik berupa kesemutan bukan merupakan hal yang asing bagi kita sehari-hari. Kondisi ini bisa muncul ketika sedang duduk bersila atau bagian tubuh seperti tangan dan kaki terlipat dalam jangka waktu yang panjang.

Kondisi kesemutan ini kerap tak begitu dipikirkan karena kerap kali menghilang setelah beberapa menit. Walaue begitu, ketika kesemutan terjadi secara berulang dan berkepanjangan, karena hal satu ini bisa jadi tanda atau salah satu gejala dari banyak penyakit lainnya.

Dokter Spesialis Neurologi RS Atma Jaya, Yuda Turana mengungkapkan bahwa penyebab kesemutan sebenarnya sangat banyak dan merupakan keluhan dari banyak jenis penyakit.

"Kesemutan penyebabnya sangat banyak, karena kesemutan merupakan keluhan umum dari banyak penyakit. Dari penyebab yang ringan sampai dengan penyebab stroke," ujar Yuda beberapa waktu lalu.

Kesemutan juga bisa jadi salah satu gejala dari diabetes. Pada penderita diabetes, kesemutan ini bisa terjadi dalam jangka waktu yang panjang.

"Memang benar sangat berhubungan (dengan diabetes). Misalnya pada diabetes, bila sudah terjadi kesemutan berkepanjangan yang disebut dengan neuropati, artinya sudah terjadi kerusakan saraf, yang pengobatannya sulit," kata Yuda.

"Namun yang terpenting juga adalah kesemutan pada satu sisi tubuh misalnya, bisa saja disebabkan oleh stroke," tambahnya.

Gejala Saraf Kejepit

Selain diabetes dan stroke, kesemutan juga bisa jadi gejala dari masalah kesehatan lain. Kondisi ini bisa jadi gejala terjadinya masalah saraf kejepit.

"Perlu diingat pula bahwa saraf kejepit pun keluhannya bisa kesemutan juga. Jadi dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan saraf secara komprehensif," jelas Yuda.

"Untuk melihat dan menilai kesemutan ini apakah merupakan bagian dari gejala penyakit yang berat," sambungnya.

Kondisi lain juga disebut Yuda juga bisa menjadi penyebab masalah kesehatan lain. Kesemutan ini bisa terjadi akibat penyakit yang berkaitan dengan imunitas dan bisa menyebabkan kelumpuhan.

Reporter: Diviya AgathaSumber: Liputan6.com