Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penyakit yang Sebabkan Keringat Dingin, Bukan cuma Masuk Angin

<b>Penyakit yang Sebabkan Keringat Dingin, Bukan cuma Masuk Angin</b>

Penyakit yang Sebabkan Keringat Dingin, Bukan cuma Masuk Angin

Ketika masuk angin, tubuh bisa mengalami keringat dingin. Tapi, keringat dingin juga bisa disebabkan karena kondisi lain, yang bahkan lebih berbahaya.

Keringat dingin adalah keringat berlebih yang muncul bukan karena olahraga, cuaca panas atau cuaca dingin. Kondisi ini dapat terjadi di bagian tubuh mana pun, tetapi umumnya di telapak tangan, telapak kaki, dan ketiak.

Keringat dingin berbeda dengan keringat yang muncul saat tidur (night sweats). Night sweats hanya dialami saat tidur dan muncul di seluruh tubuh. Sementara itu, keringat dingin dapat dialami kapan saja.

Keringat dingin dapat disebabkan oleh berbagai macam kondisi. Beberapa kondisi yang menyebabkan keringat dingin merupakan kondisi yang berbahaya dan tergolong darurat.

Penyakit yang Sebabkan Keringat Dingin

  • Syok. Syok adalah kondisi ketika aliran darah ke otak dan organ vital lain berkurang sehingga organ tersebut kekurangan oksigen dan nutrisi. Syok termasuk ke dalam kondisi darurat yang dapat mengancam nyawa bila tidak segera ditangani.

  • Hipoksia. Hipoksia adalah kondisi di mana kadar oksigen berkurang di dalam sel-sel akibat penyakit atau karena keracunan. Kondisi ini dapat terjadi saat seseorang berada di tempat yang memiliki kadar udara sedikit, misalnya seperti di dataran tinggi.

  • Vertigo. Vertigo adalah pusing yang membuat penderitanya merasa dirinya atau sekelilingnya berputar. Hubungi dokter bila keringat dingin disertai vertigo dan gejala lain, seperti nistagmus (gerakan mata tidak teratur), penglihatan ganda (melihat dua gambar yang sama), telinga berdenging (tidak bisa mendengar suara dengan baik), atau kesulitan dalam berbicara.

  • Hipotensi. Hipotensi adalah kondisi tekanan darah yang di bawah batas normal. Hipotensi bisa menjadi kondisi yang berbahaya jika sampai menyebabkan otak dan organ lain kekurangan oksigen. Kondisi ini juga dapat berkembang menjadi syok jika tekanan darah turun cukup signifikan.

  • Hipertiroidisme. Hipertiroidisme adalah kondisi saat kelenjar tiroid terlalu aktif dan memproduksi hormon tiroksin yang terlalu banyak.

  • Migrain. Migrain adalah jenis sakit kepala yang dapat menyebabkan nyeri parah dalam jangka panjang.

  • Infeksi. Infeksi terjadi ketika virus atau bakteri menyerang tubuh kita. Setiap infeksi yang menyebabkan demam juga dapat menyebabkan keringat dingin. Selain itu, infeksi yang parah atau sepsis dapat memicu syok sehingga secara otomatis menyebabkan keringat dingin.

  • Kanker. Keringat dingin dapat disebabkan oleh jenis kanker hati, limfoma, kanker tulang, dan kanker darah (leukemia). Pengobatan kanker, seperti radioterapi, juga dapat memicu keringat dingin.

  • Serangan jantung. Keringat dingin dapat menjadi tanda serangan jantung. Segera cari pertolongan dokter jika keringat dingin yang dialami disertai sesak napas, nyeri dada yang terasa seperti tertekan, nyeri atau rasa tidak nyaman di leher, rahang, perut dan punggung, serta pusing dan merasa akan pingsan.

  • Hipoglikemia. Hipoglikemia atau kadar gula darah yang di bawah normal juga dapat memicu keringat dingin. Keringat dingin muncul karena reaksi tubuh terhadap hipoglikemia mirip seperti reaksi tubuh terhadap hipoksia.

Cara Mencegah Keringat Dingin

Untuk mencegah munculnya keringat dingin, Anda perlu menjaga kesehatan tubuh dan menghindari faktor-faktor yang dapat memicu kondisi tersebut.

Berikut ini adalah beberapa cara mencegah keringat dingin yang dapat Anda lakukan:

  • Minum air putih setidaknya 8 gelas per hari. Air putih dapat membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi dan mencegah dehidrasi yang dapat menyebabkan keringat dingin.

  • Melakukan olahraga secara rutin. Olahraga dapat meningkatkan sirkulasi darah dan oksigen ke seluruh tubuh, sehingga mengurangi risiko syok, hipoksia, hipoglikemia, dan hipotensi yang dapat menyebabkan keringat dingin.

  • Menghindari merokok dan konsumsi alkohol berlebihan. Rokok dan alkohol dapat mengganggu fungsi tiroid dan sistem saraf, sehingga mempengaruhi kadar hormon tiroksin yang berperan dalam mengatur produksi keringat.

  • Mengelola stres secara bijak. Stres dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah, sehingga menyebabkan hipertensi dan syok. Stres juga dapat memicu reaksi alergi atau infeksi yang dapat menyebabkan keringat dingin.

  • Menggunakan antiperspiran. Antiperspiran adalah produk perawatan tubuh yang dapat mengurangi produksi keringat di area tertentu, seperti tangan, ketiak, atau punggung. Antiperspiran dapat membantu mencegah keringat dingin akibat hiperhidrosis sekunder.

Keringat Dingin dan Keringat Biasa

Perbedaan keringat dingin dengan keringat biasa adalah sebagai berikut:

  • Keringat biasa adalah mekanisme tubuh menurunkan suhu badan. Keringat biasa terjadi ketika tubuh membutuhkan lebih banyak air untuk mendinginkan diri dari suhu yang terlalu tinggi. Keringat biasa biasanya terjadi di seluruh tubuh, tetapi lebih banyak di wajah, leher, dada, dan punggung.

  • Keringat dingin adalah kondisi ketika aliran darah ke otak dan organ vital lain berkurang sehingga organ tersebut kekurangan oksigen dan nutrisi. Kondisi ini dapat terjadi karena berbagai faktor, baik fisik maupun psikis. Kondisi ini dapat menyebabkan kulit terasa dingin namun tubuh mengeluarkan keringat layaknya keringat biasa. Kondisi ini sering terjadi di bagian kaki, telapak tangan, dan ketiak.

Cara Mengatasi Keringat Dingin

Keringat dingin adalah kondisi di mana tubuh mengeluarkan keringat tanpa adanya peningkatan suhu tubuh yang signifikan. Kondisi ini biasanya terjadi sebagai respons tubuh terhadap stres, kecemasan, atau ketakutan.

Meskipun keringat dingin biasanya tidak berbahaya, namun bisa menjadi sangat tidak nyaman bagi yang mengalaminya.

Ada beberapa cara untuk mengatasi keringat dingin, mulai dari perubahan gaya hidup hingga pengobatan medis. Pertama-tama, penting untuk mencari tahu penyebab keringat dingin tersebut.

Apakah itu karena kondisi stres atau kecemasan, atau mungkin ada kondisi medis yang mendasarinya. Jika itu terjadi secara teratur, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

Jika keringat dingin disebabkan oleh stres atau kecemasan, maka penting untuk mencari cara untuk mengurangi stres dan kecemasan tersebut.

Berbagai metode relaksasi seperti meditasi, yoga, atau teknik pernapasan dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan, sehingga mengurangi kemungkinan keringat dingin.

Selain itu, menjaga kesehatan tubuh secara umum juga dapat membantu mengatasi keringat dingin. Hal ini termasuk menjaga pola makan yang sehat, cukup istirahat, dan berolahraga secara teratur. Hindari konsumsi alkohol dan kafein, karena kedua zat ini dapat memicu keringat berlebih.

Jika keringat dingin disebabkan oleh kondisi medis seperti penyakit jantung atau infeksi, maka pengobatan medis mungkin diperlukan. Dokter dapat merekomendasikan obat-obatan atau prosedur medis tertentu untuk mengatasi kondisi medis yang mendasarinya.

5 Penyebab Keringat Dingin pada Bayi, Begini Cara Mengatasinya
5 Penyebab Keringat Dingin pada Bayi, Begini Cara Mengatasinya

Keringat dingin pada bayi adalah kondisi di mana bayi mengalami keringat berlebih yang bersifat dingin dan lembab pada tubuhnya.

Baca Selengkapnya
Ini Penyebab Seluruh Tubuh Sakit Saat Tidak Enak Badan
Ini Penyebab Seluruh Tubuh Sakit Saat Tidak Enak Badan

Badan pegal dan sakit yang muncul ini menandakan sejumlah kondisi yang sedang dialami tubuh.

Baca Selengkapnya
10 Penyakit Kulit yang Mengintai Kucing Kesayanganmu, Waspada!
10 Penyakit Kulit yang Mengintai Kucing Kesayanganmu, Waspada!

Seperti manusia, kucing juga rentan terhadap berbagai jenis penyakit kulit yang dapat mengganggu kenyamanan dan kesehatannya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Gejala Alergi Udara Dingin dan Cara Mengatasinya, Jangan Anggap Sepele
Gejala Alergi Udara Dingin dan Cara Mengatasinya, Jangan Anggap Sepele

Reaksi alergi bisa dipicu oleh berbagai hal, salah satu di antaranya adalah suhu dingin.

Baca Selengkapnya
Penyebab Mata Lelah dan Cara Mengatasinya, Penting Diketahui
Penyebab Mata Lelah dan Cara Mengatasinya, Penting Diketahui

Gejala mata lelah termasuk mata kering, iritasi, sensasi terbakar, dan bahkan sakit kepala.

Baca Selengkapnya
Penyebab Mengapa Ketiak Berbau Tak Sedap saat Bangun Tidur
Penyebab Mengapa Ketiak Berbau Tak Sedap saat Bangun Tidur

Pada saat kita bangun tidur, berbagai hal mungkin terjadi pada diri kita termasuk munculnya bau ketiak yang tak sedap.

Baca Selengkapnya
9 Kondisi yang Bisa Jadi Penyebab Sakit Perut, Tidak Boleh Dianggap Sepele
9 Kondisi yang Bisa Jadi Penyebab Sakit Perut, Tidak Boleh Dianggap Sepele

Sakit perut yang dialami oleh seseorang bisa disebabkan oleh berbagai kondisi kesehatan.

Baca Selengkapnya
Penyebab Rambut Kusam dan Kering, Ketahui Cara Mengatasinya
Penyebab Rambut Kusam dan Kering, Ketahui Cara Mengatasinya

Rambut kusam dan kering tampak kusut dan tidak sehat.

Baca Selengkapnya
Penyebab Abses Kucing dan Cara Mengatasinya, Jangan Diabaikan
Penyebab Abses Kucing dan Cara Mengatasinya, Jangan Diabaikan

Kucing biasanya menderita abses setelah berkelahi. Mulut dan cakar kucing secara alami mengandung banyak bakteri yang mudah berpindah ke luka.

Baca Selengkapnya