BPA Berpotensi Memicu Kanker Prostat, Begini Hasil Penelitian Terbarunya
Kesimpulan hasil penelitian ini menunjukkan, terjadi peningkatan risiko kanker prostat yang lebih tinggi dengan peningkatan kadar BPA dalam serum.
copywriter![BPA Berpotensi Memicu Kanker Prostat, Begini Hasil Penelitian Terbarunya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsCover/2023/8/8/1691485152940-8xmvh.jpeg)
![BPA Berpotensi Memicu Kanker Prostat, Begini Hasil Penelitian Terbarunya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/8/8/1691484427400-xrwfm.jpeg)
BPA Berpotensi Memicu Kanker Prostat, Begini Hasil Penelitian Terbarunya
Baru-baru ini hasil penelitian terbaru mengungkapkan akan bahaya senyawa Bisfenol A (BPA) dan kaitannya dengan risiko kanker prostat. Ternyata keduanya saling berkaitan. Setidaknya, itulah kesimpulan yang ditarik sebuah penelitian mutakhir di Spanyol, yang mendalami potensi hubungan antara kadar BPA dan risiko terjadinya kanker prostat.-
Bagaimana sel kanker menyebar? Penyebaran sel kanker atau metastasis adalah hal yang paling ditakutkan dari penyakit kanker. Sel kanker bisa menginvasi jaringan di sekitarnya, sewaktu-waktu dapat masuk ke aliran darah atau saluran limfe dan terbawa jauh ke jaringan atau organ tubuh lain.
-
Bagaimana cara mencegah kanker? Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kanker, antara lain: Mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, menghindari rokok dan minuman beralkohol, melakukan deteksi dini, melakukan vaksinasi, dan mengurangi paparan sinar matahari.
-
Bagaimana cara mencegah kanker pankreas? Perlu diketahui, kanker pankreas merupakan salah satu jenis kanker yang memiliki tingkat kematian yang tinggi. Namun, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah risiko terkena kanker pankreas, yaitu sebagai berikut:• Makan makanan yang mengandung serat dan antioksidan. Serat dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan, mengurangi peradangan, dan memperlambat pertumbuhan sel kanker. Antioksidan, seperti vitamin C dan E, dapat melawan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel pankreas.• Hindari makanan tinggi kolesterol. Kolesterol yang tinggi dalam tubuh dapat meningkatkan risiko terkena kanker pankreas. Makanan yang tinggi kolesterol biasanya adalah makanan berlemak, seperti makanan cepat saji, makanan olahan, serta makanan berminyak. • Mengurangi atau berhenti minuman beralkohol. Alkohol dapat menyebabkan kerusakan sel-sel pankreas dan meningkatkan risiko terkena kanker. • Menghindari kebiasaan merokok. Merokok diketahui merupakan salah satu penyebab utama kanker pankreas. Oleh karena itu, berhenti merokok sangat penting dalam mencegah kanker pankreas.• Olahraga Olahraga secara teratur dapat membantu menjaga berat badan ideal, mengurangi peradangan, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
-
Apa itu kanker pankreas? Kanker pankreas adalah jenis kanker yang berasal dari sel-sel yang ada di jaringan pankreas. Sel-sel kanker pankreas merupakan sel-sel yang mengalami pertumbuhan yang tidak terkontrol dan dapat menyebar ke organ dan jaringan lain di sekitarnya.
![Kasus Kanker Terus Meningkat di Seluruh Dunia](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/8/8/1691484556635-en3z1.jpeg)
Kasus Kanker Terus Meningkat di Seluruh Dunia
Berdasarkan data, tingkat kanker di seluruh dunia terus meningkat dengan 18,1 juta kasus kanker baru dan 9,6 juta kematian akibat kanker pada 2018.
- Waspada Bahaya BPA Bagi Kesehatan Janin, Berpotensi Ganggu Perkembangan Otak hingga Risiko Keguguran
- Menentukan Usia Terbaik untuk Melahirkan, Temuan dari Penelitian Terbaru
- Mencukur Rambut Kemaluan Pria? Ini Risiko dan Manfaatnya
- DPR Diminta Bentuk Pansus Impor Beras Agar Tata Kelola Pangan Berpihak ke Rakyat
![Produksi BPA Termasuk yang Tertinggi di Dunia](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/8/8/1691484655081-5dlqr.jpeg)
Produksi BPA Termasuk yang Tertinggi di Dunia
BPA diproduksi secara luas untuk pembuatan plastik polisulfon dan polikarbonat, polimer dan resin epoksi, serta kertas termal.
Ini adalah salah satu bahan kimia dengan volume produksi tertinggi di dunia hingga 5 juta ton/per tahun secara global. Oleh karena itu, keberadaannya dianggap merata di lingkungan dan paparan terhadap manusia terjadi terus-menerus. Akibatnya tak terhindarkan, saat ini BPA telah terdeteksi dalam urin hampir 90% orang dewasa dan anak-anak, serta dalam serum populasi umum, wanita hamil, plasenta, ASI, dan cairan ketuban pada wanita hamil. Manusia pun terpapar BPA melalui beberapa jalur: makanan (melalui mulut), pekerjaan (inhalasi), dan kontak dengan bahan, jenis plastik, dan alat medis (melalui kulit). “Namun, jalur utama paparan BPA adalah melalui makanan, karena banyak kemasan makanan seperti kaleng, kotak plastik, dan lain-lain yang mengandung BPA, dan bahan ini dapat bermigrasi ke dalam makanan,” demikian papar tim peneliti tersebut.Hasil Penelitian di Indonesia Tentang Dampak BPA pada Kanker Prostat
Beberapa waktu lalu, pakar kesehatan mаѕуаrаkаt dаrі Fаkultаѕ Kеѕеhаtаn Mаѕуаrаkаt Unіvеrѕіtаѕ Sumatera Utara (USU) Dr. Ir. Evi Mutia, M. Kеѕ., juga menyebutkan kаndungаn BPA dalam plastik tak hanya dapat mеmісu gangguan reproduksi, tapi juga gangguan kanker prostat pada kaum laki-laki.
![BPA Berpotensi Memicu Kanker Prostat, Begini Hasil Penelitian Terbarunya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/8/8/1691484817773-el5yp.jpeg)
“Dаmраk nеgаtіf BPA bіѕа mеnggаnggu ѕіѕtеm reproduksi раdа рrіа mаuрun wаnіtа, mеmеngаruhі fеrtіlіtаѕ hіnggа bеrіѕіkо tеrhаdар kanker prostat раdа рrіа,” kаtа Evі, seperti dikutip Antara (22/9).
Hаl іtu dіkаtаkаn Evi dаlаm ѕаrаѕеhаn bertajuk “Uрауа Pеrlіndungаn Kеѕеhаtаn Mаѕуаrаkаt Mеlаluі Rеgulаѕі Pеlаbеlаn Bіѕfеnоl A (BPA) раdа AMDK” уаng dіgеlаr USU bеrѕаmа Bаlаі Bеѕаr Pеngаwаѕаn Obаt dаn Mаkаnаn (BPOM) Mеdаn. "Pаrа реnеlіtі dаn раkаr іntеrnаѕіоnаl mеngіngаtkаn bаhwа rіѕіkо kesehatan уаng dіtіmbulkаn оlеh рараrаn BPA сukuр bаnуаk. Sehingga реrlu kеѕеrіuѕаn mеngаtаѕіnуа," kаtа реngаjаr Fаkultаѕ Kеѕеhаtаn Mаѕуаrаkаt Unіvеrѕіtаѕ Sumatera Utara (USU) іnі. Mengutip situs Info Sehat Fakultas Kedokteran UI, Prof. Dr. dr. Soehartati Argadikosoema Gondhowiardjo, mengatakan bahwa sebelumnya kanker prostat kebanyakan terjadi pada pria usia 60 tahun ke atas. Namun kemudian, telah terjadi peningkatan terhadap kasus kanker prostat yang terjadi lebih cepat pada pria usia 15–40 tahun. Di Indonesia, Global Cancer Statistics menunjukkan bahwa kanker prostat adalah kanker kelima yang paling umum terjadi pada pria di Indonesia, dengan jumlah kasus baru sebanyak 13.563 pada tahun 2020, sebagaimana juga dilansir dari data International Agency for Research on Cancer dari World Health Organization (WHO). Terlepas dari tingginya angka kasus kanker prostat pada pria di Indonesia, 70% pria yang terdiagnosa dengan kanker prostat baru mencari pengobatan medis ketika sudah terlambat, demikian papar Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Onkologi Radiasi Indonesia (PORI) dan Profesor/Staf Medis Senior Departemen Radioterapi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo–FKUI ini.![BPA Berpotensi Memicu Kanker Prostat, Begini Hasil Penelitian Terbarunya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/8/8/1691484982721-aik3n.jpeg)
Saat ini, penelitian terus berlangsung untuk menyelidiki kaitan antara paparan BPA dan kanker prostat. Penelitian terbaru yang diterbitkan pada 2023 menganalisis paparan konsentrasi rendah Bisfenol A, S, dan F pada sel kanker prostat.
Adapun penelitian yang dipublikasikan di International Journal of Molecular Sciences dengan judul “Transcriptome-Wide Analysis of Low-Concentration Exposure to Bisphenol A, S, and F in Prostate Cancer Cells” ini menemukan bahwa paparan BPA meningkatkan kanker prostat, dan hasilnya menunjukkan bahwa efek paparan bisfenol pada kanker prostat dimediasi oleh jalur sinyal reseptor androgen.