Anak Bosan di Rumah Saja Selama COVID-19, Mendongeng Bisa Jadi Cara Mengatasinya
Merdeka.com - Menghadapi anak ketika masa berdiam di rumah selama pandemi COVID-19 seperti sekarang bisa sangat sulit. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengungkapkan, mendongeng bisa menjadi sarana untuk mensiasati kebosanan anak sekaligus mengkomunikasikan tentang situasi yang terjadi sebagai akibat dampak pandemi COVID-19.
"Prinsipnya dunia anak-anak adalah dunia bermain," kata Deputi Bidang Perlindungan Anak KPPPA, Nahar di Graha BNPB.
Pernyataan itu disampaikan menyusul survei dari Forum Anak Nasional pada akhir Maret 2020 yang melibatkan ratusan anak di seluruh Indonesia.
Survei menemukan, sebagian besar anak sepakat bahwa gerakan di Rumah Aja merupakan gerakan yang sangat penting dilakukan di tengah pandemi COVID-19. Namun, hampir 60 persen anak merasa tidak terlalu senang saat harus menjalani proses belajar dari rumah. Dari data tersebut, 30 persen di antaranya, merasa ragu atau tidak percaya dengan informasi tentang COVID-19 yang mereka terima.
Dari Senang Jadi Bosan
Deputi Bidang Perlindungan Anak KPPPA, Nahar menyampaikan, mendongeng bisa menjadi sarana untuk mensiasati kebosanan anak di rumah selama COVID-19.
Nahar menerangkan, anak-anak pada prinsipnya senang bermain. Mereka merasa senang ketika diperbolehkan untuk belajar dari rumah, sehingga memiliki banyak waktu untuk bermain.
"Jadi, saat diberikan kesempatan di rumah, ya mereka senang di awal," terangnya.
Nyatanya, seiring waktu dengan tugas yang semakin banyak karena harus belajar di rumah, anak-anak merasa hal itu tidak sesuai dengan harapan mereka. Apalagi mereka tidak bisa lagi bermain di luar rumah.
Oleh karena itu, gerakan di Rumah Aja bisa menjadi gerakan yang membosankan tatkala anak-anak tidak mendapatkan kesempatan bermain di luar rumah.
"Posisi harus di rumah, kemudian mulai bosan inilah yang harus diwaspadai," ujar Nahar.
Meredam Kecemasan
Sarana belajar seperti mendongeng bisa dijadikan sebagai sebuah pola untuk mensiasati agar anak-anak tidak bosan untuk tinggal di rumah.
"Tentunya, membacakan dongeng dengan penuh variasi dan kehangatan dari orangtua juga diharapkan bisa meredam kecemasan anak terhadap situasi yang sedang terjadi akibat wabah COVID-19," tandas Nahar.
Reporter: Fitri Haryanti HarsonoSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaGondongan dapat menyebar melalui kontak langsung dengan air liur atau tetesan pernapasan dari mulut, hidung, atau tenggorokan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Staf Khusus Menkeu Yustinus Prastowo menjelaskan, sebagian anggaran Kementerian dan Lembaga diutamakan untuk penanganan pandemi covid-19
Baca SelengkapnyaBerikut cara mengatasi kejang demam pada anak yang perlu diketahui oleh para orang tua.
Baca SelengkapnyaDemam berdarah merupakan salah satu penyakit yang sering menyerang anak-anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk melakukan pencegahan DBD.
Baca SelengkapnyaRumah itu sempat menjadi tempat tidur para pemulung dan anak jalanan.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum 10 cara mengatasi batuk kering pada anak dengan aman dan efektif.
Baca SelengkapnyaBeberapa orang mengalami kecemasan yang mungkin menjadi berlebihan dan mengganggu. Lantas, bagaimana cara mengatasi kecemasan tersebut? Yuk, simak caranya!
Baca Selengkapnya