

Saat si kecil merasa stres atau cemas, tubuhnya akan memproduksi hormon kortisol, yang dikenal sebagai hormon stres. Anak-anak belum mampu mengatur emosi mereka dengan baik, sehingga suasana hati yang tidak stabil dapat meningkatkan produksi hormon ini.
Tingginya kadar kortisol dalam tubuh anak bisa menyebabkan sulit tidur, kesulitan berkonsentrasi, peningkatan berat badan, serta kehilangan semangat. Berpelukan dengan ibu atau orang yang mereka cintai dapat membantu mengurangi dampak negatif hormon kortisol ini.
Ketika kita berpelukan dengan si kecil, tubuh akan melepaskan hormon oksitosin, yang dapat membuat anak merasa tenang, bahagia, dan nyaman. Pelukan bisa memperbaiki mood anak dan mengurangi perasaan cemas serta stres yang mungkin mereka alami. Manfaat ini tidak hanya dirasakan oleh si kecil, tetapi juga oleh ibu atau orang yang memberikan pelukan.
Selain itu, kulit kita memiliki reseptor yang aktif setelah menerima pelukan, dan reseptor ini mengirimkan sinyal ke otak untuk membantu menurunkan tekanan darah. Oleh karena itu, anak yang sering mendapatkan pelukan dari orang yang mereka cintai memiliki tekanan darah yang lebih stabil, yang sangat baik untuk kesehatan jantung mereka.
Pelukan juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh anak. Saat kita berpelukan, kelenjar timus yang berfungsi mengatur produksi sel darah putih untuk melawan berbagai penyakit akan dirangsang. Selain mengurangi stres dan kecemasan, berpelukan juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak, membantu mereka melawan penyakit dengan lebih efektif.
Pelukan dapat meredakan rasa sakit yang mungkin dialami oleh anak. Oksitosin yang dilepaskan selama berpelukan dapat membantu menghambat sinyal rasa sakit. Selain itu, pelukan juga dapat membuat pernapasan anak menjadi lebih lancar, meningkatkan sirkulasi darah, dan meningkatkan suplai oksigen ke seluruh tubuhnya, yang bisa membantu mengurangi rasa sakit.
Berpelukan juga dapat membantu memperkuat ikatan emosional antara ibu dan anak. Kontak fisik seperti pelukan menjadi cara bagi anak untuk merasa dicintai, diperhatikan, dan dilindungi.
Dalam kondisi ini, Dr. Tiffany Field, seorang psikolog yang mengkhususkan diri dalam penelitian tentang sentuhan fisik, menyatakan, "Pelukan dapat meningkatkan ikatan emosional antara orang tua dan anak. Ini adalah cara yang alami dan kuat untuk memperkuat hubungan emosional di antara mereka."
Melalui pelukan, si kecil akan merasa lebih dicintai, dilindungi, dan didukung oleh orang yang mereka cintai. Pelukan juga bisa dianggap sebagai salah satu bentuk ungkapan cinta dan penghargaan kepada anak.
Dalam konteks ini, Dr. Mary Ainsworth, seorang psikolog pengembangan, mengatakan, "Ketika anak merasa dicintai dan didukung melalui pelukan, mereka akan mengembangkan rasa percaya diri yang lebih kuat dan berkembang menjadi individu yang lebih sehat secara emosional."
Salah satu manfaat mengejutkan dari berpelukan adalah bahwa itu dapat membuat anak lebih cerdas. Pelukan adalah bentuk sentuhan fisik yang merangsang perkembangan otak anak.
Sebuah studi menunjukkan bahwa sentuhan fisik seperti pelukan dapat memberikan stimulasi positif yang dibutuhkan otak untuk tumbuh dengan sehat. Meskipun pelukan tidak meningkatkan IQ anak, itu dapat membantu memaksimalkan cara kerja dan perilaku otak, yang dapat mendukung perkembangan kecerdasan mereka.
Orang tua yang bijak tahu bahwa tantrum adalah tantangan tersendiri dalam pengasuhan anak. Namun, berpelukan bisa menjadi solusi ampuh dalam mengatasi tantrum. Saat anak mengalami tantrum, mereka sering kehilangan kendali atas emosi mereka. Berpelukan dapat membantu menenangkan anak dan memicu pelepasan hormon oksitosin, yang bisa menurunkan tingkat hormon stres dan kecemasan mereka. Sebaliknya, marahi anak saat tantrum bisa memperburuk situasi.
Psikolog Melly Puspita Sari, Psi, merekomendasikan orang tua untuk memberikan pelukan pada anak minimal 8 kali sehari. Ini dapat memberikan energi kepada anak sehingga mereka dapat beraktivitas dengan lebih baik dan mengoptimalkan potensi mereka. Pelukan yang penuh kasih sayang juga dapat digunakan sebagai cara untuk mengatasi masalah perilaku yang mungkin timbul pada anak.
Anak yang terbiasa mendapatkan pelukan akan menganggapnya sebagai ungkapan kasih sayang. Ini dapat membantu anak mengembangkan empati dan rasa kasih sayang yang lebih kuat saat mereka dewasa. Hormon oksitosin yang dilepaskan selama berpelukan juga dapat mengatasi perasaan kesepian, isolasi, dan kemarahan.
Jadi, jangan ragu untuk memberikan pelukan kepada si kecil setiap hari,
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemarahan yang dimiliki anak perlu disalurkan dengan cara yang positif dan dikelola dengan benar.
Baca SelengkapnyaWarga harus berjuang keras untuk mendapatkan air di tengah bencana kekeringan.
Baca SelengkapnyaSalah satu olahraga yang sering dipercaya bisa membantu meningkatkan tinggi badan anak adalah berenang.
Baca SelengkapnyaKecerdasan dan kepribadian pendakwah ini curi perhatian Bupati Tuban. Ia akhirnya dinikahkan dengan anak sang bupati.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Mahfud Md mengungkapkan warga Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau sudah sepakat untuk direlokasi sebelum peristiwa bentrokan terjadi.
Baca SelengkapnyaKeengganan anak untuk makan bisa disebabkan oleh sejumlah hal dan perlu diperhatikan dengan serius agar tak berlarut.
Baca SelengkapnyaSeseorang yang pintar memiliki titik lemah yang muncul berupa sulit merasa bahagia.
Baca Selengkapnya