
Terkena Dampak Kekeringan, Begini Kondisi Desa Terpencil di Ponorogo yang Memprihatinkan
Warga harus berjuang keras untuk mendapatkan air di tengah bencana kekeringan.
Warga harus berjuang keras untuk mendapatkan air di tengah bencana kekeringan.
Desa Watu Bonang merupakan salah satu desa yang berada di Kabupaten Ponorogo. Letaknya berada di kawasan dataran rendah lereng perbukitan kapur dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Wonogiri.
Walau begitu, ada salah satu dusun di sana yang letaknya cukup terpencil berada di atas perbukitan kapur. Bahkan untuk menuju ke sana, pengendara harus memutar dulu melewati desa lainnya.
Namanya Dusun Bisang. Letaknya yang berada di atas bukit membuat jalan menuju ke kampung ini terus menanjak. Sementara jalan aspal yang dilalui banyak yang rusak dan bergelombang.
Sore itu, beberapa warga tampak sedang berkumpul di salah satu rumah. Mereka mengeluhkan kondisi masa kekeringan di mana mereka mandi sehari sekali saja harus antre.
Dampak bencana kekeringan rupanya sangat dirasakan warga di Dusun Bisang. Di sana lahan-lahan kering kerontang. Sumur-sumur warga mengering.
Satu-satunya sumber mata air berada di atas bukit. Warga berbondong-bondong untuk mengambil air dari sana.
Sumber mata air itu berupa bilik dengan fasilitas seadanya. Saat pemilik kanal YouTube Jejak Richard mengunjungi tempat itu, tampak salah seorang warga sedang sibuk memindahkan air dari dalam sumur menuju ke penampungan.
Saat dilihat ke dalam sumur, ternyata sumber air yang terlihat sangat terbatas. Tampak seorang ibu-ibu memindahkan air dari dalam sumur ke sebuah ember.
Seorang anak perempuan ibu itu kemudian memindahkan air di ember itu ke dalam selang menuju ke penampungan. Sang ibu tampak kesal pada sang anak saat tahu ada air yang terbuang percuma.
Anak perempuan itu bernama Iin. Dia masih duduk di kelas 1 SD. Tiap hari ia membantu ibunya memindahkan air dari dalam sumur.
Pemandangan miris dan memprihatinkan tampak di sepanjang jalan desa. Tampak lahan-lahan pertanian milik warga tak ada satupun yang ditanam. Daun-daun pohon banyak yang berguguran. Jalanan dipenuhi pasir.
Padahal hampir semua warga di Kampung Bisang berprofesi sebagai petani. Tapi karena musim kemarau yang panjang, persediaan air untuk menanam tidak ada. Mmereka pun harus menganggur.
Di tengah suasana kekeringan itu, Ibu Semi, salah satu warga di Kampung Bisang, tinggal berdua dengan seseorang yang mengalami keterbelakangan mental. Ibu Semi mengakui di tengah bencana kekeringan yang melanda desanya, sumber air jadi sangat sedikit. Ia pun sehari-hari harus berjalan kaki untuk mengambil air di sumber mata air satu-satunya di wilayah tersebut.
“Iya, biasanya saya jalan kaki nggendong jeriken air gitu. Biasanya ambil kayak gitu antre. Soalnya banyak juga orangnya yang ambil dari mana-mana,” terang Bu Semi.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka sudah merasakan dampak kekeringan sejak Mei.
Baca SelengkapnyaResepsi pernikahan terpaksa dihentikan sementara karena terkena dampak kebakaran.
Baca SelengkapnyaKondisi ini sudah dialami warga selama sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaBantuan air bersih sudah dibagikan pada beberapa desa yang terdampak kekeringan.
Baca SelengkapnyaKetika mengonsumsi air dalam jumlah berlebih, salah satu dampak buruknya adalah keracunan air.
Baca SelengkapnyaKeengganan anak untuk makan bisa disebabkan oleh sejumlah hal dan perlu diperhatikan dengan serius agar tak berlarut.
Baca SelengkapnyaDibiarkan dalam kondisi tertutup, bendungan itupun akhirnya dibuka. Semburan air yang dikeluarkan pun mampu membuat siapapun yang melihat akan tercengang.
Baca Selengkapnya