Kecerdasannya Bikin Kagum, Pendakwah Ini Dijadikan Menantu Bupati Tuban Dinikahkan dengan Putri Cantik
Kecerdasan dan kepribadian pendakwah ini curi perhatian Bupati Tuban. Ia akhirnya dinikahkan dengan anak sang bupati.
kisah inspiratif![Kecerdasannya Bikin Kagum, Pendakwah Ini Dijadikan Menantu Bupati Tuban Dinikahkan dengan Putri Cantik](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsCover/2023/10/13/1697169295358-op0b6.jpeg)
Menikahi putri Bupati Tuban membuatnya naik takhta
![Kecerdasannya Bikin Kagum, Pendakwah Ini Dijadikan Menantu Bupati Tuban Dinikahkan dengan Putri Cantik](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/10/13/1697168747291-vpivwj.jpeg)
Kecerdasannya Bikin Kagum, Pendakwah Ini Dijadikan Menantu Bupati Tuban Dinikahkan dengan Putri Cantik
Kedatangan Pendakwah
Berdasarkan catatan sejarah, salah satu cara penyebaran Islam di Nusantara ialah melalui pernikahan. Dulu, para pendakwah datang ke Nusantara sendirian, mereka tidak membawa istri atau belum memiliki istri.
Tak sedikit pendakwah yang datang ke Nusantara untuk berdagang. Namun, di sela-sela aktivitasnya sebagai pedagang, mereka menyampaikan nilai-nilai Islam baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagaimana dikutip dari unggahan Instagram @kambangputih_heritage.
-
Kapan Pangeran Pojok menjadi Bupati Tuban? Sejak saat itu, tepatnya pada tahun 1619 masehi, Tuban menjadi wilayah kerajaan Mataram Islam seutuhnya.
-
Bagaimana Pangeran Pojok bisa menjadi Bupati Tuban? Pangeran Pojok sukses menjadi panglima perang menumpas Kadipaten Tuban. Atas prestasi itu, Sultan Agung mengangkat dirinya sebagai Bupati Tuban.
-
Siapa Sri Maharaja Tarusbawa? Menurut Wikipedia, Sri Maharaja Tarusbawa merupakan raja ke-13 dari Kerajaan Tarumanegara.
-
Bagaimana masyarakat Tuban menahan hujan? Mengutip jurnal Tradisi Menahan Hujan dalam Acara Hajatan di Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban yang dirilis oleh Titis Nirmala dan Sukarman, tradisi Menahan Hujan sebenarnya bukan menghentikan turunnya air hujan, tetapi memindahkan hujan atau awan yang dapat menyebabkan hujan ke daerah lain seperti daerah hutan atau daerah perkebunan.
Saat itu, saudagar dari Persia hingga Arabia tersebut adalah pemilik modal. Aktivitas perdagangan dan mengalirnya modal asing serta investasi di daerah berjalan sangat kondusif. Para pedagang sekaligus pendakwah kemudian masuk bagian kelompok elite masyarakat lokal. Tidak jarang para pedagang dari luar negeri ini menjadi menantu para bangsawan pribumi.
![Pendakwah di Tuban](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/10/13/1697168769043-k52ge.jpeg)
Pendakwah di Tuban
Salah satu pendakwah yang menjadi menantu bangsawan pribumi awalnya adalah penyebar nilai-nilai Islam di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Sosoknya mencuri perhatian penguasa Tuban saat itu.
Sang pendakwah membimbing Bupati Tuban saat itu, Raden Arya Dikara, masuk islam. Kagum dengan kecerdasan dan kepribadian sang pendakwah, bupati kemudian menikahkannya tersebut dengan sang putri yang cantik jelita bernama Nyai Ageng Teja.
(Foto: Freepik freepic.diller)
![Kecerdasannya Bikin Kagum, Pendakwah Ini Dijadikan Menantu Bupati Tuban Dinikahkan dengan Putri Cantik](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/10/13/1697167621713-ndztn.jpeg)
- Baru Dipadamkan, Karhutla Kembali Kepung Tol Palindra hingga Ganggu Pengendara
- Cara Cukur Kumis dan Jenggot Pria yang Benar, Bikin Penampilan Lebih Rapi
- Sosok Panglima Kodam Bukit Barisan Pertama Ini Ikut Pemberontakan PRRI, Berujung Dicopot dari Jabatan
- Penjelasan Pemkab soal Penyebab Patahnya Tangan pada Patung Tugu Kartini di Jepara
- Catatan Kriminal Basoka Lawiya, Anggota KKB yang Tewas Karena Melawan saat Ditangkap
- Peralatan Damkar Rusak, Gereja di Depok Tak Dapat Diselamatkan dari Kebakaran
Naik Takhta
Dikutip dari jurnaba,co, pernikahannya dengan anak bupati membuat sang pendakwah di kemudian hari naik takhta. Babat Tuban menjelaskan sang pendakwah menjadi Bupati Tuban menggantikan Raden Arya Dikara.
Sasedanipun Raden Arya Dikara, ingkangin gentosi jumeneng bupati ingkang putra mantu Songabdurrahman, lajeng pidhah asma Raden Arya Teja, jumeneng bupati lamenipun 41 tahun lajeng seda. Raden Ayu Arya Teja wau kapundhut garwa dhateng Songabdurrahman putranipun Sojali.
Arya Teja menjadi Bupati Tuban ketujuh menggantikan mertuanya, Raden Arya Dikara yang merupakan Bupati Tuban keenam.
Syech Abdurachman sengaja menggunakan nama sang istri karena di kalangan masyarakat Tuban nama dia masih kalah pamor dengan nama istrinya. Agar lebih mudah dikenali masyarakat, ia pun menyematkan nama sang istri menjadi namanya.
Kepemimpinan
Selama memerintah Kabupaten Tuban, Raden Arya Teja masih konsisten berdakwah. Ia pernah mengirim utusan untuk membuka lahan atau babat alas di daerah yang sekarang dikenal sebagai Kecamatan Parengan.
Setelah lengser dari jabatannya, ia dan keluarganya menyusul sang utusan yang masih saudaranya ke kawasan tersebut. Ia berangkat membawa dagangan gerabah. Saat itu daerah tersebut belum memiliki nama, kini derah tersebut dikenal dengan nama Desa Daganga,.
![Makam](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/10/13/1697168605728-gv0zd.jpeg)
Makam
Mendiang Raden Arya Teja dimakamkan di lokasi yang berada pada Desa Dagangan, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban. Di sini ada juga makam Raden Ayu Arya Teja, makam guru atau penasehat bernama Saeful Hasan, dan empat makam pengawalnya. (Foto: jurnaba.co)