Usai Bertemu Paloh, Luhut: Jangan Cari Presiden Pintar Ngomong Tapi Tak Ada Hati
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan bertemu Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Pertemuan keduanya digelar di Wisma Nusantara, Jakarta.
Usai pertemuan, Luhut berbicara tentang sosok calon presiden. Dia mengatakan, calon pemimpin Indonesia selanjutnya sebaiknya datang dari kalangan muda dan profesional.
“Siapapun yang jadi presiden maksud saya carilah yang muda-muda, profesional, yang bisa memberikan kontribusi yang bagus, yang punya hati baik,” kata Luhut, Jumat (5/5).
Menurut Luhut, jangan memilih pemimpin yang pandai berbicara namun tidak memiliki hati baik. Pemimpin, kata dia, harus memiliki karakter dan hati yang baik.
“Jangan asal ngomong aja. Pintar tapi hatinya enggak ada, enggak punya karakter yang bagus, ya enggak ada guna juga,” ujarnya.
Luhut mengaku memiliki pengalaman panjang di pemerintahan. Dia mulai menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI pada Kabinet Persatuan Nasional pada 2000.
Belajar dari pengalaman tersebut, Luhut menyadari pentingnya karakter seorang pemimpin bangsa.
“Saya pikir karakter itu penting,” ucapnya.
Sebagai informasi, NasDem telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden. Pengusungan Anies sebagai capres mendapat dukungan dari Demokrat dan Partai keadilan Sejahtera (PKS).
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meskipun demikian, Luhut mengaku bersedia apabila diminta hanya untuk memberikan saran oleh Presiden yang terpilih nantinya.
Baca SelengkapnyaKapan Pemilu Presiden? Pemilu presiden 2024 adalah pemilu kelima di Indonesia yang bertujuan untuk memilih presiden dan wakil presiden Republik Indonesia.
Baca SelengkapnyaDua tokoh pernah dapat pangkat Jenderal Kehormatan bintang empat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Taufik mengingatkan kepada masyarakat untuk memilih presiden dan wakil presiden berdasarkan kemampuan mengatasi permasalahan bangsa.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan mengaku, menghormati keputusan yang telah diambilnya itu.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menanggapi isu salam empat jari hingga gerakan tak memilih pasangan Capres nomer 2, Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaBagya mengakui teguran itu sudah disampaikan ke Presiden. Namun, Bagya enggan menjelaskan teguran itu.
Baca SelengkapnyaMa'ruf Amin merahasiakan pilihannya dan bakal menyoblos pada 14 Februari mendatang.
Baca SelengkapnyaKetiga pasangan calon Capres dan Cawapres, diharapkan memiliki tekad dan komitmen untuk tidak mengecilkan hati serta nasib para pekerja di IHT.
Baca Selengkapnya