Merdeka.com - Akibat Komisi Pemilihan Umum tidak membuat aturan mengenai kampanye di media, berbagai manipulasi data dan gambar digunakan untuk menjatuhkan lawan dalam pemilihan presiden 2014. Metode manipulasi tersebut macam-macam, selain membuat tulisan di blog, jurnalisme warga, juga menerbitkan media berita online yang seolah-olah produk jurnalsime.
Manipulasi hasl survei kenamaan Amerika Serikat, Gallup, adalah salah satu contoh yang mutakhir. Survey pemilu AS 2008 yang mengukur persaingan Obama versus McCain dimanipulasi seolah survei Pilpres 2014 yang dimenangkan Prabowo versus Joko Widodo. Hasil manipulasi data tersebut lalu diunggah di iReport CNN.com, sebuah kanal jurnalisme warga media kenamaan AS.
Setelah manipulasi tersebut terbongkar, editor CNN.com menghapus rtulisan tersebut. Tim Sukses Prabowo - Hatta, Nurul Arifin, mengaku manipulasi tersebut sebagai upaya untuk mempengaruhi opini publik. "Soal survei Gallup bisa saja itu merupakan satu cara memengaruhi pemilih…Ini pertempuran, Bung! Pintar-pintar menyusun strategi saja," kata tim sukses Prabowo-Hatta, Nurul Arifin sebagaimana dikutip Kompas.com, 25 Juni 2014.
Selain manipulasi hasil survei, mucul juga manipulasi foto Joko Widodo seolah berziarah ke makam mantan presiden Boris Yetlzin. Foto itu diunggah oleh pemilik Inilah.com, Muchlish Hasyim, melalui akun Twitternya @MuchlishHasyim. Dalam kicauannya di Twitter Muchlish mengatakan Jokowi berziarah ke makam itu tahun 2006 sebagai persiapan mencalonkan diri sebagai presiden. Dalam kicauan tersebut, Muchlish mengatakan seolah-olah Joko Widdodo memiliki kaitan dengan tokoh komunis Rusia. Hal ini seolah menguatkan fitnah bahwa Jokowi keturunan mantan anggota Partai Komunis Indonesia (PKI).
Namun, manipulasi foto Muchlish Hasyim tersebut terbongkar oleh akun @PartaiSocmed. Menurut penelurusan akun tersebut, Boris Yeltzin baru meninggal taun 2007, sehingga tak masuk akal kalau Joko Widodo berziarah ke makamnya setahun sebelum ia meninggal. Lagi pula, lanjut @PartaiSocmed, Boris Yeltzin bukan tokoh komunis melainkan musuh dari partai komunis Rusia. Yeltsin menjadi presiden Rusia bertahun-tahun setelah Uni Sovyet runtuh pada 1992. "Boris Yeltzin sendiri adalah tokoh yang ikut menumbangkan komunisme paska penculikan Gorbachev," begitu kicau @PartaiSocmed.
Sebelumnya muncul juga editan gambar Joko Widodo di depan puluhan ribu pendukungnya saat gerak jalan di Tugu Monas tanggal 23 Juni. Foto yang dimuat kantor berita Antara diedit dengan perangkat lunak pengolah gambar, lalu disebar seolah-olah gambar tersebut tidak asli.
Muncul juga foto editan saat keluarga Joko Widodo naik haji. Foto asli tersebut diedit dan digabungkan dengan gambar sebuah bangunan dengan ubin kotak-kotak dan tembok gabar Bintang Daud, lambang Yahudi. Lalu, foto tersebut disebar seolah-olah Joko Widodo tak pernah naik haji, gambar keluarganya yang naik haji dikesankan hanya hasil manipulasi foto.
Sepanjang kampanye Pilpres 2014, banyak sekali manipulasi gambar, data dan berita di dunia maya. Namun KPU belum memiliki aturan kampanye di media sosial. Alasannya, Undang-Undang Pemilihan Umum Presiden tak mengatur kampanye di media sosial. Akibatnya, fitnah-fitnah digital tidak bisa ditindak secara hukum. (skj)
[cza]KIB Diharapkan Dorong Capres yang Layak Penuh Gagasan dan Perkuat Ekonomi
Sekitar 7 Jam yang laluSaraswati Gerindra: Tidar Siap Berjuang Menangkan Prabowo di 2024
Sekitar 7 Jam yang laluAirlangga: KIB Punya Cita-Cita Indonesia Sehat Manusia, Ekonomi dan Bumi
Sekitar 8 Jam yang laluAnalisis Hubungan Poros Pilpres dan Tingkat Kepuasan terhadap Kinerja Jokowi
Sekitar 9 Jam yang laluTanggapi Cak Imin, PPP Tegaskan Partai Lain Tak Ada yang Halangi Gerindra-PKB
Sekitar 10 Jam yang laluIsu Jokowi Restui Ganjar Nyapres, PDIP: Ibu Mega Sudah Ingatkan Jangan Manuver
Sekitar 11 Jam yang laluCak Imin Sebut Ada Upaya Hambat Koalisi Gerindra-PKB, Dasco: Rencana Deklarasi Lancar
Sekitar 11 Jam yang laluPDIP Enggan Berkoalisi dan Umumkan Capres di Awal Tahapan Pemilu: Terlalu Prematur
Sekitar 11 Jam yang laluKetum PAN Berharap Bisa Dukung Sandiaga di Pemilu 2024
Sekitar 12 Jam yang laluPDIP: Restu Jokowi ke Menteri Maju Pilpres Jangan Diterjemahkan Bentuk Dukungan
Sekitar 13 Jam yang laluHasan Nasbi Cyrus Network: Politik Gagasan KIB Menggeser Politik 'Catwalk'
Sekitar 14 Jam yang laluDemokrat: Kalau Tiba-tiba Elektabilitas AHY Nomor Satu, Semua Pasti Mau
Sekitar 17 Jam yang laluKoalisi dengan Gerindra, Cak Imin Disebut Ingin Perkuat Daya Tawar PKB
Sekitar 17 Jam yang laluAnalisis: Pencitraan dan Politik Identitas Sihir Bagi Masyarakat
Sekitar 19 Jam yang laluVideo Adu Kekompakan Yel-Yel 3 Matra TNI VS Polri, Bikin Merinding
Sekitar 17 Jam yang laluIntip Gaya Perwira Polisi Pakai Baju Pramuka, Gagah Sambil Pegang Tongkat Komando
Sekitar 19 Jam yang laluCantik Bak Barbie, Ini Potret Ibu Kombes Heni Tania Pakai Seragam SMA
Sekitar 19 Jam yang laluVIDEO: [FULL] Pengakuan Ferdy Sambo Soal Motif di Balik Pembunuhan Brigadir J
Sekitar 3 Hari yang laluKomnas HAM Belum Temukan Indikasi Penyiksaan Brigadir J oleh Ferdy Sambo Cs
Sekitar 8 Jam yang laluPelanggar Kode Etik Kasus Brigadir J Bertambah jadi 35 Anggota
Sekitar 10 Jam yang laluIstri Ferdy Sambo Diduga Halangi Proses Hukum, LPSK Rekomendasikan Timsus Periksa
Sekitar 10 Jam yang laluKomnas HAM Masih Tunggu Kesiapan Istri Ferdy Sambo untuk Dimintai Keterangan
Sekitar 12 Jam yang laluKomnas HAM Belum Temukan Indikasi Penyiksaan Brigadir J oleh Ferdy Sambo Cs
Sekitar 8 Jam yang laluPelanggar Kode Etik Kasus Brigadir J Bertambah jadi 35 Anggota
Sekitar 10 Jam yang laluBrigadir J Wisuda di Universitas Terbuka Jakarta 23 Agustus, Bakal Diwakili Sang Ayah
Sekitar 10 Jam yang laluIstri Ferdy Sambo Diduga Halangi Proses Hukum, LPSK Rekomendasikan Timsus Periksa
Sekitar 10 Jam yang laluPelanggar Kode Etik Kasus Brigadir J Bertambah jadi 35 Anggota
Sekitar 10 Jam yang laluBrigadir J Wisuda di Universitas Terbuka Jakarta 23 Agustus, Bakal Diwakili Sang Ayah
Sekitar 10 Jam yang laluIstri Ferdy Sambo Diduga Halangi Proses Hukum, LPSK Rekomendasikan Timsus Periksa
Sekitar 10 Jam yang laluCEK FAKTA: Hoaks Direktur Jenderal WHO Adalah Bapak Antivaksin Sedunia
Sekitar 19 Jam yang laluVaksin Cacar Monyet akan Diproduksi Selama 24 Jam karena Tingginya Permintaan
Sekitar 2 Minggu yang laluMenkes Budi: Vaksin Cacar Efektif Lindungi dari Risiko Cacar Monyet
Sekitar 2 Minggu yang laluJerman Diminta Segera Suntikkan Vaksin Cacar Monyet, Kasus Sudah 2.110
Sekitar 3 Minggu yang laluMan of The Match RANS Nusantara FC Vs PSM Makassar di BRI Liga 1: Everton, Peluru Tajam Juku Eja
Sekitar 2 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Sandiaga Salahuddin Uno
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI