Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Prabowo-Sandi tak ingin Jokowi anggap enteng pelemahan rupiah

Prabowo-Sandi tak ingin Jokowi anggap enteng pelemahan rupiah Prabowo-Sandi kritisi Pemerintah terkait Rupiah melemah. ©Liputan6.com/Johan Tallo

Merdeka.com - Pada Jumat (7/9) lalu, para ketua umum parpol pengusung Prabowo-Sandi menggelar pertemuan di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara Nomor IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Pertemuan itu menghasilkan tujuh poin pernyataan sikap atas anjloknya nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat beberapa waktu lalu.

Pernyataan sikap ini dinilai bentuk serangan terhadap pemerintah. Namun kubu Prabowo-Sandi membantahnya.

Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra, Andre Rosiade menyampaikan tujuh poin pernyataan sikap yang dibacakan Sandiaga itu merupakan respons pihaknya atas permasalahan yang terjadi. Pertemuan para petinggi parpol saat itu juga bukan untuk mengatur strategi menyerang kubu Jokowi-Ma'ruf atau petahana, melainkan untuk konsolidasi parpol koalisi.

"Itu kan konsolidasi. Iya itu pernyataan sikap itu ingin merespons permasalahan. Bukan menyerang pemerintah," bantah Andre saat dihubungi merdeka.com, Selasa (11/9).

Andre mengatakan, melalui pernyataan sikap itu kubu Prabowo-Sandi ingin mengingatkan capres petahana yang menjadi bagian pemerintah agar responsif terhadap menguatnya nilai tukar dolar.

"Kita mengingatkan pemerintah agar pemerintah benar-benar serius untuk menyelesaikan permasalahan ini. Karena kalau ini dibiarkan dampaknya luar biasa. Jangan sampai dianggap enteng. Itu maksudnya Pak Prabowo dan Pak Sandi," pungkasnya.

Sebelumnya pernyataan sikap kubu Prabowo-Sandi ditanggapi sinis oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Hasto berharap, kontestasi politik dihiasi dengan program, bukan saling serang.

Sandiaga membacakan isi pernyataan sebagai respons atas anjloknya nilai rupiah. Sandi menilai, pelemahan rupiah memberatkan perekonomian nasional, khususnya rakyat kecil yang cepat atau lambat harus menanggung kenaikan harga-harga kebutuhan pokok termasuk harga kebutuhan makanan sehari-hari rakyat kecil seperti tahu dan tempe.

Menurut dia, hal ini terjadi karena lemahnya fundamental ekonomi. Terjadi defisit neraca perdagangan dan defisit transaksi berjalan. Selanjutnya, sektor manufaktur yang menurun dan pertumbuhan sektor manufaktur yang di bawah pertumbuhan ekonomi.

Sandi menambahkan, sektor manufaktur yang pernah mencapai hampir 30 persen PDB pada tahun 1997, sekarang tinggal 19 persen PDB. "Hal ini tentu mengganggu ketersediaan lapangan kerja dan ekspor kita," kata dia.

Mantan Ketua HIPMI ini melanjutkan, melemahnya fundamental ekonomi ini tidak terlepas dari suatu kekeliruan dalam orientasi dan strategi pembangunan ekonomi.

"Antara lain, tidak berhasilnya pemerintah dalam mendayagunakan kekuatan ekonomi rakyat sehingga kebutuhan pangan semakin tergantung pada impor seperti beras, gula, garam, bawang putih, dan lain-lain," jelasnya.

Mantan Wagub DKI Jakarta ini kemudian memberikan solusi atas keprihatinan merosotnya nilai tukar rupiah tersebut. Salah satunya dengan mendayagunakan ekonomi nasional untuk mengurangi impor pangan dan impor barang konsumsi yang tidak mendesak, bersifat pemborosan, dan barang mewah yang ikut mendorong kenaikan harga-harga bahan pokok.

"Mengurangi secara signifikan pengeluaran pengeluaran APBN dan APBD yang bersifat konsumtif, seremonial, dan yang tidak mendorong penciptaan lapangan kerja," tutupnya.

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Prabowo Puji Jokowi: Kita Tidak Pernah dalam Hati Saling Benci dan Mengejek

Prabowo Puji Jokowi: Kita Tidak Pernah dalam Hati Saling Benci dan Mengejek

Kendati berseberangan pada Pilpres 2014 dan 2019, Prabowo mengaku tak pernah menaruh rasa dendam kepada Jokowi.

Baca Selengkapnya
Reaksi Santai Anies Soal Prabowo Diberi Jokowi Pangkat Jenderal Kehormatan

Reaksi Santai Anies Soal Prabowo Diberi Jokowi Pangkat Jenderal Kehormatan

Pemberian pangkat jenderal kehormatan itu menuai pro dan kontra.

Baca Selengkapnya
Prabowo: Saya Bukan Tukang Jilat, Dua Kali Dikalahkan Jokowi  Sedih Loh

Prabowo: Saya Bukan Tukang Jilat, Dua Kali Dikalahkan Jokowi Sedih Loh

Setelah terpilihnya Jokowi menjadi orang nomor satu di Indonesia, lalu mengajak Prabowo ke dalam susunan kabinet.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Ditanya Soal Pro & Kontra Bintang 4 Prabowo, Begini Ekspresi Sang Jenderal 'Lap Muka Pakai Selampe'

Jokowi Ditanya Soal Pro & Kontra Bintang 4 Prabowo, Begini Ekspresi Sang Jenderal 'Lap Muka Pakai Selampe'

Jokowi memberikan kenaikan pangkat secara istimewa kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi Jenderal Kehormatan.

Baca Selengkapnya
Prabowo Puji Jokowi: Ilmunya Tinggi, Ubah Lawan jadi Kawan

Prabowo Puji Jokowi: Ilmunya Tinggi, Ubah Lawan jadi Kawan

Prabowo Subianto mengakui kehebatan Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bertemu Prabowo-Gibran Semalam, Ucapkan Selamat Menang Pilpres 2024

Jokowi Bertemu Prabowo-Gibran Semalam, Ucapkan Selamat Menang Pilpres 2024

Jokowi bertemu dengan Prabowo dan putra sulungnya pada Rabu malam (14/2).

Baca Selengkapnya
Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu

Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu

Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden

Jokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden

Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa

Jokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa

Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya