Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Percepat investigasi kasus PKH, FAM GMNI-Jampi bagi wilayah jadi dua

Percepat investigasi kasus PKH, FAM GMNI-Jampi bagi wilayah jadi dua Pemeriksaan Panwaslu Lamongan atas kasus penyalahgunaan PKH. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Persoalan dugaan penyalahgunaan Program Keluarga Harapan (PKH) menjadi perhatian semua kalangan. Untuk itu, Forum Alumni Muda Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (FAM GMNI) dan Jampi melakukan investigasi secara terpisah.

"Kita membagi wilayah untuk melakukan investigasi kasus PKH di Jatim,” kata Ketua FAM GMNI Jatim, Rangga Bisma Aditya, Jumat (4/5).

FAM GMNI, ujar Rangga melakukan investigasi penyaluran PKH di daerah Mataraman, sedangkan Jampi melakukan investigasi di area Tapal Kuda. Dari investigasi yang berhasil dilakukan FAM GMNI, ada proses indikasi penyaluran PKH yang menyalahi aturan. Diantara wilayah yang disinyalir terjadi kecurangan penyaluran PKH adalah, Tulungagung, Blitar, dan Kediri.

Proses dugaan kecurangannya dilakukan berbeda dengan kasus di Lamongan. Untuk kasus Lamongan, penerima manfaat PKH dikumpulkan dan diberi kartu PKH dalam amplop, kemudian didalam amplop juga terdapat stiker bergambar pasangan calon (Paslon) nomor urut satu, dan disertai anjuran untuk memilih paslon nomor satu.

"Kalau didaerah Mataraman berbeda. Pendamping PKH menggiring penerima manfaat PKH lebih rapi," ujarnya.

Dari beberapa keterangan dalam investigasi, pendamping PKH melakukan ajakan kepada penerima manfaat PKH secara bersama-sama dalam pertemuan. Artinya, dalam pertemuan pendamping PKH melakukan ajakan untuk memilih paslon nomor urut satu. Untuk itu, pembuktian sedikit sulit dibandingkan kasus PKH di Lamongan.

Secara faktual bukti yang berhasil diamankan tim investigasi adalah foto pendamping PKH. Bermacam bentuk foto berhasil diamankan, diantaranya foto pendamping bersama pasangan calon nomor satu, foto pendamping menggunakan latar belakang gambar paslon nomor urut satu, dan foto pendamping dengan mengacungkan jari satu.

"Foto ini menjadi bukti fisik yang sudah kita kumpulkan, tetapi kita masih terus bergerak mencari bukti lainnya," ungkap Rangga.

Temuan bukti saat ini masih terus dikumpukan, pihaknya tidak ingin pelaporan yang dilakukan kandas ditengah jalan. Untuk itu, pihaknya mengumpulkan bukti kuat supaya laporannya nanti tidak sia-sia. “Kalau kuat kan tinggal langsung mudah mengambil keputusan. Bawaslu akan lebih mudah menilainya," jelas dia.

Ketua Jampi Jawa Timur, Abdul Hamid membenarkan kalau pihaknya dengan FAM GMNI telah membagi wilayah melakukan investigasi. Di area Tapal Kuda juga ditemukan bukti foto pendamping yang mengisaratkan mendukung pasangan calon nomor urut satu. Persoalan itu jelas melanggar ketentuan dalam pemilihan umum.

"Pembagian PKH harusnya netral, tetapi inikan ada indikasi mengarah pada paslon nomor urut satu. Foto-foto ini semakin kuat ada dukungan ke arah paslon nomor urut satu," paparnya.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
KSP Tegaskan Program JKP Bentuk Komitmen Negara untuk Jaga Kesejahteraan Buruh
KSP Tegaskan Program JKP Bentuk Komitmen Negara untuk Jaga Kesejahteraan Buruh

Fajar mendorong perusahaan untuk menghindari PHK serta mengedepankan hubungan yang sehat dan saling memahami.

Baca Selengkapnya
Fraksi PDIP DKI Kritik Heru Budi, Nilai Penetapan Desil Penerima KJMU Terlalu Ketat & Kaku
Fraksi PDIP DKI Kritik Heru Budi, Nilai Penetapan Desil Penerima KJMU Terlalu Ketat & Kaku

Mendorong Heru Budi untuk turun langsung ke masyarakat supaya tak tidak terlalu kaku

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa Akibat Ledakan Gudang Amunisi Kodam Jaya
Panglima TNI Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa Akibat Ledakan Gudang Amunisi Kodam Jaya

Namun demikian, Panglima TNI belum dapat merinci berapa banyak rumah warga yang terdampak insiden tersebut.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Aktivis PP KAMMI Dikeroyok dan Sempat Diancam Dibunuh Anggota TNI di Jaktim, Begini Kronologinya
Aktivis PP KAMMI Dikeroyok dan Sempat Diancam Dibunuh Anggota TNI di Jaktim, Begini Kronologinya

Korban sempat dipingpong ketika melaporkan pengeroyokan itu ke polisi.

Baca Selengkapnya
Kapolri Minta Anggota Jaga TPS Perhatikan Kesehatan KPPS
Kapolri Minta Anggota Jaga TPS Perhatikan Kesehatan KPPS

Perintah itu guna mencegah terulangnya tragedi kelam saat Pemilu 2019.

Baca Selengkapnya
Kampanye di Merauke, PPP Paparkan Program 17 Juta Lapangan Kerja Ganjar-Mahfud ke Milenial Papua
Kampanye di Merauke, PPP Paparkan Program 17 Juta Lapangan Kerja Ganjar-Mahfud ke Milenial Papua

Plt Ketum PPP Muhamad Mardiono memaparkan program 17 juta lapangan kerja Ganjar-Mahfud kepada milenial Papua.

Baca Selengkapnya
PDIP: Presiden Milik Kita Semua, Tidak Perlu lah Kampanye!
PDIP: Presiden Milik Kita Semua, Tidak Perlu lah Kampanye!

PDIP menilai Presiden Jokowi tidak perlu kampanye meski diizinkan UU Pemilu.

Baca Selengkapnya
Pengeroyok Aktivis KAMMI Anggota TNI AU, Kasus Ditangani Polisi Militer Lanud Halim Perdanakusuma
Pengeroyok Aktivis KAMMI Anggota TNI AU, Kasus Ditangani Polisi Militer Lanud Halim Perdanakusuma

Peristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.

Baca Selengkapnya
Aliansi Masyarakat Ingatkan Potensi Kerawanan Pilkada Papua Tengah Usai Komisioner Bawaslu Puncak Dipecat DKPP
Aliansi Masyarakat Ingatkan Potensi Kerawanan Pilkada Papua Tengah Usai Komisioner Bawaslu Puncak Dipecat DKPP

DKPP memutuskan memberhentikan tetap Guripa Telenggen sebagai Komisioner Bawaslu Puncak karena melanggar kode etik

Baca Selengkapnya