Pabrik Arang Batok Kelapa di Jaktim yang Disegel Bisnis Turun Temurun, Sudah Eksis Lebih dari 40 Tahun
Pabrik yang berada di sisi Sungai Ciliwung itu saat ini masih disegel dengan garis kuning milik Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.
Pabrik yang berada di sisi Sungai Ciliwung itu saat ini masih disegel dengan garis kuning milik Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.
Hal ini disampaikan Eri, Ketua RT 07 di Jalan Jembatan RW 05, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Bapaknya beliau (pemilik pabrik) itu dulu tinggal di tempat kakek saya. Dia usaha itu sebelumnya di Kemayoran terus karena ada yang beli batok kelapa untuk bakar sate dan lain-lain dan batok kan banyak dulu, sekitar sini masih kebun, belum ada banyak rumah, jadi itulah mulanya tahun 75-an," kata Eri kepada merdeka.com, Senin (29/4).
Namun seiring Waktu berjalan, berkembang pula pemukiman di sekitar pabrik yang membuat kebutuhan dan dinamika warga sekitar ikut berubah.
Kini, area Jalan Jembatan 1 merupakan wilayah padat penduduk yang menjadi jalur mobilisasi utama bagi warga yang ingin menuju ke daerah-daerah di belakang Stasiun Pasar Minggu. Jalannya pun padat dirayapi oleh pengendara yang melintas. Sedangkan jalanan di kawasan tersebut hanya cukup untuk dilalui satu mobil.
Eri menuturkan sudah berusaha untuk berbicara pada pemilik pabrik bahwa limbah udara yang dihasilkan dari proses pengubahan batok kelapa menjadi arang itu dapat berdampak buruk ke kesehatan warga sekitar.
"Semakin banyak perubahan lingkungannya, karena pastinya kalau lingkungannya berubah penduduknya juga berubah (jadi) banyak. Sudah sering diklaim oleh warga sekitar, saya sebagai pengurus RT hanya memberitahu saja jangan sampai mengganggu warga apalagi nanti menimbulkan salah satu permasalah mengenai penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas),” ujar Eri.
Eri juga menambahkan bahwa pabrik tersebut tidak hanya berpotensi menyebarkan dampak buruk pada kesehatan warga, namun juga mengganggu aktivitas sehari-hari. Misalnya banyak warga menemukan bajunya memiliki noda kuning ketika dijemur akibat terkontaminasi polusi udara dari pembuatan arang.
"Pakaian juga jadi kuning, yang dijemur itu. Pada saat dibakar kan dia (pabrik arang) mengeluarkan abu-abu gitu, nah abu-abu itu pada hitam kena rumah kalau yang deket-deket, itu yang menimbulkan polusi udara," kata Eri.
Pabrik yang berada di sisi Sungai Ciliwung itu saat ini masih disegel dengan garis kuning milik Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta yang menandakan bahwa tidak boleh ada aktivitas apapun di sana.
Penyegelan tersebut membuat bangunan dari kayu dan seng itu terlihat tidak bernyawa, bahkan beberapa sisa batok kelapa tergeletak begitu saja ditemani abu-abu hitam milik arang yang ditemukan di sekitarnya.
Tujuh caleg dipastikan lolos dari Dapil Jawa Barat I.
Baca SelengkapnyaKawasan aglomerasi sendiri adalah pusat penyelarasan kegiatan dan administrasi dari beberapa wilayah.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaAgung yang memiliki modal Rp50.000 membeli 20 ekor ikan mas koki dan membuat kolam di dapur rumah orang tuanya.
Baca SelengkapnyaMK sebelumnya menolak seluruh gugatan sengketa Pilpres 2024 diajukan Anies-Cak Imin maupun Ganjar dan Mahfud.
Baca SelengkapnyaAda empat tersangka ditangkap di Jawa Tengah yang membawa barang bukti 51 kilogram sabu dengan modus kamuflase menjadi teh China.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto PDIP, Ganjar mampu menurunkan angka kemiskinan dengan sumber dana yang tidak sebanyak DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaJadi mungkin dia mau turun ke bawah juga api sudah di bawah.
Baca SelengkapnyaKemacetan berlangsung selama berjam-jam. Banyak pengendara menggunakan bahu jalan untuk istirahat.
Baca Selengkapnya