Aliansi Masyarakat Ingatkan Potensi Kerawanan Pilkada Papua Tengah Usai Komisioner Bawaslu Puncak Dipecat DKPP
DKPP memutuskan memberhentikan tetap Guripa Telenggen sebagai Komisioner Bawaslu Puncak karena melanggar kode etik
papua![Aliansi Masyarakat Ingatkan Potensi Kerawanan Pilkada Papua Tengah Usai Komisioner Bawaslu Puncak Dipecat DKPP](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsOg/2024/4/25/1714048528145-mec1v.jpeg)
DKPP memutuskan memberhentikan tetap Guripa Telenggen sebagai Komisioner Bawaslu Puncak karena melanggar kode etik
![Aliansi Masyarakat Ingatkan Potensi Kerawanan Pilkada Papua Tengah Usai Komisioner Bawaslu Puncak Dipecat DKPP](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/4/25/1714048377844-0n0brf.jpeg)
Aliansi Masyarakat Ingatkan Potensi Kerawanan Pilkada Papua Tengah Usai Komisioner Bawaslu Puncak Dipecat DKPP
Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Puncak, Papua Tengah, praktis tersisa dua orang seiring diberhentikannya Guripa Telenggen oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).
Kondisi ini dinilai akan berdampak terhadap pengawasan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di wilayah itu jika tetap dibiarkan.
- PPP: Kekayaan Papua Jangan Hanya Untungkan Segelintir Orang, Tapi Tidak Bawa Kemakmuran Rakyat
- Politikus PDIP Ingatkan KPU: Jangan Main-Main dengan Suara Rakyat
- KPK Ingatkan Masyarakat Waspadai Penipuan SPDP Palsu
- Wali Kota Semarang dan 3 Orang Dicegah ke Luar Negeri, KPK Tegaskan Penyidikan Dugaan Korupsi sedang Dilakukan!
- Pendapat Pakar Terkait TNI Ubah Istilah KKB di Papua menjadi OPM
- SYL Minta Anak Buah di Kementan Bayar Permata Senilai Rp120 Juta
Diketahui, DKPP memutuskan memberhentikan tetap Guripa Telenggen sebagai Komisioner Bawaslu Puncak karena melanggar kode etik dan pedoman perilaku (KEPP) penyelenggara pemilu.
Putusan Perkara Nomor 134-PKE-DKPP/XII/2023 itu efekti berlaku sejak dibacakan, 28 Februari 2024.
Koordinator Aliansi Masyarakat Papua Tengah (AMPT), Jefferson Kogoya, pun mendesak Bawaslu RI segera mencari dan menetapkan komisioner pengganti Guripa.
Jika tidak, pengawasan Pilkada Puncak dan Papua Tengah 2024 bakal tidak maksimal.
"Sayangnya, sampai saat ini komisioner Bawaslu Puncak belum utuh. Padahal, pelaksanaan Pilkada 2024 sudah berjalan sejak 26 Januari lalu. Oleh karena itu, kami mendesak Bawaslu RI segera mencari komisioner baru Bawaslu Puncak agar kembali utuh sehingga pengawasan pelaksanaan Pilkada 2024 dapat maksimal,"
kata Jefferson, Kamis (25/4).
![Aliansi Masyarakat Ingatkan Potensi Kerawanan Pilkada Papua Tengah Usai Komisioner Bawaslu Puncak Dipecat DKPP](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/4/25/1714048452457-sp47d.jpeg)
Jefferson mengingatkan, kerawanan pemilu di Papua Tengah, khususnya Kabupaten Puncak, tergolong tinggi. Maka, Bawaslu RI mestinya menjadikan ini sebagai salah satu pertimbangan agar segera mencari pengganti Guripa.
Jefferson melanjutkan, tahapan rekrutmen petugas ad hoc di tingkat kecamatan dan distrik juga sudah dimulai.
Artinya, perlu kekuatan penuh agar Bawaslu Puncak bisa menjalankan tugasnya dengan baik.
"Hari ini sudah masuk tahapan rekrutmen petugas ad hoc pilkada di tingkat distrik, tapi personel Bawaslu Puncak tidak lengkap. Ini akan membuat tidak maksimal penyelenggaraan pilkada di Puncak," tegasnya.
Apalagi, ungkapnya, adanya masalah dugaan pelanggaran etik KPU Puncak yang memecat seluruh petugas Panitia Penyelenggara Pemilu Distrik (PPD) dan berimbas pada pelaporan komisioner KPU Puncak kepada DKPP.
"Jadi, pantas saja ada kejadian pemecatan PPD ini tanpa prosedur yang benar. Sebab, peran pengawas Bawaslunya tidak maksimal," ucap Jefferson.