NasDem Minta 11 Kursi Menteri, PDIP Ingatkan Presiden Jangan Ditekan-tekan
Merdeka.com - Partai NasDem meminta 11 jatah kursi menteri dalam pemerintahan jilid II Presiden Joko Widodo (Jokowi). PDIP mengingatkan agar partai koalisi tak mengganggu Presiden Jokowi dalam menyusun kabinet.
"Sehingga, seharusnya tidak ada tekan menekan di dalam penyusunan hal itu," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (1/7).
Hasto mengatakan, semua partai pendukung Jokowi-Ma'ruf dalam Pilpres 2019, mempunyai peran untuk memobilisasi masyarakat. Namun peran tersebut tak lantas meniadakan hak prerogatif Presiden dalam menentukan calon menteri.
"Tapi bukan peran itu kemudian meniadakan hak prerogatif Presiden," kata Hasto.
Dia pun mencontohkan bagaimana ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri kala menjadi Presiden, bagaimana menyusun kabinet dengan sunyi dan tenang.
"Tapi bisa dihasilkan sosok-sosok berkaliber nasional dan internasional. Sehingga kabinet Ibu Mega disebut the dream team kabinet, yang mampu menyelesaikan krisis dimensi saat itu," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, setelah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), kini Partai NasDem ikut-ikutan meminta jatah menteri ke Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi). NasDem meminta 11 kursi menteri, 1 kursi lebih banyak dari PKB yang menginginkan 10 kursi.
"Suara NasDem kan lebih besar daripada PKB di DPR, berdasarkan kursi, maka sepantasnya NasDem mengusulkan 11," kata Taufiqulhadi di Kompleks Parlemen, Senayan, Senayan, Jakarta, Rabu (3/7).
Taufiqulhadi mengatakan tidak tepat jika membahas pembagian kursi secara terbuka. Menurutnya, pembicaraan itu baiknya dilakukan dalam rapat bersama Jokowi.
"Tentu belum ada. Klaim-klaim itu tak terlalu tepat, itu nanti dikomunikasikan saja saat rapat dengan Pak presiden terpilih secara langsung. Jadi enggak perlu diungkapkan kepada publik," ungkapnya.
Dia juga yakin akan ada jatah kursi menteri yang bisa dipertahankan oleh NasDem. Taufiq berharap jumlah kursi menteri yang didapat bisa bertambah seiring perolehan kursi NasDem di DPR.
"Kalau itu menurut saya pembicaraan secara resmi belum ada. Tapi tentu saja kursi yang ada bisa kita pertahankan, kemudian dengan suara NasDem lebih besar lagi sekarang. Jadi kursi yang ada dipertahankan dan NasDem naik 100 persen sekarang, kursi yang ada bisa dpertahankan dan bisa dapat lagi," ucapnya.
Sebelumnya, PKB berharap bisa mendapat 10 jatah menteri dalam pemerintahan Jokowi periode 2019-2024. Hal itu diungkapkan langsung oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Sabtu (18/5).
"Semoga dari PKB yang masuk ke DPR ada 60 orang, dan semoga 10 menteri dari PKB," katanya.
Reporter: Putu Merta Surya PutraSumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelumnya Jokowi menyebut presiden boleh memihak dan kampanye di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaPerludem menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo soal presiden boleh berpihak di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaMenurut Raja Juli, presiden maupun menteri merupakan warga negara yang memiliki hak politik untuk mendukung kandidat pilpres.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terkait paslon yang didukung Jokowi di Pilpres 2024, Kaesang meminta agar ditanyakan langsung ke presiden
Baca SelengkapnyaReaksi Dingin Puan Ditanya Isu Manuver Jokowi Rebut Kursi Ketum PDIP
Baca SelengkapnyaKeanggotaan partai politik Jokowi dipertanyakan setelah menyebut presiden boleh kampanye dan berpihak pada pasangan calon tertentu di pemilu.
Baca SelengkapnyaPDIP juga meminta isu pemakzulan terhadap Jokowi ini bisa segera direspons agar tak menimbulkan gerakan yang lebih besar lagi.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab tudingan bantuan sosial (bansos) dipolitisasi menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Baca SelengkapnyaHasto menyampaikan, hal serupa juga telah disampaikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Hari Ulang Tahun PDIP beberapa waktu yang lalu.
Baca Selengkapnya