NasDem: Jika Sistem Pemilu jadi Proporsional Tertutup, Hak Rakyat Terenggut

Merdeka.com - Ketua DPP Partai NasDem Taufik Basari mengatakan, sistem Pemilu proporsional tertutup bakal merenggut hak rakyat. Dia berharap, informasi mengenai Mahkamah Konstitusi (MK) akan memutuskan sistem Pemilu proporsional tertutup tidak benar.
"Saya berharap info tersebut tidak benar karena jika benar maka hak rakyat menjadi terenggut," kata Taufik kepada wartawan, Senin (29/5).
Taufik menuturkan, dengan pelaksanaan Pemilu sistem terbuka sejak tahun 2009, rakyat mendapatkan hak untuk mengetahui siapa calon anggota DPR yang akan diberikan kepercayaan suaranya.
"Bagaimana kualitas dan rekam jejaknya dan dapat menagih amanat yang telah diberikan langsung kepada anggota yang terpilih," ucapnya.
Taufik mengatakan, jika MK memutus untuk kembali ke sistem tertutup seperti sebelum tahun 2009, hak rakyat yang telah berjalan dengan memberikan dampak positif bagi jalannya demokrasi tak dapat lagi dinikmati.
"Ini bukan soal kepentingan partai-partai politik atau para calon legislatif saja, tapi sebenarnya lebih mendasar lagi, ini soal kepentingan rakyat dan hak yang terenggut," ujarnya.
Publik Jangan Diam
Menurut Taufik, publik tidak boleh diam ketika haknya direnggut. Dia mengajak masyarakat mempertahankan haknya demokrasi yang telah didapatkannya.
"Publik jangan diam, jangan biarkan hak rakyat direnggut. Demokrasi tidak boleh mundur," pungkasnya.
Diberitakan, Denny Indrayana, mantan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mengaku sudah mengetahui nantinya Mahkamah Konstitusi (MK) akan memutuskan Pemilu legislatif kembali ke sistem proporsional tertutup atau kembali memilih tanda gambar partai saja.
Menurut dia, pada putusannya nanti hakim MK akan memiliki pendapat yang terbelah soal putusan tersebut.
"Jadi putusan kembali memilih tanda gambar partai saja. Info tersebut menyatakan, komposisi putusan 6 berbanding 3 dissenting," kata Denny Indrayana dalam keterangan tertulis yang disiarkan via media sosial pribadinya, Minggu (28/5).
Dia menyebut, informasi tersebut berasal dari orang yang kredibilitasnya dia percaya. "Siapa sumbernya? Orang yang sangat saya percaya kredibilitasnya, yang pasti bukan Hakim Konstitusi," tutur dia.
Denny meyakini, dengan Pemilu sistem tertutup maka Indonesia akan kembali ke sistem Pemilu di masa Orde Baru (Orba) yang otoritarian dan koruptif.
"Masihkah ada harapan? Yang pasti terus ikhtiar berjuang, sambil menanti kemukjizatan. Salam integritas," tandas Denny.
Diketahui, Mahkamah Konstitusi (MK) sedang melakukan sidang uji materi UU Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu terhadap sistem proporsional terbuka yang digugat. Usai sidang terakhir pada 25 Mei 2023, MK menyatakan siap memberikan putusan dalam jangka waktu sepekan setelahnya.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya


Dua Tersangka Kasus Film Porno Produksi Kelas Bintang Menikah di Kantor Polisi, Begini Penampakannya
Dua tersangka itu adalah SE (27) dan AT (30). SE dan AT melangsungkan pernikahan di kantor penyidik Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.
Baca Selengkapnya


Bertemu Selama Satu Jam, Jokowi Antar SBY ke Mobil
Sampai saat ini masih belum diketahui isi pertemuan di Istana Bogor itu.
Baca Selengkapnya


Saat Wawancara Kerja Online Jangan Pernah Pakai Background Ini, Begini Menurut Sains
Ada banyak makna yang diintepretasikan pewawancara jika menggunakan background ini.
Baca Selengkapnya


Dukun Aki Cs Pembunuh Berantai di Bekasi Dituntut Hukuman Mati
Majelis hakim memberikan waktu dua minggu untuk ketiga terdakwa menyusun pleidoi.
Baca Selengkapnya


Nasib Nahas Jalur Sepeda di Jakarta Selatan, Begini Kondisinya
Penggunaan jalur sepeda memang tidak masif, sehingga kekosongan tersebut digunakan sejumlah pihak.
Baca Selengkapnya

MK Tolak Gugatan Buruh Terkait Perppu Ciptaker
Keputusan tersebut pun sempat diwarnai perbedaan pendapat (dissenting opinion) dari empat hakim konstitusi.
Baca Selengkapnya

Tembok Pembatas Laut dan Daratan Jakarta Bocor, Begini Penampakannya
Proyek NCICD itu akan dibangun panjang total tanggul pantai yang dibangun ada 46 km yang membentang dari Marunda hingga Tanjung Priok.
Baca Selengkapnya

PPP Kasih PR ke Ganjar Agar Menang Satu Putaran
Partai pendukung mendorong bacapres Ganjar Pranowo terus meningkatkan sosialisasi di masyarakat.
Baca Selengkapnya

Catat! Layanan Samsat Jakarta Kini Buka hingga Sabtu
Pada Sabtu, pelayanan Samsat dibuka sejak pukul 08.00 WIB 12.00 WIB.
Baca Selengkapnya

Golkar Yakin Kursi DPR di Jatim Naik pada Pemilu 2024, Begini Strateginya
Golkar menggenjot elektabilitas di Jawa Timur. Salah satunya dengan memberikan pembekalan kepada para saksi jelang Pemilu 2024
Baca Selengkapnya

Tak Punya Uang saat Naik Bus, Wanita ini Lakukan Aksi Nekat ke Pengamen 'Lu Sering Lihat Muka Gue Bang'
Ia mendapatkan keberuntungan saat tak membawa uang ketika sedang naik bus. Wanita itu nekat melakukan aksi pada seorang pengamen.
Baca Selengkapnya

Nasib Nahas Jalur Sepeda di Jakarta Selatan, Begini Kondisinya
Penggunaan jalur sepeda memang tidak masif, sehingga kekosongan tersebut digunakan sejumlah pihak.
Baca Selengkapnya