Nafsiah Mboi, aktivis yang menjadi menkes
Merdeka.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya resmi menunjuk Nafsiah Mboi sebagai menteri kesehatan menggantikan almarhumah Endang Rahayu Sedyaningsih. Selama ini Nafsiah menjabat sebagai Sekretaris Eksekutif Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Nasional.
Jabatan itu bukanlah hal yang baru bagi perempuan kelahiran Sengkang, Sulawesi Selatan, 14 Juli 1940 itu. Sebab Nafsiah sudah aktif di dunia pencegahan AIDS sejak kuliah di Royal Tropical Institute, Antwerpen, Belgia, kampus tempat ia meraih gelar master of public health pada 1990-1991.
Nafsiah merupakan anak kedua dari enam bersaudara pasangan Andi Walinono dan Rahmatiah Sonda Daeng Badji. Ayah Nafsiah adalah hakim yang pernah bertugas di Makassar, Surabaya, Jayapura, dan Jakarta.
Ibundanya adalah perempuan ningrat Bugis pertama yang melek pendidikan tingkat atas. Hal ini terjadi karena kakek Nafsiah, Sonda Daeng Matajang mengirim putrinya melanjutkan pendidikan di Bandung. Kondisi ini menyebabkan mereka menjadi keluarga berpikiran modern.
Nafsiah sendiri besar di Jakarta. Saat itu ayahnya mengambil sekolah ahli hukum di FH UI saat Nafsiah masih duduk di bangku SMP kelas I. Nafsiah melanjutkan SMP-nya di Santa Theresia dan SMA di Santa Maria.
Ketika masuk FK UI di Salemba, Nafsiah bertemu Aloysius Benedictus Mboi, yang akrab dipanggil Ben Mboi. Kakak kelas sekaligus Ketua Masa Pra Mahasiswa (Mapram) itu kemudian yang menjadi pendamping hidupnya hingga kini. Pada 1978, suaminya pernah menjabat sebagai gubernur NTT.
Nama Nafsiah juga dikenal sebagai aktivis kesetaraan gender. Dia dipercaya menjadi Direktur Departemen Gender dan Kesehatan Perempuan WHO di Geneva. Pada 2003-2006, ia juga pernah menjabat wakil ketua Komisi Nasional (Komnas) Perempuan.
Di kalangan masyarakat, Nafsiah dikenal ramah dan sangat enerjik saat menyajikan pelayanan kesehatan. Sebagai seorang aktivis, dia juga dikenal tegas dan tanpa kompromi. (Diolah dari berbagai sumber)
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengeroyok Aktivis KAMMI Anggota TNI AU, Kasus Ditangani Polisi Militer Lanud Halim Perdanakusuma
Peristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.
Baca SelengkapnyaKhofifah Ditugaskan jadi Dewan Pengarah TKN, Bakal Ambil Cuti untuk Kampanye Prabowo-Gibran
Khofifah Indar Parawansa resmi mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka
Baca SelengkapnyaBersaksi di Sidang MK, Menko Muhadjir Sebut Bansos Bukan Program Dadakan Jelang Pilpres 2024
Muhadjir mengklaim bantuan pangan itu merupakan program lama yakni 2023, bukan program dadakan awal 2024 atau jelang Pilpres.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
TNI AU Sebut Tak Ada Pengeroyokan Aktivis KAMMI: Perkelahian Akibat Saling Tersinggung saat Menegur
Ia memastikan, tidak ada pengeroyokan terhadap dalam kejadian tersebut dan lebih kepada perkelahian.
Baca SelengkapnyaPenjelasan Lengkap Gus Miftah Soal Bagi-Bagi Uang di Pamekasan dan Ada Warga Pamer Kaus Prabowo
Video pembagian uang dilakukan Gus Miftah itu viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaAnies Yakin Kuasai Jatim Meski Khofifah Dukung Prabowo-Gibran: Jejaring PKB dan NasDem Luas
Anies yakin jejaring kekuatan partai pendukungnya, khususnya PKB dan NasDem akan menjangkau masyarakat lebih luas.
Baca SelengkapnyaKata Menko Airlangga soal Kabar Mensos Risma Tak Dilibatkan Program Bansos
Menko Airlangga membantah jika Menteri Sosial Tri Rismaharini tidak dilibatkan dalam perencanaan bantuan sosial (bansos).
Baca SelengkapnyaPulang Sosialisasi Pemilu, Kapolresta Pekanbaru Cegat Disabilitas
Hati Jeki luluh dan langsung memangggil anak buahnya untuk mengambilkan bingkisan dari mobilnya.
Baca SelengkapnyaAktivis PP KAMMI Dikeroyok dan Sempat Diancam Dibunuh Anggota TNI di Jaktim, Begini Kronologinya
Korban sempat dipingpong ketika melaporkan pengeroyokan itu ke polisi.
Baca Selengkapnya