KPU Jabar pastikan tak ada Bacaleg mantan Napi Korupsi
Merdeka.com - KPU Jabar memastikan, pengurus partai politik di Jawa Barat tidak mendaftarkan calon anggota legislatif untuk DPRD Jawa Barat berstatus mantan napi korupsi.
"Berdasarkan verifikasi (Perbaikan Kelengkapan dan Keabsahan Dokumen Bacaleg), tidak ada yang tersangkut kasus korupsi," kata Komisioner KPU Jabar Divisi Teknis Endun Abdul Haq.
Hasil verifikasi tidak bisa diubah kecuali tiga alasan. Bacaleg meninggal dunia, adanya tanggapan masyarakat yang terbukti kebenarannya, dan yang mengundurkan diri.
Selanjutnya, sesuai PKPU Nomor 5 Tahun 2018 tentang Perubahan atas PKPU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Tahapan, Program, dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilu, agenda ke depan KPU Jabar adalah penyusunan dan penetapan Daftar Calon Sementara (DCS) pada 8-12 Agustus.
Pengumuman DCS dan persentase keterwakilan perempuan dilakukan pada 12-14 Agustus, masukan dan tanggapan masyarakat atas DCS pada 12-21 Agustus. Tahap selanjutnya adalah permintaan klarifikasi kepada partai politik atas masukan dan tanggapan masyarakat terhadap DCS pada 22-28 Agustus, penyampaian klarifikasi dari Partai Politik kepada KPU 29-31 Agustus, pemberitahuan pengganti DCS 1-3 September, hingga pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) 21 sampai dengan 23 September 2018.
Hasil verifikasi perbaikan tersebut selanjutnya diserahkan kepada narahubung parpol, yakni PKB, Gerindra, PDIP, Golkar, NasDem, Partai Garuda, Partai Berkarya,-PKS, Perindo, PPP,PSI, PAN, Hanura, Partai Demokrat, PBB, dan PKPI.
Pelaksanaan Pemilu Presiden 2019 di Jawa Barat diharapkan bisa kondusif seperti pada Pilgub 27 Juni lalu.
"Tidak ada peluru ditembakkan, tidak ada kaca pecah, dan tidak ada asap pekat mengepul, karena prosesnya berjalan tertib dan tanpa pertikaian," ujar Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Mochamad Iriawan usai Sosialisasi Pemilihan Umum 2019 dalam rangka pemutakhiran data pemilih Pilpres 2019, di Jalan Dago, Kota Bandung, Minggu (12/8).
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPU Kebut Rekapitulasi Hasil Pemilu di Jawa Barat dan 3 Provinsi Hari Ini
KPU saat ini masih berfokus dengan merampungkan seluruh rekapitulasi nasional dengan waktu tersisa hingga tanggal 20 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaPj Kepala Daerah Dicopot karena Tak Netral Jelang Pemilu, BKN Beri Penjelasan Begini
BKN terus mengimbau seluruh pegawai ASN untuk berhati-hati di tahun politik, karena banyak hal yang dapat menyebabkan pegawai ASN terlibat politik praktis.
Baca Selengkapnya3 Pekan Kampanye, Bawaslu Jabar Temukan 10 Jenis Dugaan Pelanggaran
Sejak tahapan kampanye Pemilu 2024 dimulai pada 28 November 2023, Bawaslu Jawa Barat mencatat 10 jenis dugaan pelanggaran di 22 kota dan kabupaten.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bawaslu Temukan Dugaan Politik Uang Libatkan Caleg DPR di Jakbar saat Masa Tenang
Bawaslu menemukan dugaan politik uang atau serangan fajar yang dilakukan oleh salah seorang Caleg DPR RI di Jakbar.
Baca SelengkapnyaNasdem Ungkap Jagoan Koalisi Perubahan untuk Bertarung di Pilkada DKI Jakarta, Ini Nama-namanya
Koalisi Perubahan sudah mulai membahas Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta. Salah satu yang dibahas yakni bakal calon yang akan diusung.
Baca SelengkapnyaKejagung Tanggapi Putusan MK Jaksa Agung Tak Boleh dari Pengurus Parpol: Perkuat Independensi
Kejagung menyambut baik putusan Mahkamah Konstitusi bahwa Jaksa Agung tak boleh pengurus partai politik.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta KPU Netral di Pemilu 2024: Bertindak Sesuai Aturan Saja Dicurigai
Jokowi ingin KPU bertindak sesuai aturan pada pesta demokrasi lima tahunan.
Baca SelengkapnyaKejagung Tetapkan Tersangka Baru Kasus Korupsi Komoditi Timah, Ditahan di Rutan Pondok Bambu
Sudah ada sembilan tersangka dari puluhan saksi diperiksa Kejagung,
Baca SelengkapnyaCaleg PKB di Bali Siap Ditembak Mati Jika Korupsi, Ini Reaksi Cak Imin
"Pokoknya komitmen antikorupsi harus dibuktikan dengan perbaikan sistem, peningkatan aparat yang bersih, itu yang paling pokok," kata Cak Imin.
Baca Selengkapnya