Keluhan Kubu Prabowo Soal Dana Kampanye Pilpres 2019
Merdeka.com - Calon Presiden Prabowo Subianto mengaku tidak mudah untuk mencari dana untuk bertarung dalam Pilpres 2019. Dana dibutuhkan untuk kebutuhan kampanye.
Pasangan capres-cawapres Prabowo-Sandi mengeluh soal dana kampanye ini. Per Oktober dana kampanye pasangan itu baru mencapai Rp 31,74 miliar. Angka tersebut bersumber dari pribadi dan sumbangan berbagai pihak. Berikut keluhan kubu Prabowo soal dana kampanye:
Prabowo Minta Sumbangan ke Relawan
Capres Prabowo Subianto mengaku kesulitan dana untuk kebutuhan Pilpres 2019. Dia meminta agar relawan membantu menggalang dana untuk keperluan kampanye.
Untuk memenangi kontestasi lima tahunan ini, Prabowo mengaku hanya bisa mengandalkan perjuangan bersama rakyat. "Terpaksa aku minta bantuan dari kalian semua karena kita kekurangan dana perjuangan. Kami minta kerelaan yang mau bantu Rp 2 ribu, Rp 5 ribu, Rp 10 ribu, Rp 20 ribu. Kami nanti akan umumkan nama-nama rekening. Kita hanya (bisa) bergantung kepada rakyat," ucap Prabowo.
Tak Bisa Akses Sumber Keuangan
Tak hanya capres Prabowo Subianto, cawapres Sandiaga Uno juga mengeluh kekurangan dana kampanye. Menurutnya, Prabowo-Sandi belum bisa mengakses sumber-sumber keuangan untuk kebutuhan dana kampanye pada Pilpres 2019. Meski begitu, Sandi tak menjelaskan sumber keuangan tersebut.
"Pak Prabowo dan saya sekarang berusaha sekuat tenaga, karena banyak sekali sumber-sumber daya (uang) yang kami harapkan bisa kita realisasikan sampai hari ini belum juga bisa kita akses (dapat)" kata Sandi.
Kesulitan Dana, Sandi Akui Dhuafa
Cawapres Sandiaga Uno mengeluh sulitnya mengumpulkan dana kampanye. Sehingga dia dan Prabowo terpaksa meminta bantuan kepada para relawannya. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu pun mengakui jika Prabowo-Sandi seperti kaum dhuafa yang tak punya dana untuk kebutuhan Pilpres 2019.
"Kami akui, Prabowo - Sandi ini dhuafa," kata Sandi.
Ditolak Pinjam Dana oleh Bank
Di depan para relawan, capres nomor urut 02 Prabowo Subianto curhat jika kesulitan dana kampanye. Menurutnya partai koalisinya juga kekurangan logistik untuk kampanye. Saking minimnya dana yang dimiliki, Prabowo sampai minta pinjaman ke bank di Indonesia. Namun sayang, bank tak memberinya pinjaman tersebut.
"Saya minta kredit dari Bank Indonesia saya enggak bisa dapat. Apalagi kalian, mantan Pangkostrad saja enggak bisa, apalagi tampang kalian, apalagi pakai jenggot. Tapi kita tidak gentar, kita tidak berkecil hati," ujar Prabowo.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masa tenang Pemilu 2024 dimulai 11 Februari hingga 13 Februari. Kampanye politik pun dilarang digelar
Baca SelengkapnyaKampanye pilpres tersisa tiga sebulan sebelum berakhir pada 10 Februari 2024 nanti.
Baca SelengkapnyaPrabowo lalu menyinggung politik uang yang rawan terjadi di masa pemilu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dia berharap semoga persaudaraan dalam membangun negeri bisa lebih diperkuat
Baca SelengkapnyaRintangan yang masih kerap ia temui yaitu suami atau orang tua yang tidak mengizinkan perempuan itu untuk melangkah lebih jauh
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto mengaku tak sabar menuju hari pencoblosan yakni 14 Februari 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaPrabowo diisukan sakit usai mengunjungi Sumedang (30/1) dan dilarikan ke RSPAD untuk menjalani perawatan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto bertolak ke Sumedang, Jawa Barat, pada hari ke-64 kampanye Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo awalnya mengungkit pepatah mengenai 'kawan sejati adalah kawan di saat susah'.
Baca Selengkapnya