Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

JK Ungkap Jadi Ketum Golkar Butuh Modal Rp600 Miliar, Pengamat: Ada Harga yang Harus Dibayar

JK Ungkap Jadi Ketum Golkar Butuh Modal Rp600 M, Pengamat: Ada Harga yang Harus Dibayar

JK Ungkap Jadi Ketum Golkar Butuh Modal Rp600 M, Pengamat: Ada Harga yang Harus Dibayar

Ongkos politik tidaklah murah.

JK Ungkap Jadi Ketum Golkar Butuh Modal Rp600 Miliar, Pengamat: Ada Harga yang Harus Dibayar

Ketua Umum Partai Golkar periode 2004-2009, Jusuf Kalla (JK) mengatakan, untuk menjadi ketua umum Partai Golkar membutuhkan modal yang cukup banyak. Karena, orang tersebut harus merogoh kocek hingga mencapai ratusan juta rupiah.

Menurut Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno, ongkos mahal yang disebut JK tersebut karena memang untuk mengkonsolidasi suatu dukungan itu tidaklah murah.

"Kalau kita mendengar pernyataan-pernyataan ini seperti Pak JK memang seakan-akan jadi Ketum partai itu ongkosnya besar dan biaya mahal begitu ya,"katanya kepada merdeka.com, Selasa (1/8)

Menurut Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno, ongkos mahal yang disebut JK tersebut karena memang untuk mengkonsolidasi suatu dukungan itu tidaklah murah.
JK Ungkap Jadi Ketum Golkar Butuh Modal Rp600 Miliar, Pengamat: Ada Harga yang Harus Dibayar

"Karena memang untuk mengkonsolidasi dukungan politik itu tidak murah, ada harga yang harus dibayarkan gitu ya," kata Adi saat dihubungi merdeka.com, Selasa (1/7).

Harga yang harus dibayarkan itu disebutnya seperti mendatangkan banyak orang ke dalam sebuah acara yang digelar di hotel. Karena, hal ini dapat membutuhkan biaya yang cukup besar. Apalagi, mereka yang datang bukan berasal dari kota tempat tinggalnya. Sehingga, hal ini membutuhkan transportasi dan logistik yang cukup besar. "Misalnya menggerakkan dukungan politik itu tentu hitung-hitungannya untung dan rugi," kata Adi.

JK Ungkap Jadi Ketum Golkar Butuh Modal Rp600 Miliar, Pengamat: Ada Harga yang Harus Dibayar

"Biasanya dukungan politik kalau datang ke acara tertentu disebuah hotel tertentu itu kan juga membutuhkan ongkos yang cukup luar biasa gitu ya," kata Adi.

JK Ungkap Jadi Ketum Golkar Butuh Modal Rp600 Miliar, Pengamat: Ada Harga yang Harus Dibayar

"Pemilih-pemilih dari daerah didatangkan ke mungkin di Jakarta, mungkin juga ke Bali di forum-forum besar, itu butuh transport dan logistik yang saya kira secara kalkulasi finansial memang cukup luar biasa," kata Adi.

Menurut Adi, pernyataan JK itu seakan mengkonfirmasi untuk menjadi ketua umum partai politik harus memiliki finansial yang cukup memadai. Karena, jika tidak mempunyai itu semua. Akan terasa sulit bagi orang tersebut untuk bisa menjadi ketua umum partai. "Kekuatan finansial ini tentu melampaui kekuatan hal-hal lain, melampaui hal-hal lain seperti kapasitas, kompetensi, adaptasi dan seterusnya. Jadi kekuatan finansial ini semacam kekuatan tambahan bagi seorang ketua umum partai terutama untuk menjadi pimpanan, ya begitu mungkin," ungkapnya.

"Karena memang ini melibatkan seluruh struktur, seluruh kader di seluruh Indonesia, yang tentunya untuk mengkonsolidasi dan memilih dukungan politik tidak murah ongkosnya," tambahnya.

Sehingga, menjadi wajar jika memang orang tersebut harus berani mengeluarkan uang yang cukup banyak untuk bisa menjadi ketua umum partai.

JK Ungkap Jadi Ketum Golkar Butuh Modal Rp600 Miliar, Pengamat: Ada Harga yang Harus Dibayar

Karena, hal ini juga berlaku dalam pemilihan Ketua BEM atau organisasi lainnya. "Jangan kan ketua umum partai, pemilihan-pemilihan ketua OKP-OKP kepemudaan gitu ya, bahkan pemilihan BEM Mahasiswa juga membutuhkan dana yang tidak sedikit," kata Adi.

Mengenal ‘Uang Perahu’, Mahar Politik Dibutuhkan untuk Jadi Calon Wakil Rakyat
Mengenal ‘Uang Perahu’, Mahar Politik Dibutuhkan untuk Jadi Calon Wakil Rakyat

Ikhsan pernah melakukan penelitian saat pemilihan Walikota Serang, Banten tahun 2013 dan mendapati salah satu calon membayar Rp5 miliar.

Baca Selengkapnya
Luhut: Pemerintah Hanya Larang Ekspor Nikel Mentah
Luhut: Pemerintah Hanya Larang Ekspor Nikel Mentah

Hal ini dilakukan dalam rangka hilirisasi hasil bumi.

Baca Selengkapnya
Anies Yakin PKS Jadi Kunci Kemenangan di Jakarta, Jawa Barat dan Banten
Anies Yakin PKS Jadi Kunci Kemenangan di Jakarta, Jawa Barat dan Banten

Anies menuturkan, ada semangat menjaga persatuan antar elemen bangsa termasuk partai politik.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Berkali-kali Gagal Bangun Usaha dan Terlilit Utang, Pria Ini Sukses Jadi Bos Ayam dengan Modal Rp700.000
Berkali-kali Gagal Bangun Usaha dan Terlilit Utang, Pria Ini Sukses Jadi Bos Ayam dengan Modal Rp700.000

Menurut Erwin, 18 ton ayam potong per hari bukan jumlah yang besar untuk bisnis ini, tapi dia mengaku tetap bersyukur.

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Ade Armando Digugat PDIP Rp200 Miliar
Duduk Perkara Ade Armando Digugat PDIP Rp200 Miliar

Ade juga menyatakan bahwa setiap informasi yang beredar di bulan-bulan politik ini perlu ditanggapi dengan kritis.

Baca Selengkapnya
Terancam Dipecat PDIP, Ini Sederet Kiprah Budiman Sudjatmiko di Dunia Politik
Terancam Dipecat PDIP, Ini Sederet Kiprah Budiman Sudjatmiko di Dunia Politik

Budiman merupakan aktivis yang sempat dipenjara belasan tahun di orde baru.

Baca Selengkapnya
Di Depan Hakim, Menpora Dito Bantah Kenal Irwan Hermawan Apalagi soal Duit Rp27 Miliar
Di Depan Hakim, Menpora Dito Bantah Kenal Irwan Hermawan Apalagi soal Duit Rp27 Miliar

Hal itu dikatakan Dito saat menjadi saksi persidangan kasus korupsi BTS Kominfo pada (11/10).

Baca Selengkapnya
Gus Yahya: Jangan Anggap Warga NU Seperti Kerbau Dicucuk Hidungnya, Itu Menghina
Gus Yahya: Jangan Anggap Warga NU Seperti Kerbau Dicucuk Hidungnya, Itu Menghina

Gus Yahya menegaskan warga NU sudah pintar sehingga dapat menentukan pilihan sendiri di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Pidato HUT Kemerdekaan RI, Hasto: Kalau Pemimpin Tidak Jujur, akan Ada Karma Politik
Pidato HUT Kemerdekaan RI, Hasto: Kalau Pemimpin Tidak Jujur, akan Ada Karma Politik

Hasto menyampaikan pesan Megawati terkait kriteria pemimpin

Baca Selengkapnya