Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gerindra tunggu permintaan maaf Viktor Laiskodat

Gerindra tunggu permintaan maaf Viktor Laiskodat Viktor Laiskodat. ©2015 merdeka.com/dede rosyadi

Merdeka.com - Wakil ketua umum Gerindra, Ferry Juliantono menyatakan pihaknya menantikan sikap ketua Fraksi NasDem di DPR, Viktor B Laiskodat untuk meminta maaf atas pidatonya yang menyebut Gerindra, PAN, PKS, dan Demokrat mendukung kelompok radikal. Viktor juga menyebut empat partai politik tersebut berkeinginan mendirikan negara khilafah.

"Partai Gerindra tetap tenang kemudian menempuh prosedur hukum dan saya rasa semakin cepat sahabat saya saudara victor L menyampaikan permohonan maaf menurut saya jauh lebih baik," ujar Ferry, Sabtu (5/8).

Dia menuturkan, selama Viktor beritikad baik untuk mengklarifikasi pernyataannya tersebut dan segera meminta maaf, partai politik asuhan Prabowo Subianto itu membuka pintu untuk menyelesaikan permasalahan secara kekeluargaan.

Kendati demikian, Ferry tidak memungkiri pernyataan Viktor dan beredar luas itu menimbulkan reaksi keras terhadap kader Gerindra ataupun fraksi-fraksi lain yang merasa dirugikan atas pernyataan tersebut.

"Ya kan sebaiknya yang bersangkutan menyampaikan permohonan maaf dan itu tentu akan menjadi pertimbangan, kami merasa saudara Viktor Lais adalah sahabat, partai NasDem adalah sahabat tapi masalah ini karna sudah terlanjur di video viral ya akan menimbulkan reaksi luar biasa. Saya rasa sih beberapa teman-teman akan melaporkan ke MKD. MKD itu bisa berasal dari fraksi tapi juga bisa berasal masyarakat," tukasnya.

Langkah hukum buntut pernyataan Viktor pun benar adanya. Wasekjen PAN bidang Hukum dan HAM Surya Imam Wahyudi melaporkan Ketua Fraksi Partai Nasdem DPR Viktor Bungtilu Laiskodat terkait isi pidato yang menyebut Gerindra, PAN, PKS, dan Demokrat mendukung kelompok ekstremis yang ingin mendirikan negara khilafah. Ucapan itu dinilai termasuk penodaan agama.

"Pertama ujaran kebencian yang disampaikan saudara Viktor yang mana bisa mengganggu harmoni persatuan dan kesatuan bangsa dan dapat memicu konflik di tengah-tengah masyarakat dan jadi terjadinya gesekan-gesekan yang juga tidak secara politik tetapi secara sosial dan keagamaan," kata Surya di Bareskrim Mabes Polri Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (4/8).

"Kedua, pidato itu juga memuat unsur-unsur yang terkandung dalam pasal penodaan agama," imbuhnya.

"Ketiga mengandung tentang tuduhan-tuduhan yang tendensius yang dibilang fitnah dan pencemaran nama baik kepada partai-partai politik yang sudah disebutkan," kata Surya.

Surya menyampaikan, jika ada kalimat-kalimat yang dilaporkan terkait video pidato Viktor Laiskodat.

"Ada partai-partai politik yang mendukung ekstremisme intoleransi, kemudian pengaitan dengan kejadian silam tahun 65 terkait bunuh membunuh, kalau daripada mereka yang membunuh lebih baik kita yang membunuh juga. Itu juga bagian dari ujaran kebencian yang memicu konflik di masyarakat," kata Surya.

Surya mengaku memiliki bukti rekaman video yang didapatnya dari orang yang hadir di lokasi pidato. Selain itu, dia juga memiliki saksi yang mendengar dan hadir di tempat kejadian.

"Tentunya dalam pembuktian ada saksi di TKP yang mendengar mengalami melihat langsung di tempat kejadian juga ada saksi ahli yang bisa kami hadirkan dan saya kira dua alat bukti dapat lah, dilengkapi," jelas Surya.

Surya mengatakan, jika saksi di tempat kejadian perkara (TKP) diantaranya ada dari Partai Gerindra yang turut hadir. Dari Gerindra sendiri akan mendatangkan saksi di TKP. Sedangkan dari PAN dari saksi ahli.

Surya berharap kepolisian bisa bekerja denga cepat, tepat, profesional dan transparan. Laporan ini juga akan dibawa ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).

"Bahwa ada konsekuensi politik di DPR tentunya besok kawan-kawan kita di Fraksi PAN akan melaporkan ke MKD. Itu juga akan berlanjut dan tentunya apa yang disampaikan oleh Partai Nasdem, apakah dari ketua umum atau yang bersangkutan saudara Viktor kita belum tahu lagi," kata Surya.

Surya menyampaikan, jika laporan ini atas nama lembaga. Ia pun menyampaikan, jika belum menghubungi Viktor dalam pelaporan ke Bareskrim Mabes Polri.

"Belum menghubungi karena sebetulnya, ini kan karena sudah jadi berita publik di medsos di facebook, twitter. Jadi ini sudah berita yang sifatnya skalanya sudah luas dan jadi berita publik dan utamanya kader pan sangat risih," kata Surya.

Dia menegaskan, jika Viktor menyampaikan permohonan maaf, proses hukum harus tetap berjalan. "Ya tidak serta merta karena itu berbeda kan konteksnya sama seperti orang korupsi juga mengganti kerugian tidak menghilangkan unsur pidana," kata Surya.

"Itu silakan yang bersangkutan, kalau sekarang kita bicara proses hukumnya saja. Karena dalam konteks penistaan agama kan permintaan maaf tidak masuk unsur, tapi meringankan juga bisa," jelas Surya.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sinyal Pertemuan Prabowo - Megawati Semakin Kuat, Waketum Gerindra Ungkap Pesan Ini
Sinyal Pertemuan Prabowo - Megawati Semakin Kuat, Waketum Gerindra Ungkap Pesan Ini

Sinyal pertemuan itu juga semakin diperkuat, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman yang menyebut pertemuan itu akan terjadi tidak lama lagi.

Baca Selengkapnya
Gerindra Klaim Politisi Sudah Move On dari Pemilu 2024, Hak Angket di DPR Hampir Mustahil
Gerindra Klaim Politisi Sudah Move On dari Pemilu 2024, Hak Angket di DPR Hampir Mustahil

Waketum Partai Gerindra Habiburokhman mengklaim bahwa hampir 95 persen politisi sudah move on dari Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Begini Detik-Detik Budi Djiwandono Keponakan Prabowo jadi Mualaf, Disaksikan Langsung Sang Capres
Begini Detik-Detik Budi Djiwandono Keponakan Prabowo jadi Mualaf, Disaksikan Langsung Sang Capres

Politikus Partai Gerindra resmi menjadi mualaf di hadapan sosok capres dan Imam Besar Masjid Istiqlal. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Gerindra soal Kabar Maruarar Sirait Gabung TKN Prabowo-Gibran: Sah-Sah Saja
Gerindra soal Kabar Maruarar Sirait Gabung TKN Prabowo-Gibran: Sah-Sah Saja

Dasco mengatakan, dalam panggung politik mengalihkan dukungan merupakan hal biasa.

Baca Selengkapnya
TPN Ganjar Ajak Rakyat Terlibat Usut Kecurangan Pemilu: Kembalikan Indonesia ke Jalur Demokrasi
TPN Ganjar Ajak Rakyat Terlibat Usut Kecurangan Pemilu: Kembalikan Indonesia ke Jalur Demokrasi

Tim Pembela Demokrasi dan Keadilan (TPDK) Ganjar-Mahfud mengajak partisipasi rakyat Indonesia mengungkap kecurangan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Baca Selengkapnya
Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu
Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu

446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.

Baca Selengkapnya
Dilantik jadi Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto Tiba di Istana Dampingi Istri
Dilantik jadi Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto Tiba di Istana Dampingi Istri

Selain Hadi, ada nama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, yang juga dilantik hari ini.

Baca Selengkapnya
Gerindra Doakan Perjuangan PPP untuk Bertahan di Parlemen Melalui MK Membuahkan Hasil Positif
Gerindra Doakan Perjuangan PPP untuk Bertahan di Parlemen Melalui MK Membuahkan Hasil Positif

Untuk rencana pertemuan, hingga kini belum menemukan waktu yang pas untuk dilaksanakan.

Baca Selengkapnya
Didukung Koalisi Besar, Gerindra Optimistis Suara Prabowo di Sumsel Lampaui 68 Persen
Didukung Koalisi Besar, Gerindra Optimistis Suara Prabowo di Sumsel Lampaui 68 Persen

Bergabungnya Partai Golkar dan PAN dalam koalisi pendukung Prabowo sebagai Calon Presiden 2024 membawa angin segara kepada pengurus Partai Gerindra di daerah.

Baca Selengkapnya