Merdeka.com - Partai Gerindra tidak tahu sama sekali siapa suara dalam rekaman hoaks tujuh kontainer berisi surat suara tercoblos untuk Jokowi-Ma'ruf. Dalam suara tersebut, membawa-bawa nama Gerindra Pusat dan anggota Dewan Pembina Partai Gerindra yang juga Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Djoko Santoso.

Politikus Gerindra Andre Rosiade mengaku pihaknya tidak tahu siapa suara tersebut. Pihaknya menyerahkan kepada polisi yang masih menyelidiki kasus ini.

"Kita enggak tahu kita tunggu proses polisi saja. Polisi lagi menyelidik kita lihat proses penyelidikan polisi gimana hasilnya," kata Andre ketika dihubungi merdeka.com, Jumat (4/1).

Gerindra, kata dia, tak menelusuri asal-muasal rekaman tersebut. Sepenuhnya diserahkan hasil penyelidikan kepolisian.

"Gimana caranya kita enggak punya instrumennya. Kita tunggu hasil penyelidikan, kita mendukung proses," pungkasnya.

Diberitakan, Polisi sudah mengantongi sejumlah barang bukti terkait hoaks tujuh kontainer surat suara tercoblos. Salah satu bukti itu polisi sudah mengantongi rekaman seseorang menyebarkan kabar bohong tersebut.

"Sudah, dari tadi malam juga sudah, bahkan saya dapat kiriman dari teman-teman media ini suara siapa," kata Kabareskrim Komjen Arief Sulistyanto di kantornya, Jakarta, Kamis (3/1).

Sebelumnya beredar luas rekaman suara pria berdurasi 44 detik, menyebut ada 7 kontainer surat suara yang sudah tercoblos. Rekaman itu beredar luas di aplikasi percakapan WhatsApp.

Berikut isi rekaman suara tersebut:

"Sekarang ini ada 7 kontainer di Tanjung Priok, sekarang lagi geger. Marinir sudah turun, sudah dibuka satu. Isinya kartu suara yang dicoblos nomor satu. Sudah dicoblos Jokowi. Mungkin dari China itu. Total katanya, kalau 1 kontainer 10 juta, berarti kalau ada 7 kontainer, ada 70 juta suara sudah dicoblos nomor satu. Tolong disampaikan ke akses, ke Pak Dharma kek, atau Gerindra Pusat, untuk segera kesana, minta dikirimin nomor telepon orangku yang di sana. Untuk membimbing ke kontainer itu. Ya, atau syukur ekses Pak Djoko Santoso, pasti marah kalau beliau. Langsung ngecek sana ya," ucap seseorang dalam rekaman tersebut.