Dipanggil Jokowi, Kepala BNPT lapor soal teroris Tuban & kader PKS
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (10/4). Suhardi mengatakan, dipanggil Presiden Jokowi untuk melaporkan aksi terorisme yang melakukan penyerangan dengan menembaki anggota Sat Lantas Polres Tuban di wilayah Jenu, pada Sabtu (8/4).
"Saya dipanggil Bapak Presiden untuk melaporkan perkembangan masalah penanggulangan terorisme dan radikalisme di Indonesia dan juga terkait masalah aktual kejadian kemarin di Jawa Timur," kata Suhardi usai menemui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (10/4).
Suhardi mengatakan, juga turut melaporkan terkait dijemputnya Anggota DPRD Pasuruan asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Muhammad Nadir Umar oleh Densus 88 Mabes Polri usai pulang dari Suriah. Namun, Suhardi belum dapat memastikan apakah Nadir Umar memang bergabung maupun ada keterlibatan dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
"Kalau untuk yang PKS sedang dalam pengembangan penanganannya, karena masih berbagai macam motifnya itu, terutama masuk ke sana (Suriah) untuk humanitarian, memberikan bantuan, tapi sedang didalami oleh teman-teman di Densus 88," katanya.
Dalam pertemuan dengan Presiden, Mantan Kabareskrim ini juga sekaligus melaporkan langkah BNPT dalam upaya memerangi terorisme. Selain penindakan, lanjut Suhardi, BNPT juga tengah berupaya melakukan langkah halus terhadap terduga pelaku terorisme sehingga BNPT tak hanya fokus pada hal penindakan.
"Ada juga soft approach yang kita laksanakan supaya Balance berimbang jadi penanganan masalah terorisme tidak hanya dalam aspek penindakan saja," ujarnya.
Seperti diketahui, enam pelaku terorisme di Tuban tewas dalam baku tembak dengan aparat gabungan dari Polri dan TNI. Sementara, satu pelaku ditangkap di hari yang sama, yaitu Sabtu (8/4).
Sementara, Anggota DPRD Pasuruan asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Muhammad Nadir Umar, dijemput Densus 88 usai pulang dari Suriah. Polisi meluruskan Umar bukan ditangkap, tetapi dijemput karena polisi menerima informasi ada WNI yang dideportasi dari Turki. Sesuai prosedur, Densus 88 akan melakukan pemeriksaan.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekjen PDIP Sindir Kapolri: Suara-Suara Rakyat Harapkan Polri Netral Tak Dukung Paslon Tertentu
Sekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaJokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaPPP Merasa Terhormat Disambangi Prabowo, Siap Pindah Koalisi?
PPP merasa terhormat bila Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berkunjung ke partainya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anggota KKB yang Merampas Senjata Api di Papua Tengah Akhirnya Diringkus Polisi
Jukius Tabuni terlibat dalam peristiwa perampasan senjata api anggota Pospol KP3 Udara Polres Puncak pada 1 Februari 2024
Baca SelengkapnyaPKS soal Pertemuan Surya Paloh dan Jokowi: Saksi Kami Masih Berjuang agar Suara Rakyat Tak Dicurangi
PKS menghormati pertemuan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaKondisi Terkini Sugapa Papua Usai Pembakaran Rumah Warga dan Penyerangan Pos TNI-Polri oleh KKB
Kapolres mengaku, aksi penyerangan disertai penembakan itu dilakukan KKB sejak Jumat (19/1) dari segala arah.
Baca SelengkapnyaJenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah
Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaSejumlah Pengurus Dikabarkan Dukung Prabowo-Gibran, Ini Kata PPP dan TKN
Sejumlah kader PPP dikabarkan bakal mendukung pasangan calon nomor urut dua Prabowo dan Gibran di Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya