Bersama NasDem, Megawati matangkan dua nama pendamping Jokowi
Merdeka.com - Hingga saat ini, pendamping Capres PDIP Joko Widodo (Jokowi) belum diumumkan. Namun, sudah ada dua nama yang mengerucut dan digadang-gadang bakal mendampingi Jokowi dalam Pilpres 9 Juli mendatang.
Meski tidak mau mengungkap nama, Wasekjen DPP PDI Perjuangan Eriko Sotarduga mengakui memang dua orang tersebut sedang digodok di internal partainya.
"Semua yang diberitakan media, dua orang itu sedang dimatangkan oleh Ketua Umum Ibu Megawati, Pak Jokowi, bersama Partai NasDem sebagai mitra koalisi," ujar Eriko saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Selasa (29/4).
Eriko menambahkan, partainya selalu mendengarkan aspirasi-aspirasi rakyat yang berkembang untuk menentukan siapa pendamping Jokowi dalam Pilpres 9 Juli mendatang.
"Sedang dimatangkan, kita mendengar suara rakyat. Semuanya masih digodok," tegasnya.
Dua nama yang kini beredar kencang sebagai cawapres pendamping Jokowi adalah JK dan Ryamizard Ryacudu. JK adalah matan wapres dan Ryamizard merupakan mantan perwira tinggi militer TNI AD yang pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat dari tahun 2002 hingga 2005.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP tidak mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke HUT PDIP.
Baca SelengkapnyaDia pun berharap agar seluruh partai politik dalam dinamika pergantian pimpinan dapat berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaNasDem juga menolak pemilihan Gubernur DKI dilakukan oleh Presiden.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dua pimpinan partai tersebut yakni Prabowo Subianto dan Surya Paloh sudah melakukan pertemuan
Baca SelengkapnyaPernyataan Hasto dinilai jauh dari kesan dan sikap seorang kader partai politik.
Baca SelengkapnyaBerbagai pihak mendorong agar kedua tokoh tersebut segera bertemu
Baca SelengkapnyaSelain Gerindra, hampir semua partai besar merapat ke Pemerintahan Jokowi seperti PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PAN, PPP, dan Demokrat.
Baca SelengkapnyaTaufik mengingatkan kepada masyarakat untuk memilih presiden dan wakil presiden berdasarkan kemampuan mengatasi permasalahan bangsa.
Baca SelengkapnyaHasto menegaskan, Pemilu 2024 belum selesai. Saat ini, proses rekapitulasi suara masih dilakukan secara berjenjang.
Baca Selengkapnya