Warga Tamansari Bandung Bertahan dan Melawan Meski Terkatung
Merdeka.com - Warga terdampak penggusuran bertahan dalam masjid Al-Islam di RW 11, Kelurahan Tamansari, Bandung. Meski limbung dan bingung dengan masa depan, mereka tetap memilih melawan kebijakan yang dianggap tidak berkeadilan.
Masjid berlantai dua yang dimanfaatkan warga berada dekat di sekitar lokasi penggusuran. Suasana di sana cukup hiruk pikuk, sisa-sisa penggusuran pun tampak jelas sejak memasuki gerbang masjid.
Ruangan di lantai pertama tetap berfungsi sebagai tempat ibadah, meski di halaman depan bertumpuk pakaian dan perkakas rumah tangga tidak karuan. Suasana riuh berasal dari lantai atas masjid yang dimanfaatkan warga untuk berteduh dan beristirahat, usai rumahnya digusur untuk proyek rumah deret sebagai salah satu program mengatasi kawasan kumuh.
Terlihat sejumlah pemuda hilir mudik mengantarkan pakaian, minuman, makanan dan keperluan bayi untuk warga yang bertahan. Di tengah melahap nasi, di sela memilih baju dari kantong kresek yang berasal dari bantuan, raut muka yang sedih bercampur lelah dari warga tetap terlihat jelas.
Salah seorang warga, Ade Sumaryati (54) mengaku belum menyiapkan rencana apapun setelah tempat tinggalnya diratakan alat berat. Tawaran dari pemerintah Kota Bandung mengenai kompensasi sebesar Rp 26 juta tidak menarik hati. Apalagi tawaran itu tidak secara langsung dia dapatkan dari Wali Kota Bandung Oded M. Danial.
"Iya dapat informasinya dikasih kompensasi untuk mengontrak satu tahun. Terus setelah proyek rumah deret selesai, kita disuruh nyewa di sana. Ini kan seperti nyuruh nyewa seumur hidup. Nanti ketika saya meninggal, saya warisin utang ke anak saya?" kata dia.
Dia mengaku masih terngiang dengan rumah sederhananya, warung tempat dia berjualan memberi penghidupan untuk anaknya. Di sana pula dia bisa tenang beristirahat sambil menikmati tayangan televisi.
Penggusuran yang terjadi pada Kamis (12/12) sangat mendadak. Prosesnya pun membuatnya trauma. "Mereka (petugas Satpol PP) tidak melihat perempuan, anak-anak yang nangis. Memang seperti itu ya (proses penggusuran)?" ia mempertanyakan.
Enok Kartika (52) pun mengamini pernyataan tersebut. Peristiwa penggusuran seolah datang tiba-tiba. Padahal, kewajibannya membayar pajak kerap dilakukan. Meski mengakui belum memiliki sertifikat tanah, bukan berarti ia dan tetangganya yang lain tidak berusaha.
Berbekal data persil, ia sempat melakukan pengajuan sertifikat. Namun upayanya tidak membuahkan hasil maksimal. "Kami bayar pajak kok. Kalau memang tidak ada sertifikat, Pemerintah Kota Bandung punya? Kan ini masih dalam pengadilan," ucap dia yang mengaku sudah tinggal lebih dari 30 tahun.
"Makanya kami tetap akan berusaha. Di PTUN masih berjalan," ucap dia.
Penggusuran yang terjadi pada Kamis (12/12) itu merupakan kali kedua terjadi. Penggusuran ini berawal dari rencana Pemerintah Kota Bandung tahun 2017. Ridwan Kamil yang saat itu masih menjabat wali kota, berencana membangun proyek rumah deret di kawasan pemukiman padat tersebut. Ada sebagian warga yang bersedia direlokasi ke Rusunawa Rancacili, lainnya memilih bertahan dan menggugat ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Bandung.
"Saya enggak percaya ini bakal jadi rumah deret. Belum tentu dibikin rumah deret. Enggak ada maket di kecamatan. Enggak percaya kalau enggak ada hitam di atas putih. Banyak yang dijanjiin (Pemerintah Kota Bandung)," kata Iis Herawati (40) menimpali.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sempat Diduga Hilang, Bocah 4 Tahun Meninggal Tenggelam di Kolam Masjid Al-Jabbar Bandung
Bocah itu sempat dilaporkan hilang saat orang tuanya berkegiatan di Masjid Raya Al-Jabbar pada Minggu (17/12) malam.
Baca SelengkapnyaTujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur
Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaMantan Menpora Imam Nahrawi Bebas Bersyarat dari Lapas Sukamiskin
Imam Nahrawi tetap harus wajib lapor ke Balai Pemasyarakatan (Bapas) Bandung, setelah bebas bersyarat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penjelasan TNI Soal Warga Labuanbatu Meninggal Usai Ditahan Saat Hendak ke Masjid karena Ada Kunjungan Jokowi
Komandan Distrik Militer (Dandim) 0209/LB, Letkol. Inf. Yudi Ardiyan Saputro buka suara terkait meninggalnya Marhan Harahap.
Baca SelengkapnyaWarga Tangerang Mulai Pilih KA Bandara Dibanding KRL, Penumpang Diprediksi Membludak Saat Nataru
Jumlah penumpang KA Bandara saat ini telah naik tiga kali lipat.
Baca SelengkapnyaPenangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat
Penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaPenyiram Air Keras dan Pembacok Pedagang Semangka di Kramatjati Ditangkap!
Pelaku ditangkap setelah kabur ke kediaman pamannya di Pamulang, Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaMasjid di Bawean Ambruk akibat Gempa Tuban
Masjid Al-Muhadjirin di Balikbang Gunung, Desa Gunung Teguh, Kecamatan Sangkapura Pulau Bawean ambruk akibat gempa Tuban.
Baca Selengkapnya3 Warga Bandung Babak Belur Dipukuli Gara-Gara Acungkan 2 Jari, Ini Respons Polisi
Polisi sudah mulai mengumpulkan bukti-bukti seperti rekaman CCTV dan lainnya.
Baca Selengkapnya