Wakapolri Sambangi Komnas HAM, Koordinasi Kasus Baku Tembak di Rumah Kadiv Propam
Merdeka.com - Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono menyambangi Komnas HAM pada Jumat (15/7). Kunjungan tersebut untuk mendiskusikan mengenai kerja Tim Khusus Kapolri dengan Tim Komnas HAM terkait insiden baku tembak anak buah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.
"Tentunya sudah dijelaskan Polri mempunyai SOP sendiri dan Komnas HAM mempunyai SOP sendiri untuk melakukan kegiatan - kegiatannya," kata Gatot di kantor Komnas HAM.
Gatot memastikan, pihaknya akan mendukung kerja tim Komnas HAM dalam mengusut kasus yang menewaskan Brigadir J. Dukungan siap diberikan apabila Komnas HAM membutuhkan data dari laboratorium forensik atau kedokteran forensik.
"Mungkin nanti diperlukannya data tertentu yang dibutuhkan tim kami, contoh dengan laboratorium forensik, kedokteran forensik, kami bisa menghadapkan dari anggota kami dari kedokteran forensik," terang Gatot.
Lebih lanjut, Gatot memastikan, polisi telah melakukan berbagai upaya pendalaman agar kasus tersebut menjadi terang. Mulai dari olah TKP rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, pemeriksaan barang bukti, pendalaman oleh kedokteran forensik hingga pemeriksaan saksi.
"Polri di sini akan bekerja secara profesional khususnya tim yang sudah dibentuk pak Kapolri ini, akan bekerja transparan profesional dan tentunya akuntabel," tegas Gatot.
Sementara itu, Ketua Komnas HAM, Taufan Damanik mengatakan pihaknya dan Polri sepakat untuk bergerak sendiri sesuai tugas dan fungsi masing-masing. Meski demikian, Komnas HAM dan Polri memiliki tujuan yang sama untuk memberikan rasa keadilan bagi korban dan keluarganya.
Komnas HAM bekerja berdasarkan Undang - Undang 39 Tahun 1999 untuk melakukan pemantauan penyelidikan dan juga monitoring terhadap proses penegakan hukum.
"Kami menyepakati bahwa Komnas nantinya akan berjalan dengan tugas fungsinya sendiri. Tim yang dipimpin oleh pak Gatot dan Pak Agung Mabes Polri, sebagai tim khusus itu juga jalan sendiri," ujar dia.
Akan tetapi, kata Taufan, kedua belah pihak tetap dengan melakukan koordinasi dan saling membantu. Dia menyebut, kerja sama seperti ini sudah berulangkali dilakukan oleh Komnas HAM dan Polri. Misalkan, pengusutan kasus penembakan anggota laskar FPI.
Segala temuan Komnas HAM akan dilakukan pengujian data. Hasil temuan Komnas HAM akan diserahkan kepada Mabes Polri sebagai rekomendasi yang akan ditindaklanjuti.
"Komnas HAM melangkah lebih jauh sampai pada tingkat melakukan pengujian data, pencarian barbuk dan lain-lain, pemeriksaan-pemeriksaan kemudian hasilnya diberikan kepada Mabes Polri sebagai kesimpulan dan rekomendasi Komnas HAM yang kemudian ditindaklanjuti oleh Bareskrim Mabes Polri," tutup Taufan.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mencatat ada 8 orang meninggal dunia, terdiri atas lima anggota TNI/POLRI dan tiga warga sipil
Baca SelengkapnyaKomisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai situasi konflik dan kekerasan di Papua semakin mencederai HAM.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tim Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) yang dipimpin Pudji Hartanto Iskandar memantau persiapan pengamanan Operasi Ketupat 2024 di wilayah hukum Polda Jatim
Baca SelengkapnyaSalah satu yang disorot soal netralitas aparat selama mengawal jalannya Pemilu tahun ini.
Baca SelengkapnyaSinegitas itu dibuktikan dengan menggelar apel bersama di halaman Makodim 031/Pekanbaru
Baca SelengkapnyaMengenai penyebab pasti kebakaran masih akan ditelusuri kembali.
Baca SelengkapnyaBanjir terjadi akibat curah hujan yang tinggi hampir di seluruh Provinsi Riau.
Baca SelengkapnyaKombes Jeki tak ingin ada gangguan Kamtibmas menjelang Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya