Viral Tasyakuran Purnatugas KPPS Undang Biduan, KPU RI Pertanyakan Anggaran Darimana
Kegiatan yang digelar hingga mengundang seorang penyanyi perempuan itu tidak etis dilakukan.
kpu
Kegiatan yang digelar hingga mengundang seorang penyanyi perempuan itu tidak etis dilakukan.
Viral Tasyakuran Purnatugas KPPS Undang Biduan, KPU RI Pertanyakan Anggaran Darimana
Sebuah video viral di media sosial yang menyebutkan adanya kegiatan purna tugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang menghadirkan biduan.
- Tangkap Buronan, Aksi Penyamaran Petugas Ini Curi Perhatian
- Viral Kisah Wanita Punya Mertua yang Sangat Perhatian, Bikin Iri Warganet
- Viral Aksi Petugas Bersihkan Gorong-Gorong Tanpa Pelindung Berujung Disemprot Bupati
- Viral Pengantin di Payakumbuh Diantar Rombongan Warga saat Lakukan Coblosan Ulang DPD Sumbar, Curi Perhatian
- Mengenang Chatib Sulaiman, Tokoh Perjuangan Kemerdekaan yang Namanya Bak Terlupakan
- Pengadang Mobil di Jalanan Pekanbaru Ternyata Gerombolan Debt Collector, Begini Kronologi
Dalam video yang diunggah @MafiaWasit itu, adanya sebuah spanduk yang bertuliskan Panitia Pemungutan Suara (PPS), Panwaslu Kelurahan/Desa (PKD), Pemerintah Desa (Pemdes) Kepyar. Sesuai dalam spanduk tersebut, kegiatan itu berlangsung pada 23 Februari 2024.
"Ga ngurusi Seria A dulu, lagi repot ngurus acara purna tugas KPPS & PPS Wonogokil dulu," tulis akun tersebut seperti dikutip merdeka.com.
Kegiatan itu pun ternyata menjadi pertanyaan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Terlebih terkait dengan biaya dalam mengadakan tasyakuran tersebut.
"Saya malah enggak tahu, Astaghfirullah. Di Wonogiri, darimana dia uangnya? Kalau mau bubar yang biasa-biasa saja," kata Anggota KPU RI Parsadaan Harahap kepada wartawan, Rabu (28/2).
Menurutnya, kegiatan yang digelar hingga mengundang seorang penyanyi perempuan itu tidak etis dilakukan. Mengingat, banyaknya anggota KPPS yang meninggal dunia ketika menjalankan tugasnya.
"Ya pokok intinya, saya pun enggak seperti itu ya. Karena kan itu di tengah Pemilu yang belum selesai, dan juga situasi kita seperti sekarang kan juga berduka kan, banyak juga penyelenggara kita yang kena musibah, jadi kurang etis, so far tidak terjadi ya," ujarnya.
Parsadaan menegaskan, pihaknya bakal menelusuri kejadian yang terjadi di Jawa Tengah dan viral tersebut.
"Saya juga baru dengar informasi ini, nanti saya coba telusuri ke Wonogiri ya, itu Jawa Tengah ya," pungkasnya.
