Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Usulan Mensos Risma Minta Korban Tersambar Petir Ditanggung Negara

Usulan Mensos Risma Minta Korban Tersambar Petir Ditanggung Negara Mensos Tri Rismaharini. ©ANTARA/HO-Humas Ditjen Linjamsos

Merdeka.com - Beragam cuaca ekstrem di Indonesia belum masuk kategori bencana alam. Banyak masyarakat menjadi korban belum menjadi tanggung jawab pemerintah. Salah satunya korban sambaran petir.

Menteri Sosial Tri Rismaharini mendorong cuaca ekstrem agar digolongkan sebagai bencana alam. Pernyataan ini disampaikannya dalam rapat membahas DIM RUU Penanggulangan Bencana bersama Komisi VIII DPR dan Komite II DPD di Gedung DPR, Selasa (5/10).

"Kami khawatir seperti puting beliung itu belum masuk (kategori bencana alam). Kemarin ada yang mengusulkan ke kami tersambar gledek (petir). Maka kami akan masukkan cuaca ekstrem ke bencana alam," kata menteri akrab disapa Risma itu.

Dalam rapat kerja, Risma menyebutkan bahwa ada tiga kategori bencana ditanggung pemerintah. Di antaranya bencana alam, bencana nonalam, dan bencana sosial.

Pihaknya juga menambahkan beberapa jenis bencana baru. Antara lain adalah pencemaran, radiasi dan kebakaran hutan. Bencana tersebut rencananya akan masuk ke dalam kategori bencana nonalam.

"Lalu kita akan menambahkan jenis bencana nonalam lainnya, kita khawatir akan terjadi bencana lainnya, seperti Covid," ucap Risma menegaskan.

Terkait anggaran, Risma mengaku sudah berkomunikasi dengan kementerian keuangan. Dari pembahasan itu diputuskan bahwa anggaran terkait bencana tidak ada batasnya.

Menunggu 1,5 Tahun

Pembahasan RUU Penanggulangan Bencana selama ini buntu selama 1,5 tahun. Kondisi ini menjadi sorotan DPR. Kehadiran Risma dalam rapat diharapkan menjadi titik terang terkait kelanjutan pembahasan.

"Hampir 1,5 tahun kita sudah deadlock (buntu) dalam membahas RUU penanggulangan bencana ini," Kata John Kenedy Azis, Anggota komisi VIII DPR dalam rapat.

Risma revisi UU Penanggulangan Bencana bertujuan membahas pembagian tugas antara BNPB dan juga Kementerian sosial. Sehingga pihaknya menegaskan bahwa pemerintah tidak berniat membubarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Nomenklatur BNPB bahkan tidak tercantum dalam draf.

"Yang jelas tidak ada niat pemerintah untuk menghapus (BNPB dan BNPD)," ujar Risma menjelaskan.

Reporter Magang: Henry Hairlangga Hariyanto

(mdk/ang)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mensos Risma Soroti Kondisi Alam Sulsel Kerap Sulitkan Penyaluran Bantuan Saat Ada Bencana: Butuh Treatment Khusus
Mensos Risma Soroti Kondisi Alam Sulsel Kerap Sulitkan Penyaluran Bantuan Saat Ada Bencana: Butuh Treatment Khusus

Kondisi geografis Sulsel yang perbukitan dan jalanan sempit membuat distribusi bantuan ke lokasi bencana terhambat.

Baca Selengkapnya
Menjelajah Hutan Bonsai Fatumnasi di NTT, Ribuan Pohon Kerdil Berusia Ratusan Tahun Bentuknya Bak Orang Menari
Menjelajah Hutan Bonsai Fatumnasi di NTT, Ribuan Pohon Kerdil Berusia Ratusan Tahun Bentuknya Bak Orang Menari

Selain alamnya yang indah, Fatumnasi juga dihuni oleh suku tertua di Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Baca Selengkapnya
Kata Menko Airlangga soal Kabar Mensos Risma Tak Dilibatkan Program Bansos
Kata Menko Airlangga soal Kabar Mensos Risma Tak Dilibatkan Program Bansos

Menko Airlangga membantah jika Menteri Sosial Tri Rismaharini tidak dilibatkan dalam perencanaan bantuan sosial (bansos).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Saat Mensos Risma Bercengkrama & Beri Santunan ke Korban Banjir dan Longsor di Pesisir Selatan
Saat Mensos Risma Bercengkrama & Beri Santunan ke Korban Banjir dan Longsor di Pesisir Selatan

Risma menyerahkan santunan kepada ahli waris korban dengan nominal masing-masing Rp15.000.000

Baca Selengkapnya
4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman
4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman

Korban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Bapak Tiri Membabi Buta Pukuli Anaknya Hingga Terjungkal, Terbentur Tembok & Muntah-Muntah Berujung Tewas
Bapak Tiri Membabi Buta Pukuli Anaknya Hingga Terjungkal, Terbentur Tembok & Muntah-Muntah Berujung Tewas

M, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.

Baca Selengkapnya
Ditemui Keluarga Pelaku, Orangtua Remaja Perempuan Korban Penganiayaan di Ciputat Tolak Damai
Ditemui Keluarga Pelaku, Orangtua Remaja Perempuan Korban Penganiayaan di Ciputat Tolak Damai

Nida bersama suaminya kemudian membuat laporan Polisi.

Baca Selengkapnya
Terlibat Pembunuhan Berencana, Caleg ini Terancam Hukuman Mati
Terlibat Pembunuhan Berencana, Caleg ini Terancam Hukuman Mati

Jasad korban ditemukan terbungkus selimut oleh seorang pesepeda pada Minggu (25/2) lalu.

Baca Selengkapnya
Mensos Salurkan Bantuan ke Korban Banjir dan Tanah Longsor di Sumbar
Mensos Salurkan Bantuan ke Korban Banjir dan Tanah Longsor di Sumbar

3 ahli waris korban bencana mendapatkan santunan masing-masing Rp15.000.000.

Baca Selengkapnya