Toko roti BreadTalk tak higienis & 3 tahun menunggak pajak

Merdeka.com - Toko roti BreadTalk terpaksa disegel lantaran melanggar kehigienisan ditetapkan BPOM. Tidak hanya itu, mereka juga telah menunggak pajak sejak tahun 2013.

Penyegelan toko roti biasa mejeng di mal besar Tanah Air itu, terjadi di Mal Jayapura, Kota Jayapura. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kota Jayapura Fachruddin Pasolo.

Dia menuturkan, BreadTalk merupakan satu usaha jenis jasa boga. Sehingga, menurut Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009, menyebutkan salah satu objek pajak restoran adalah jasa boga.

"Maka kita telah memanggil dari awal untuk membayar pajak, tapi dengan berbagai alasan mengatakan bahwa dia itu membayar PPN yang merupakan pajak pusat," kata Fachrudin, Jumat (10/9).

Dispenda telah berulang kali menyurat kepada manajemen tempat usaha tersebut, namun tidak pernah ada respon. Sehingga penyegelan dilakukan Kota Jayapura pada 9 Juni 2016 kemarin, dianggap tepat karena ada beberapa masalah lain yang mereka abaikan. Salah satunya tentang kehigienisan.

"Kita sudah kasih peringatan secara terus-menerus, secara kebetulan dia juga pelanggaran kehigienisan dan itu menurut Balai POM," jelasnya.

Pasolo menambahkan, bila BreadTalk ingin tetap menjalankan usahanya di Kota Jayapura, harus terlebih dahulu membayar tunggakan pajak yang terhitung sejak 2013.

"Kita tinggal hitung daily report-nya, berapa pemasukan perbulan. Pajak itu sifatnya paksa yang merupakan iuran kepada pemerintah daerah berdasarkan peraturan daerah, tidak ada jasa baliknya dan digunakan untuk membiayai pembangunan. Jadi harus bayar," ujarnya.

Seperti diberitakan Antara. Menurut Pasolo, kehadiran BreadTalk juga tidak memberikan kontribusi signifikan bagi masyarakat Kota Jayapura, baik dari sisi ekonomi ataupun tenaga kerja. "Saya mau bilang BreadTalk ini kalau tutup kita tidak rugi, karena dia menghadirkan kompetisi yang ketat, produk-produk lokal tidak bersaing dengan dia," terangnya.

"Dari sisi tenaga kerja, dia pakai orang Papua siapa di situ, jadi dari segala aspek tidak menguntungkan dan ini bukan produk satu-satunya. Jadi kalau dia tidak ada masih ada produk lainnya," tambah Pasolo.