Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tinjau Vaksinasi di Unilak, Wakapolri Minta Mahasiswa Turut Edukasi Masyarakat

Tinjau Vaksinasi di Unilak, Wakapolri Minta Mahasiswa Turut Edukasi Masyarakat Wakapolri Komjen Pol Dr Gatot Eddy Pramono. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Wakapolri Komjen Pol Dr Gatot Eddy Pramono meninjau vaksinasi Covid-19 massal di kampus Universitas Lancang Kuning, Pekanbaru, Riau, Selasa (10/8). Gatot bersama Rektor Unilak Junaidi dan Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi melihat dan berbincang kepada peserta vaksinasi serta tenaga kesehatan.

Gatot menyampaikan, vaksinasi Covid-19 dapat memutus mata rantai dan tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. Maka dari itu, menurut Gatot, perlu kolaborasi dari pemerintah dan para mahasiswa.

"Mudah-mudahan dengan semangat bersama bisa ditangani. Di sini banyak adik-adik mahasiswa, maka kami minta untuk turut serta mengedukasi masyarakat," kata Gatot kepada wartawan.

Menurutnya, banyak warga yang tidak mau divaksinasi karena tidak percaya akibat dari isu hoaks.

"Ada yang bilang corona konspirasi, tidak mau pakai masker. Padahal kalau kita disiplin, corona akan jauh dari kita," ucap Gatot.

Gatot juga mewanti-wanti kepada masyarakat yang telah divaksinasi agar tidak takabur. Sebab, mereka yang telah divaksin juga wajib menerapkan 5M.

"Jangan euforia setelah divaksin dan tetap menerapkan 5M, gunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan lainnya. Tentu ini ada peran dari Universitas, adik-adik mahasiswa kita libatkan sebagai vaksinator-vaksinator dan Ketua BEM," jelasnya.

Gatot meminta bantuan ribuan mahasiswa di Riau untuk kampanye 5M dan vaksinasi Covid-19 agar pandemi segera berakhir. Bukan tanpa sebab, ribuan mahasiswa sangat berpengaruh dengan kemajuan bangsa dan negara serta pemulihan ekonomi.

"Kalau 10 ribu mahasiswa menyampaikan itu semuakan bisa. Presma bisa menyampaikan kepada masyarakat untuk vaksinasi. Makin cepat kita tangani ini makin cepat kita bisa pulihkan ekonomi masyarakat Riau," tegasnya.

Sementara itu, Rektor Unilak Junaidi juga menyampaikan kunjungan Komjen Gatot ke Kampus Unilak untuk melihat kegiatan vaksinasi yang diberikan kepada mahasiswa.

"Ada 1.500 kuota vaksin yang diberikan Gubernur Riau Syamsuar untuk Unilak. Hari ini, kita jalani 500 kuota. Lalu sisanya akan berlangsung selama 2 hari ke depan hingga Kamis," kata Junaidi.

Junaidi juga mendukung program pemerintah dalam menekan angka penyebaran Covid-19 di Pekanbaru. Dia juga mengerahkan para mahasiswa dan dosen untuk mengampanyekan vaksinasi Covid-19 demi menuju herd immunity.

"Untuk mendapatkan kekebalan tubuh atau herd immunity, seluruh mahasiswa harus divaksin. Saya akan mendukung program pemerintah dalam menekan angka penyebaran Covid-19. Vaksinasi juga diikuti oleh masyarakat sekitar Rumbai, dan juga dari kawan kawan disabilitas," pungkasnya.

Sementara itu, Widi Dwi Putri mahasiswi Fakultas Ekonomi Unilak yang ditemui usai vaksinasi bersyukur telah mendapatkan vaksin. Karena selama ini dia menunggu giliran vaksinasi.

"Vaksin ini bermanfaat karena dapat meningkatkan kekebalan tubuh, terima kasih kepada Polda Riau, Pemda Riau dan Unilak," kata dia.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rektor Universitas Pancasila Mangkir Hari Ini, Pemeriksaan Dijadwalkan Ulang 29 Februari
Rektor Universitas Pancasila Mangkir Hari Ini, Pemeriksaan Dijadwalkan Ulang 29 Februari

ETH meminta penundaan pemeriksaan hingga Kamis, 29 Februari

Baca Selengkapnya
Guru Besar sampai Civitas Undip Bergerak, Kecewa dengan Sikap Jokowi di Pemilu 2024
Guru Besar sampai Civitas Undip Bergerak, Kecewa dengan Sikap Jokowi di Pemilu 2024

Terkait aksi ini memang tidak dihadiri Rektor Undip Prof Dr Yos Johan Utama, namun aksi tetap berjalan.

Baca Selengkapnya
Sivitas Akademika Unipdu Jombang Serukan Pemilu Damai dan Tolak Politik Praktis
Sivitas Akademika Unipdu Jombang Serukan Pemilu Damai dan Tolak Politik Praktis

Mahasiswa juga menyuarakan agar ASN, TNI dan Polri tetap netral dan bekerja sesuai dengan porsinya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tanggapan Universitas Pancasila Usai Rektornya Dilaporkan ke Polisi Terkait Dugaan Pelecehan
Tanggapan Universitas Pancasila Usai Rektornya Dilaporkan ke Polisi Terkait Dugaan Pelecehan

Pelecehan yang dilakukan terlapor ETH telah membuat korban RZ mengalami trauma.

Baca Selengkapnya
Unair Segera Buka Jurusan Kedokteran di Banyuwangi, Kini Masuki Tahap Akhir Penilaian
Unair Segera Buka Jurusan Kedokteran di Banyuwangi, Kini Masuki Tahap Akhir Penilaian

Persiapan pembukaan program studi kedokteran Universitas Airlangga (Unair) di kampus Banyuwangi terus dilakukan.

Baca Selengkapnya
Unjuk Rasa Mahasiswa UP Tuntut Rektor yang Diduga Pelaku Pelecehan Dipecat Berlangsung Ricuh
Unjuk Rasa Mahasiswa UP Tuntut Rektor yang Diduga Pelaku Pelecehan Dipecat Berlangsung Ricuh

Mahasiswa mengaku tak puas dengan putusan tersebut, yang hanya menonaktifkan ETH. Mereka menginginkan ETH dipecat tak hormat.

Baca Selengkapnya
Terjerat Kasus Pelecehan, Begini Reaksi Rektor Universitas Pancasila usai Dinonaktifkan
Terjerat Kasus Pelecehan, Begini Reaksi Rektor Universitas Pancasila usai Dinonaktifkan

Rektor Universitas Pancasila Prof Edie Toet Hendratno (ETH) merasa dirugikan setelah dicopot dari jabatannya.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Korban Pelecehan Rektor Universitas Pancasila soal Alasan Baru Lapor Polisi Setelah Setahun Kejadian
Blak-blakan Korban Pelecehan Rektor Universitas Pancasila soal Alasan Baru Lapor Polisi Setelah Setahun Kejadian

Peristiwa pelecehan itu terjadi pada Februari 2023 di ruang kerja rektor di kampus UP, Jalan Srengseng Sawah, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya
Rektor UNU Gorontalo Dilaporkan Lakukan Pelecehan Seksual ke 15 Dosen dan Tenaga Pendidik
Rektor UNU Gorontalo Dilaporkan Lakukan Pelecehan Seksual ke 15 Dosen dan Tenaga Pendidik

Sebenarnya, kata dia, jumlah korban mencapai 15 orang, namun yang berani melaporkan perbuatan rektor tersebut baru 12 orang.

Baca Selengkapnya