Tari Meras Gandrung Pukau Wisatawan yang Nikmati Libur Lebaran di Banyuwangi
Selain menjadi atraksi wisata, Meras Gandrung juga upaya mempertahankan dan melestarikan budaya Banyuwangi.
berita banyuwangi![Tari Meras Gandrung Pukau Wisatawan yang Nikmati Libur Lebaran di Banyuwangi](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsOg/2024/4/15/1713158593978-nsv70k.jpeg)
Selain menjadi atraksi wisata, Meras Gandrung juga upaya mempertahankan dan melestarikan budaya Banyuwangi.
![Tari Meras Gandrung Pukau Wisatawan yang Nikmati Libur Lebaran di Banyuwangi](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/4/15/1713158316499-bwn3j.jpeg)
Tari Meras Gandrung Pukau Wisatawan yang Nikmati Libur Lebaran di Banyuwangi
Pagelaran seni drama kolosal, sendratari Meras Gandrung, yang digelar di Taman Gandung Terakota Banyuwangi, menuai decak kagum ratusan wisatawan yang menikmati libur lebaran di Banyuwangi.
Selama libur lebaran Banyuwangi menggelar berbagai atraksi wisata, salah satunya Meras Gandrung pada Sabtu petang (13/4).
Sendratari yang mengisahkan wisudanya penari Gandrung itu ternyata menarik wisatawan yang berlibur di Banyuwangi. Amphitheater Taman Gandrung Terakota yang menjadi lokasi pagelaran penuh dengan penonton.
![Tari Meras Gandrung Pukau Wisatawan yang Nikmati Libur Lebaran di Banyuwangi](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/4/15/1713158349228-vs3anl.jpeg)
Selain menikmati atraksi seni budaya, wisatawan juga takjub dengan panorama ratusan patung penari gandrung di hamparan sawah produktif seluas tiga hektare di lereng Gunung Ijen itu.
"Sungguh pengalaman yang menarik, mata saya sampai tidak mau berkedip. Konsep wisata ini yang kami cari, memadukan pemandangan alam dan atraksi budaya yang memukau," ujar Utami, wisatawan asal Jakarta.
Senada dengan Utami, wisatawan asal Bandung, Alex Firgiawan, mengaku takjub dengan keindahan alam dan budaya Banyuwangi.
“Ini pertama kali saya ke Banyuwangi. Saya langsung jatuh cinta dengan keindahan alamnya. Setelah menyaksikan Sendratari Meras Gandrung, saya menyadari bahwa Banyuwangi lebih dari sekadar pemandangan, tapi juga tentang orang-orangnya, budayanya, dan cerita yang hidup mereka,” kata Alex.
![Tari Meras Gandrung Pukau Wisatawan yang Nikmati Libur Lebaran di Banyuwangi](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/4/15/1713158393529-86xrj.jpeg)
- Sandiaga: Pungutan Wisatawan Asing di Bali Terkumpul di Atas Rp20 Miliar
- Ngabuburit Seru di Desa Wisata Gunungsari Madiun, Belajar Menulis di Atas Daun Lontar hingga Menikmati Jajanan Tradisional
- Serunya Pertunjukan Angklung Caruk Banyuwangi, Lomba Curi Perhatian Tampilkan Lagu dan Tarian Meriah
- Kunjungi Desa Wisata Adat Kemiren Banyuwangi, Menteri Sandiaga: Pengalaman World Class Tourism
- Usai Panas Sidang di MK, Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03
- Bermasalah, Pesawat Garuda Indonesia Tujuan Jeddah Putar Balik ke Solo
Sendratari Meras Gandrung merupakan pementasan kolosal para penari gandrung. Kesenian ini menggambarkan prosesi perjuangan seorang penari dalam mengatasi tantangan dan ujian agar dapat lulus menjadi penari gandrung.
Pagelaran ini digelar rutin setiap bulan di Taman Gandrung Terakota. Sebuah destinasi yang menyuguhkan pemandangan eksotik Gunung Ijen. Di sini wisatawan bisa berkunjung ke galeri swni yang diprakarsai oleh Sigit Pramono penggagas Jazz Gunung.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, yang turut menyaksikan Meras Gandrung, mengatakan budaya Banyuwangi yang sangat kental telah menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi.
"Siapapun yang ingin tahu tentang Gandrung, datang saja ke Taman Gandrung Terakota. Tidak hanya sendratarinya, tapi bisa melihat banyak patung Gandrung serta cerita tentang Gandrung itu sendiri," kata Ipuk.
Selain menjadi atraksi wisata, Meras Gandrung juga upaya mempertahankan dan melestarikan budaya Banyuwangi.
"Wisata berbasis budaya ini yang membuat keunikan Banyuwangi. Kekayaan budaya ini harus kita jaga. Ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk terus mempertahankan jati diri di tengah gempuran globalisasi," tambah Ipuk.