Tak terima dengan kesaksian penyidik, Nenek Asyani naik pitam
Merdeka.com - Emosi terdakwa kasus pencurian batang kayu jati, Asyani (63 tahun), sempat meletup dalam sidang lanjutan digelar Pengadilan Negeri Situbondo, Jawa Timur, Senin (23/3). Agenda sidang hari ini adalah mendengarkan keterangan saksi-saksi didatangkan oleh jaksa penuntut umum, yakni anggota Polri.
Nenek Asyani mendadak mengeluarkan kata-kata dengan nada tinggi menyatakan seharusnya saksi Dwi Agus Pratikno yang ditahan karena telah mengorbankan dia masuk ke tahanan polisi.
Hal itu diawali ketika Agus merupakan anggota intel Polsek Jatibanteng diminta jaksa menerangkan beda kayu jati milik Perhutani dengan masyarakat. Agus waktu itu menerangkan kalau kayu milik Asyani mirip dengan bonggol atau tunggak kayu jati milik Perhutani.
Waktu itu jaksa meminta Agus memiliki pengalaman dengan dunia mebel menerangkan soal barang bukti disita Polisi. Dia menyebutkan kayu milik Asyani sama dengan bonggol di lahan Perhutani atau tunggak diambil dari lahan milik Asyani. Saat mendengar kesaksian Agus itulah Asyani naik pitam.
Hakim Ketua I Kadek Dedy Arcana sempat mengingatkan Asyani supaya diam. Tetapi peringatan itu diabaikan. Demikian juga dengan Supriyono, penasihat hukum terdakwa, sempat mencoba mengingatkan kliennya supaya tenang. Bahkan Supriyono sempat mengancam akan mundur sebagai pengacara jika Asyani tetap marah-marah di persidangan.
Kepada wartawan, Supriyono mengatakan kemarahan Asyani kemungkinan karena kondisinya yang kurang sehat dan sudah sepuh.
"Karena itu mohon dipahami. Masa perkataan orang yang memang tidak tahu apa-apa mau ditanggapi?" kata Supriyono seperti dilansir dari Antara.
Tak berapa lama selepas mara-marah, Asyani mengaku pusing. Majelis hakim kemudian menskors sidang dan memberikan waktu menunaikan salat zuhur. Nenek Asyani sebelumnya mengaku tidak sarapan kemudian tidur-tiduran di pangkuan keluarganya. Supriyono beberapa kali membujuknya buat makan supaya kliennya segera sehat.
"Makan Nek, kalau ndak makan bagaimana bisa mengikuti sidang? Kalau nenek sakit kan sidangnya tidak selesai-selesai nanti. Katanya saya sudah dianggap sebagai cucunya," kata Supriyono sambil tersenyum serta memijat lengan dan telapak tangan Asyani.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begitu miris, ia hanya bisa memakan menu nasi dan micin serta tinggal di gubuk tak layak
Baca SelengkapnyaPantun terima kasih lucu ini bisa jadi ucapan terima kasih dengan cara yang tak biasa.
Baca Selengkapnyakspresi wajah Anies langsung tidak suka namun tak lama senyum kepada arah orang yang menamparnya tersebut
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rasa kesepian bisa kita alami secara tiba-tiba, penting untuk mengenalinya secara tepat walau kadang kondisi ini tidak disadari.
Baca SelengkapnyaKorban sempat cekcok dengan istrinya hingga sang istri meninggalkannya.
Baca SelengkapnyaPada kesempatan itu juga, Kasad memberikan pesan kepada para prajurit agar tidak hidup bermewah-mewah.
Baca SelengkapnyaHanya tinggal berdua, sang nenek mengungkapkan pesan haru untuk cucunya.
Baca SelengkapnyaTak dikenali orang tuanya usai lima tahun merantau, momen wanita mudik diam-diam ini justru bikin ngakak.
Baca SelengkapnyaBeberapa Caleg yang diduga tak meraup suara banyak pun mengalami kekecewaan.
Baca Selengkapnya