Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tak akan hadir reuni 212, Ketum Muhammadiyah lebih dukung gerakan yang produktif

Tak akan hadir reuni 212, Ketum Muhammadiyah lebih dukung gerakan yang produktif Haedar Nashir. ©2015 merdeka.com/muhammad hasits

Merdeka.com - Presidium Alumni 212 akan menggelar reuni akbar sebagai peringatan setahun aksi 212 pada 2 Desember mendatang. Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir memastikan tidak akan menghadiri reuni tersebut.

"Muhammadiyah tidak akan merenuikan kegiatan seperti itu. Itu peristiwa yang sudah punya konteks," ujar Haedar di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Jumat (24/11).

Menurut dia, yang terpenting bagi Indonesia saat ini adalah membangun gerakan kebangsaan. Muhammadiyah lebih mendukung gerakan yang berimplikasi pada kemajuan.

"Harapan Muhammadiyah adalah bikin gerakan-gerakan lebih produktif untuk membangun kemajuan bangsa," kata dia.

Sebelumnya, Ketua Presidium 212, Slamet Ma'arif mengatakan jutaan orang akan memadati Monumen Nasional. Berbagai ormas islam turut hadiri reuni tersebut. Tujuan mereka juga untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad dan mempersatukan umat.

Dalam reuni tersebut akan digelar sejak subuh, diisi majelis taklim dan salawat nabi. Pimpinan FPI Rizieq Shihab dikabarkan turut hadir dalam reuni tersebut.

"Setiap kemungkinan ada, cuma kepastian kan kita belum bisa memastikan. Apakah beliau bisa hadir atau enggak kita belum bisa memberikan kepastian. Kalau beliau nggak hadir pasti teleconference," ujar Slamet Ma'arif, saat dihubungi, Selasa (21/11).

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Soal Kans Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Ini Kata Muhammadiyah
Soal Kans Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Ini Kata Muhammadiyah

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menegaskan organisasinya bukanlah organisasi politik meski aktif dalam mendirikan dan mengawal kemajuan bangsa

Baca Selengkapnya
Haedar Nashir Bicara ’Serangan Fajar’ Jelang Pencoblosan: Hentikan Jika Ingin Jadi Bangsa Besar
Haedar Nashir Bicara ’Serangan Fajar’ Jelang Pencoblosan: Hentikan Jika Ingin Jadi Bangsa Besar

Ketua Umum Muhammadiyah, Haedar Nasir mengajak para peserta Pemilu 2024 untuk mematuhi aturan.

Baca Selengkapnya
Ketum Tegaskan Muhammadiyah Netral Terkait Hak Angket Kecurangan Pemilu
Ketum Tegaskan Muhammadiyah Netral Terkait Hak Angket Kecurangan Pemilu

Menurut dia, pandangan Muhammadiyah sebagai organisasi terhadap Indonesia masih sama yaitu netral dan independen dari kekuatan politik.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tak Hadiri Sidang PTUN, Negara Dianggap Abai pada RUU Masyarakat Adat
Tak Hadiri Sidang PTUN, Negara Dianggap Abai pada RUU Masyarakat Adat

Pemerintah tak hadir dalam sidang lanjutan gugatan atas abainya negara dalam pembentukan RUU Masyarakat Adat

Baca Selengkapnya
NU dan Muhammadiyah Berharap Pemilu Berjalan Kondusif: Apapun Hasilnya Kita Terima
NU dan Muhammadiyah Berharap Pemilu Berjalan Kondusif: Apapun Hasilnya Kita Terima

NU dan Muhammadiyah berharap rakyat bisa menerima apapun hasilnya

Baca Selengkapnya
Ketum Muhammadiyah Minta Capres-Cawapres dan Pendukung Harus Siap Kalah
Ketum Muhammadiyah Minta Capres-Cawapres dan Pendukung Harus Siap Kalah

Haedar mengatakan menjadi pemimpin negara bukan suatu hal yang ringan karena harus mengurusi sangat banyak hal.

Baca Selengkapnya
Waspadai Gerakan Kelompok Terlarang, Buat Kegiatan Tarik Generasi Muda
Waspadai Gerakan Kelompok Terlarang, Buat Kegiatan Tarik Generasi Muda

Masyarakat dan Pemerintah diharapkan memiliki kewaspadaan yang tinggi terhadap gerakan kelompok terlarang.

Baca Selengkapnya
PBNU Tetapkan 1 Ramadan 1445 H Jatuh Pada 12 Maret 2024
PBNU Tetapkan 1 Ramadan 1445 H Jatuh Pada 12 Maret 2024

Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) menetapkan 1 Ramadan 1445 Hijriah jatuh pada tanggal 12 Maret 2024

Baca Selengkapnya
Empat Menteri Bersaksi di Sengketa Pilpres, Semua Dilarang Bertanya Kecuali Hakim
Empat Menteri Bersaksi di Sengketa Pilpres, Semua Dilarang Bertanya Kecuali Hakim

Suhartoyo meminta semua pihak untuk hadir dan mendengrkan kesaksian dari empat menteri terkait.

Baca Selengkapnya