Tak akan hadir reuni 212, Ketum Muhammadiyah lebih dukung gerakan yang produktif
Merdeka.com - Presidium Alumni 212 akan menggelar reuni akbar sebagai peringatan setahun aksi 212 pada 2 Desember mendatang. Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir memastikan tidak akan menghadiri reuni tersebut.
"Muhammadiyah tidak akan merenuikan kegiatan seperti itu. Itu peristiwa yang sudah punya konteks," ujar Haedar di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Jumat (24/11).
Menurut dia, yang terpenting bagi Indonesia saat ini adalah membangun gerakan kebangsaan. Muhammadiyah lebih mendukung gerakan yang berimplikasi pada kemajuan.
"Harapan Muhammadiyah adalah bikin gerakan-gerakan lebih produktif untuk membangun kemajuan bangsa," kata dia.
Sebelumnya, Ketua Presidium 212, Slamet Ma'arif mengatakan jutaan orang akan memadati Monumen Nasional. Berbagai ormas islam turut hadiri reuni tersebut. Tujuan mereka juga untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad dan mempersatukan umat.
Dalam reuni tersebut akan digelar sejak subuh, diisi majelis taklim dan salawat nabi. Pimpinan FPI Rizieq Shihab dikabarkan turut hadir dalam reuni tersebut.
"Setiap kemungkinan ada, cuma kepastian kan kita belum bisa memastikan. Apakah beliau bisa hadir atau enggak kita belum bisa memberikan kepastian. Kalau beliau nggak hadir pasti teleconference," ujar Slamet Ma'arif, saat dihubungi, Selasa (21/11).
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menegaskan organisasinya bukanlah organisasi politik meski aktif dalam mendirikan dan mengawal kemajuan bangsa
Baca SelengkapnyaKetua Umum Muhammadiyah, Haedar Nasir mengajak para peserta Pemilu 2024 untuk mematuhi aturan.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, pandangan Muhammadiyah sebagai organisasi terhadap Indonesia masih sama yaitu netral dan independen dari kekuatan politik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah tak hadir dalam sidang lanjutan gugatan atas abainya negara dalam pembentukan RUU Masyarakat Adat
Baca SelengkapnyaNU dan Muhammadiyah berharap rakyat bisa menerima apapun hasilnya
Baca SelengkapnyaHaedar mengatakan menjadi pemimpin negara bukan suatu hal yang ringan karena harus mengurusi sangat banyak hal.
Baca SelengkapnyaMasyarakat dan Pemerintah diharapkan memiliki kewaspadaan yang tinggi terhadap gerakan kelompok terlarang.
Baca SelengkapnyaPengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) menetapkan 1 Ramadan 1445 Hijriah jatuh pada tanggal 12 Maret 2024
Baca SelengkapnyaSuhartoyo meminta semua pihak untuk hadir dan mendengrkan kesaksian dari empat menteri terkait.
Baca Selengkapnya