Menurut Haedar, di negara demokrasi idealnya pasangan calon presiden dan wakil presiden tidak cukup dua atau tiga pasangan, tetapi ke depan perlu bertambah menjadi enam sampai tujuh pasangan calon.

Haedar mengapresiasi pemerintah dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang dinilainya menunjukkan sikap toleransi dengan memberikan izin penggunaan fasilitas publik untuk Salat Idulfitri pada Jumat (21/4).

Haedar menambahkan, di tahun politik seperti saat ini, elite politik harus ikut menurunkan tensi politik. Salah satu cara yang bisa dilakukan dengan mengurangi hal-hal kontroversi yang kontraproduktif.

Sosok Haedar Nashir kembali terpilih menjadi Ketua Umum (Ketum) PP Muhammadiyah periode 2022-2027. Profesor Haedar berhasil mengungguli para pesaingnya dengan perolehan 2.023 suara/ dalam Muktamar ke-48 Muhammadiyah

PAN menilai Muhammadiyah menunjukkan proses demokrasi dalam tiap proses yang dilalui.

Setelah penetapan pada sidang Pleno VIII, Haedar menyampaikan bahwa amanah tersebut diemban 13 orang terpilih secara kolektif kolegial sebagai bagian dari sistem kepemimpinan di Persyarikatan.

Haedar Nashir bukan kali pertama menjabat posisi ketua umum. Dia sebelumnya menjabat Ketum PP Muhammadiyah periode 2015-2020.

Persiapannya sudah 98 persen jadi tinggal 2 persen.

Dia juga berpesan kepada segenap warga bangsa seharusnya belajar memberi dan menerima. Menghilangkan kemudharatan dan mendatangkan kemaslahatan, menahan dengki dan merekat kasih persaudaraan.

Selain membicarakan ekonomi kerakyatan, pada pertemuan itu juga membincangkan ihwal penguatan sistem kesehatan.

selain dosen di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Haedar Nashir juga pemimpin salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia.

Haedar menuturkan Indonesia memiliki potensi dan peluang yang positif untuk bangkit dari pandemi serta menyelesaikan berbagai persoalan negeri.