Soal Sistem Zonasi, Mendikbud Nadiem Tambah Porsi Jalur Prestasi dan Pemegang KIP
Merdeka.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengaku tengah mengkaji pola Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) berdasarkan zonasi. Kendati tak menghapus secara keseluruhan, pola penerimaan siswa baru sistem zonasi bakal diubah Nadiem.
Mantan Bos Gojek ini mengungkapkan cara ini dilakukan untuk memberikan jalan tengah terkait penerimaan siswa baru berdasarkan sistem zonasi dengan keinginan orang tua agar anaknya menempuh pendidikan di sekolah diidamkan.
Dalam kebijakan Zonasi lama, porsi jalur prestasi di setiap sekolah hanya 15 persen. Sekarang Mendikbud mengubahnya menjadi hingga 30 persen. Hal ini mengalami peningkatan dua kali lipat. Artinya dalam setiap penerimaan siswa baru, Nadiem memperbolehkan sekolah untuk mengakomodir siswa berprestasi di luar zonasi mereka.
"Jadi bagi orang tua yang sangat semangat mendorong anaknya untuk mendapatkan angka yang baik, untuk mendapatkan prestasi yang baik. Inilah kesempatan bagi mereka untuk mendapatkan sekolah yang mereka inginkan," kata Nadiem di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (11/12).
15 Persen dari Jalur Afirmasi
Tak hanya bagi siswa berprestasi. Bagi pelajar pemegang Kartu Indonesia Pintar pun mendapat porsi 15 persen untuk belajar di sekolah diidamkannya. Sementara jalur perpindahan 5 persen.
Nadiem menekankan setiap sekolah menerima pendaftaran siswa dari jalur pemetaan 50 persen. Menurut Nadiem, komposisi itu merupakan diskusi antara orang tua murid dengan pemerintah.
"Afirmasi adalah mereka yang mempunyai Kartu Indonesia Pintar atau KIP bapak-bapak ibu-ibu," kata dia.
Minta Guru Meningkatkan Kuantitas Mengajar
Hal lain yang menjadi sorotan Nadiem terkait pemerataan pendidikan. Menurut dia, pemerataan pendidikan dilakukan dengan memperbaiki kuantitas dan kualitas guru.
"Itu yang lebih banyak dampaknya kepada pemerataan pendidikan. Dan itu saya membutuhkan dukungan bapak ibu untuk segera melakukan evaluasi paling tidak dari segi kuantitas guru," kata dia.
Dia mengatakan, kalau ada sekolah yang kelebihan guru atau konsentrasi guru terlalu banyak bisa didistribusikan ke sekolah lain yang kekurangan guru.
"Ini tentunya tidak akan bisa tanpa bantuan kepala dinas. Jadi mohon support bapak-bapak ini untuk menjadi prioritas nomor satu," tegas dia.
Reporter: Yopi Makdori
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tujuan Pendidikan Inklusif, Lengkap Beserta Prinsip dan Penjelasannya
Pendidikan inklusif adalah pendekatan dalam sistem pendidikan yang mengedepankan penerimaan dan partisipasi aktif semua siswa.
Baca SelengkapnyaModus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus
Modus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus
Baca SelengkapnyaMetode Belajar Membaca untuk Anak TK, Orang Tua Harus Coba
Kemampuan membaca tidak hanya membantu anak dalam belajar, tetapi juga membuka pintu bagi mereka untuk mengeksplorasi dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Diseminasi adalah Penyebaran Informasi kepada Khalayak, Begini Strateginya
Diseminasi adalah proses penyebaran informasi, temuan, atau inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola agar dapat dimanfaatkan oleh orang-orang.
Baca SelengkapnyaPenampakan Gurun Pasir Disulap jadi Sawah, Padi Tumbuh Subur Dikelola Warganya
Bagaimana jadinya jika sawah atau ladang justru berada di atas gurun pasir?
Baca SelengkapnyaKronologi Pemuda Nias Selatan Dibunuh Setelah Dijanjikan Lulus Bintara TNI AL, Sempat Difoto Berseragam Tentara
Iwan dibunuh anggota TNI AL, Serda AAM, personel Denpom Lanal Nias.
Baca SelengkapnyaKronologi Ibu dan Anak Meninggal Dunia Tertimpa Truk Tambang di Parung Panjang
Ibu dan anak itu meninggal dunia usai tertimpa truk atau angkutan khusus tambang yang melintasi desa tersebut.
Baca SelengkapnyaPernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat
Namanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda
Baca SelengkapnyaDiberlakukan Mulai 5 April, Catat Titik dan Jam Penerapan Sistem One Way Saat Mudik Lebaran
Rekayasa lalu lintas sistem satu arah (one way) pada arus mudik diterapkan mulai dari KM 72 Tol Cipali sampai Km 414 jalan tol Semarang-Batang.
Baca Selengkapnya